A chat with

Diary Ramadhan: Acha Septriasa Jalani Puasa Bersama Keluarga

By : Hafizah Rana Dalilah - 2021-05-12 16:00:00 Diary Ramadhan: Acha Septriasa Jalani Puasa Bersama Keluarga

Menetap di Australia lebih dari satu tahun, penyanyi sekaligus pemain film Acha Septriasa menjalani puasa dengan suasana yang berbeda. Meskipun harus jauh dari keluarga, namun tidak jadi alasan baginya untuk mengerjakan ibadah di bulan Ramadan, salah satunya berpuasa.

Ditambah dengan situasi pandemi yang belum juga berakhir, Acha Septriasa berbagi pengalaman barunya menjalani puasa tahun ini bersama keluarga kecilnya. Seperti apa keseruannya? berikut wawancara eksklusif Herworld Indonesia bersamanya.


(Baca Juga: Diary Ramadhan: Hannah Al Rashid Jalani Puasa Di Inggris)


Hai kak Acha, boleh ceritakan bagaimana pengalaman puasamu tahun ini?

Pengalaman puasaku tahun ini sangat berbeda karena pengalaman spiritualku sebagai seorang wanita berusia hampir 32 tahun, di tengah pandemi dan jauh dari keluarga. Berada di tengah ketidakpastian ini buatku butuh ketenangan. Sehingga di bulan ini aku manfaatkan untuk mengenal lebih jauh tentang Islam, Al-quran dan buatku semakin dewasa. Alhamdulillah puasa masih terus jalan belum ada yang terkalahkan.


Adakah yang berbeda bulan Ramadhan tahun ini dan sebelumnya untukmu? 

Pastinya berbeda karena satu setengah tahun tidak pulang ke Indonesia, sehingga aku merasa puasa tahun ini semakin didekatkan dengan keluarga kecilku. Mungkin karena di tengah pandemi juga aku tidak bekerja, sehingga lebih fokus mengurus keluarga, puasa, masak dan beribadah kepada Allah di rumah. Bulan Ramadan ini terasa fokus saja menjalani ibadahnya.


Bagaimana perasaanmu saat puasa kali ini datang? 

Terkadang kita sebagai manusia kurang bersyukur ya, saat bertemu bulan Ramadan lagi justru mengatakan "oh besok udah puasa lagi ya," padahal Ramadan adalah bulan penuh ampunan di mana semua yang dilakukan pahalanya berlipat ganda. Seharusnya berlomba dalam kebaikan agar mendapatkan malam lailatul qadar dan meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan paling mulia di mata Allah ini. Sehingga perasaanku pada awalnya, aku bertanya-tanya sudah siap lagi belum ya menjalani puasa 30 hari. Padahal setelah dijalani, bangun sahur, mengantarkan anak ke sekolah dan lain-lain, memang rasanya waktu tidur lebih berkurang, tapi semuanya terasa nikmat dan memang apa yang dijalani karena Allah, semua akan terasa nikmat. 


(Baca Juga: Diary Ramadhan: Cerita Ayudia Bing Slamet Puasa di Bali)



Apa yang jadi targetmu di Ramadhan kali ini dan alasannya?

Targetku simple, aku ingin menjadi muslimah yang lebih baik, mengubah cara pandangku tentang hidup dan cara agar aku bisa lebih bersyukur. Yang terpenting lagi, aku ingin hidupku tak hanya jadi kesenanganku saat dilihat oleh orang lain secara materi, tapi aku ingin bersyukur saat aku puas dengan apa yang aku raih dan tidak peduli dengan penilaian orang tentangku. Jadi lebih dekat dengan Tuhan dan apa yang diberikan-Nya.



(Buka puasa bersama.Foto:Dok.Acha Septriasa/Instagram)


Sejauh ini, apa momen paling menyenangkan selama Ramadan?

Ketika menunggu suami pulang dan aku memasak untuk buka puasa bersama. Lalu, saat melihat keluarga kecilku lahap memakan masakan dari mamanya, dan saat video call bersama keluarga, mengadakan iftar bareng teman-teman, ketika bisa melaksanakan sholat malam dan tarawih bersama suami itu adalah momen menyenangkan selama Ramadan.


Apa menu berbuka puasa atau sahur favorit kamu dan keluarga?

Aku suka sop iga, sop buntut, pokoknya semua yang pedas dan berkuah untuk buka puasa. Sementara untuk makanan sahur favorit, aku suka nasi, dengan sayur buncis, telur dadar, dan dendeng balado. Terkadang juga aku hanya makan roti. 


(Baca Juga: Kolesterol Naik Saat Puasa, Apa Penyebabnya?)



(Momen sholat Tarawih Acha Septriasa bersama buah hatinya.Foto:Dok.Acha Septriasa/Instagram)


Apa makna bulan Ramadhan bagimu?

Makna di mana kita sebagai manusia bisa berdialog bersama tuhan yang Maha Esa dengan lebih dekat. Bisa membuktikan bahwa kita adalah hamba yang bersungguh-sungguh pada agamanya. Dan juga di mana kita sadar dan peduli pada kehidupan setelah dunia dengan berlomba-lomba mengejar kebaikan untuk menabung pahala untuk di akhirat nanti.


Lalu, apa arti lebaran bagimu?

Hari di mana kita bisa merefleksikan diri dari apa yang telah kita lakukan selama 30 hari ini. Dan kita bersyukur dengan kedekatan kita kepada tuhan sekaligus bisa memaafkan perilaku-perilaku yang disengaja atau pun tidak dari orang lain terhadap kita, atau bahkan dari kita ke diri kita sendiri. Yang terpenting lebaran adalah hari besar umat Islam, di mana hari kemenangan itu patut dirayakan setelah berhari-hari melawan hawa nafsu dan godaan syaitan sehingga kita bisa menjalaninya dengan ikhlas.


Rencanamu setelah puasa atau merayakan lebaran nanti?

Yang pasti aku tetap menjadi ibu dan istri di rumah. Selain itu bekerja di rumah secara online dan aku ingin menjadi manusia yang lebih bersyukur dan berbagi dengan sesama.

A chat with