Life & health

Ada Season Ketiga, Ini Alasan Kamu Harus Nonton Euphoria

By : Vanessa Masli - 2022-02-07 18:00:01 Ada Season Ketiga, Ini Alasan Kamu Harus Nonton Euphoria

Pertengahan tahun 2019 menjadi momen yang penting bagi kreator film, Sam Levinson ketika ia resmi merilis serial drama berjudul Euphoria di HBO. Pada musim perdana yang berisikan delapan episode ini, Sam mengisahkan sekelompok pelajar SMA yang berusaha menemukan identitas masing-masing, melalui narkoba, persahabatan, cinta, dan seks sekaligus berdamai dengan trauma masa lalu mereka.


Serial ini pun menampilkan sosok aktris, Zendaya dengan potret berbeda. Ketika kamu terakhir melihatnya hidupkan sosok Michelle Jones alias MJ dalam trilogi Spiderman yang diperankan Tom Holland, serial Euphoria menghadirkan Zendaya dalam sosok Rue, seorang pelajar yang hingga kini belum ada niat untuk menghentikan candunya pada narkoba. Tak hanya Zendaya, beberapa aktor seperti Jacob Elordi, Sydney Sweeney, Hunter Schafer, dan Eric Dane turut terlibat dalam menghidupkan tiap-tiap karakter sekaligus masalah yang dihadapi.


(Baca Juga: Pesona Para Cast Euphoria Season 2 Di Karpet Merah)


Berhasil menuai dalam penayangan perdananya, termasuk enam nominasi Emmy Awards 2020 dan salah satunya dibawa pulang Zendaya dalam kategori Outstanding Lead Actress in a Drama Series, buat kamu yang masih kurang yakin untuk mulai menonton atau tidak. Inilah beberapa alasan kamu harus nonton Euphoria selagi musim keduanya masih berjalan.


1. Visual tiap-tiap adegan


Euphoria, seperti namanya berusaha mengajakmu untuk selami definisi euforia yang ada di dalam benak para remaja ini. Mulai dari Rue (diperankan Zendaya) yang temukan kepercayaan diri ketika berada di bawah pengaruh narkoba hingga Cassie (diperankan Sydney Sweeney) yang tak henti membiarkan hatinya tersakiti untuk mendapatkan perasaan bahwa ia dicintai, semua digambarkan dengan visual yang mind-blowing.


Kamu tak hanya mendengarkan narasi yang dibacakan Zendaya tentang tiap-tiap karakter (beserta masalahnya) dan membayangkannya, tetapi kamu masuk ke imajinasi dan melihat apa yang terjadi di dalam kepala setiap karakter. Dengan warna-warna yang berani dan terang, potret euforia berhasil dihadirkan dalam serial Euphoria.



(Jacob Elordi sebagai Nate Jacobs. Foto: Dok. Euphoria/Instagram)


2. Berangkat dari pengalaman pribadi


Memang serial ini diadaptasi dari miniseries Israel karya Ron Leshem dan Daphna Levin dengan judul yang sama, tetapi potret remaja yang berada di bawah pengaruh narkoba seperti Rue datang dari kisah nyata. Sutradara dan kreator, Sam Levinson pun membagikan kisah hidupnya melawan narkoba.


Dalam sebuah wawancara, Sam mengungkapkan bahwa ia ingin memberikan gambaran akurat kesulitan yang dihadapi seorang remaja dengan candu narkoba dalam dirinya. Dengan pengalaman pribadi yang ia jadikan inspirasi, Euphoria berhasil menghadirkan potret setiap karakter, termasuk Rue, dengan kedalaman berbeda dan terasa lebih otentik. Meski ada unsur dramatis, mulai dari makeup hingga visual, tetapi para penonton cukup mudah untuk memahami keputusan yang diambil setiap karakter dan alasan di baliknya.


3. Aktor yang beragam


Mungkin Zendaya dan Jacob Elordi adalah dua aktor yang familier di telingamu, ditambah dengan Sydney Sweeney yang kembali tampil memukau sepanjang musim kedua Euphoria. Namun, ansambel aktor yang terlibat menjadi kekuatan tersendiri bagi serial ini.


Mulai dari penampilan fisik yang beragam hingga kehadiran model transgender, Hunter Schafer yang mengawali perjalanan kariernya dalam dunia akting. Selain ini beberapa nama seperti Barbie Ferreira, Angus Cloud, Eric Dane, dan Storm Reid juga berhasil menarik perhatian banyak orang untuk menyaksikan serial ini.


(Baca Juga: 4 Alasan Kamu Wajib Nonton Manifest Di Netflix)


4. Makeup dan fashion yang jadi inspirasi


Untuk menangkap makna euforia, tak hanya gambar tiap adegan yang dipenuhi glitter dan warna-warna bold, tetapi juga penampilan tiap-tiap karakter. Riasan dan gaya busana yang extravagant menjadi tema kental dalam serial ini. Kembali menggunakan glitter, ditambah eyeliner dan eyeshadow berbagai warna, rhinestones, dan masih banyak lagi.


Riasan wajah yang berani menjadi elemen penting sebagai bentuk ekspresi diri pada tiap-tiap karakter. Menariknya, makeup dan juga fashion dalam Euphoria menggambarkan perjalanan semua karakter sekaligus cara mereka menikmati kebebasan.



(Alexa Demie (kiri) dan Sydney Sweeney (kanan). Foto: Dok. Euphoria/Instagram)


5. Sekaligus mengajarkan empati


Serial Euphoria mungkin tak menggambarkan kehidupanmu di masa remaja ataupun teman-temanmu. Namun, apa yang tak terlihat di depan matamu, bukan berarti itu tak terjadi kan? Di balik gegap gempita pesta sekolah, candu narkoba, dan seksualitas yang digambarkan dalam serial ini, ada satu pesan yang kental disuarakan: Empati.


Ketika kamu dibawa untuk mengenali setiap karakter, mulai dari Jules hingga Fezco, Nate hingga Rue, kamu tanpa sadar diajak memahami kehidupan seseorang. Dengan membawamu masuk ke dalam imajinasi dan apapun yang ada dalam pikiran mereka, kamu diajak untuk memosisikan dirimu sebagai mereka.


Jadi Euphoria, dibalik semua visual dan imajinasinya, juga sekaligus membuatmu lebih memahami apa yang terjadi di balik pagar hidup seseorang dan belajar untuk berani berempati.


(Baca Juga: 6 Serial Netflix Terbaru Ini Siap Temanimu Di Bulan Februari)


Sebelum memasuki musim ketiga, selagi masih berada di musim kedua, mungkin ini bisa jadi beberapa alasan kamu harus nonton serial Euphoria di HBO. Apakah kamu sudah mulai tertarik?


Life & health