A chat with

Ayla Dimitri Dan Andra Alodita Bangun Mindset Positif

By : Hafizah Rana Dalilah - 2021-06-30 15:00:02 Ayla Dimitri Dan Andra Alodita Bangun Mindset Positif

Perempuan memiliki banyak ekspektasi dan garis yang harus dilalui, baik dalam kehidupan pribadi, karier, atau struktur sosial. Inilah cara #powerduo Ayla Dimitri dan Andra Alodita berjuang untuk memuluskan ekspektasi hidup.

Sebagai perempuan sekaligus seorang content creator, Ayla dan Andra sama-sama memiliki ekspektasi yang datang dari dalam diri mau pun dari luar. Memiliki orang tua yang cukup santai, Ayla justru ingin membuktikan bahwa ia bisa bertanggung-jawab terhadap pilihannya. Di sinilah tuntutan besar mulai datang dari dalam dirinya. Ayla sendiri mengaku bahwa ia adalah orang yang cukup idealis. “Biasanya untuk mewujudkan goal, saya akan membuat plan yang terstruktur, termasuk dengan turunan kecil untuk memuluskan jalan ke sana,” ujarnya.



(Ayla Dimitri dalam balutan Coat merah, MaxMara.Foto:Dok/Herworld Indonesia)


Meski begitu, ia berusaha untuk tidak overly-ambitious demi menjadi sosok yang realistis. “Biasanya sih saya akan memilih kesempatan atau mimpi mana yang paling bisa diwujudkan. Dengan begitu, kita enggak ngoyo dan memaksakan kehendak,” lanjut Ayla.

Ekspektasi terlalu besar dari dalam diri memang bisa jadi masalah. Namun, nyatanya lingkungan sekitar yang toxic juga bisa menimbulkan bibit-bibit trauma. Inilah yang sempat dialami Andra khususnya saat dulu kesulitan untuk hamil. “Ada keluarga besar yang berpikir bahwa saya terlalu sering tampil di publik dan terlalu sibuk sehingga sulit memiliki anak. Padahal kalau di rumah, saya dan suami adalah pasangan yang sejajar. Kami bisa saling manja, hanya saja enggak diunggah ke publik,” kenangnya.

Andra mengaku biasanya ekspektasi itu dilontarkan lewat pertanyaan basa-basi, bahkan sampai sekarang. “Selalu ada yang komentar, ‘Kapan menambah anak?’, ‘Andra kerja mulu, enggak kasihan sama anak?’,” lanjutnya. Andra dan Ayla pun paham bahwa inilah ekspektasi yang kerap dialami sesama perempuan, bahkan di era modern seperti sekarang.



(Andra alodita mengenakan terusan renda dan linen, MaxMara.Foto:Dok/Herworld Indonesia)


The mental breakdown

Menghadapi ekspektasi secara terus-menerus tentu saja bisa membuat siapa pun kelelahan. “Saya pernah mengalami mental breakdown karena ekspektasi. Mungkin lines-nya hanya satu tapi bebannya menumpuk,” aku Ayla. Salah satu momen yang masih membekas adalah saat Ayla yang kala itu masih single harus menangis sepulangnya dari acara Lebaran keluarga. “Di mobil, saya sempat menangis ke Papa. Karena semua keluarga waktu itu bertanya kenapa saya belum menikah juga. Saya dibilang terlalu sibuk mengejar karier. Saya sampai bertanya, ‘Memangnya Ayla salah, ya, untuk punya mimpi?’”, kenangnya.

Begitu juga dengan Andra yang mengaku memiliki trauma mendalam akibat tekanan dari lingkungan. “Saya jadi suka ngedumel, marah-marah, dan jutek pada orang yang bertanya, apalagi kalau saya tidak suka dengan orangnya,” jelas Andra. Kecewa pada diri sendiri dan merasa tidak worth it juga sering dirasakannya. Belum ditambah dengan depresi dan ketakutan untuk keluar rumah karena tak ingin bertemu orang luar. Setiap komentar yang diterima akhirnya membuat Andra bergantung pada orang-orang di sekitarnya sehingga ia selalu membutuhkan pengakuan dari orang lain. “Rasanya kalau tidak diapresiasi, saya tidak akan bahagia,” ungkap ibu satu anak ini.


Finding the inner peace


(Andra dan Ayla mengenakan busana dari Valentino.Foto:Dok/Herworld Indonesia)


Tak ingin terus-menerus terbawa dalam balutan ekspektasi dan ingin menciptakan kehidupan yang lebih mulus, Ayla dan Andra menyadari bahwa harus ada perubahan yang segera dilakukan. “Biasanya saya memberikan waktu bagi diri sendiri untuk loosen up. Salah satunya lewat self-care. Luangkan waktu untuk melepas semua goal dan rencana-rencana itu untuk kembali mengobrol dengan diri sendiri, meditasi, traveling, hingga membangun ulang koneksi dengan alam,” jelas Ayla.


(Ayla Dimitri dengan yumpsuit, tas Mailbox dan scarf, Longchamp)

Hal yang sama juga dilakukan oleh Andra. Ia bersyukur bisa memiliki kesadaran untuk healing sebelum trauma itu berpengaruh dan akhirnya terbawa pada keluarga. “Saya mendalami self-growth dan self-development, termasuk belajar pada beberapa coach untuk spiritual awakening. Setelah diskusi dengan life coach, ternyata jawabannya adalah dengan belajar dan terus merefleksi diri karena bagaimana saya memandang diri itu lebih penting dibanding bagaimana orang lain memandang saya,” jawab Andra.


      Bagaimana saya memandang diri itu lebih penting dibanding bagaimana orang lain memandang saya  
- Andra Alodita

Berkat mindset positif ini, Andra pun merasa ia mulai bisa menerima komentar pedas dari orang lain. Jika dulunya reaktif dan kesal, sekarang ia lebih bisa menerima dengan baik. Andra juga menegaskan bahwa memiliki energi positif bukan tujuannya, melainkan journey-nya. Ketika ditanya soal inner words favorit, Andra menjawab, “Biasanya saya selalu bilang pada diri sendiri, ‘You did great, Andra. You are beautiful and you are enough’”.


(Andra Alodita dengan balutan Givenchy.Foto:Dok/Herworld Indonesia)


Namun Ayla dan Andra ternyata punya satu cara lagi dalam menghadapi lines dari sekitarnya, yaitu dengan perawatan diri. Selain olahraga, skincare juga jadi andalan bagi keduanya. Momen pagi dan malam hari adalah waktu me-time bagi kedua content creator ini. “Saat saya merawat diri, I look good and I feel good,” ungkap Andra. Bahkan Ayla mengaku dirinya punya kebiasaan unik, yaitu bangun pada pkl 03.00 hanya untuk mengecek kondisi skincare yang digunakan di wajah. “Jangan salah, wajah yang mulus juga berfungsi untuk mengalihkan pertanyaan atau komentar negatif dari orang sekitar,” ujar Ayla tersenyum.


      Jangan salah, wajah yang mulus juga berfungsi untuk mengalihkan pertanyaan atau komentar negatif dari orang sekitar  
- Ayla Dimitri

Salah satu produk favorit Ayla dan Andra adalah Olay Power Duo. Seri ini terdiri dari Olay Regenerist Moisturizer Whips UV dan Olay White Radiance Light Perfecting Essence. Bukan hanya bisa membuat kulit wajah terlihat lebih glowing, dua produk ini juga bisa menyamarkan flek hitam dan garis halus di wajah.

Pada akhirnya, garis-garis atau kerutan yang ada pada hidup dan wajah nyatanya bisa dimuluskan dengan cara yang tepat. Seperti ungkapan dari Ayla, “Silaukan pertanyaan negatif dari orang dengan menunjukkan kemulusan wajah.”



Model Ayla Dimitri & Andra Alodita 

Penulis: Kiki Riama Priskilla, Hafizah Rana

Foto Wong Sim (08122793992)

Pengarah Gaya Bimo Permadi

Asisten Pengarah Gaya Putri Raiza

Tata Rias Wajah Ryan Ogilvy (@ryanogilvy/081282821291)

Tata Rias Rambut Rangga Yusuf (@hairbyranggayusuf/08568072548)

Busana dan Aksesori Lanvin, MaxMara

A chat with