Life & health

Kenali Self Pity Party dan Cirinya, Jangan Sampai Keliru

By : Her World Indonesia - 2024-04-19 18:00:01 Kenali Self Pity Party dan Cirinya, Jangan Sampai Keliru

Di era modern ini, banyak orang merasa terjebak dalam labirin emosi yang rumit. Kadang-kadang, tanpa alasan yang jelas, kamu bisa merasa sedih, merasa bersalah, atau bahkan merasa seperti korban dalam kehidupan yang sedang kamu jalani. Fenomena ini bisa jadi sulit dipahami, tetapi pada dasarnya, itu merupakan hasil dari berbagai faktor yang memengaruhi kesejahteraan emosional kamu.


Salah satu faktor yang seringkali terabaikan adalah perbedaan antara peduli dengan diri sendiri dan mengasihani diri sendiri. Peduli dengan diri sendiri adalah tindakan menyayangi dan memerhatikan kebutuhan diri kamu sendiri dengan sehat. Sementara itu, mengasihani diri sendiri cenderung bersimpati secara berlebihan dan dapat memicu kamu menjadi seseorang yang memiliki victim mentality atau mental menjadi korban.


(Baca juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Insomnia, Penasaran?)


Tentunya, masih banyak yang belum memahami perbedaan tersebut sehingga kecenderungan untuk mengasihani diri sendiri secara berlebihan sering kali muncul. Ketika kamu menghadapi tantangan atau kesulitan, akan lebih mudah untuk merasa terlalu kasihan pada diri sendiri, alih-alih mengambil tanggung jawab atas keadaan yang kamu miliki.



(Mengasihani diri sendiri secara berlebihan dikenal dengan istilah self pity party. Foto: Dok. Freepik)


Mengasihani diri sendiri secara berlebihan dikenal dengan istilah self pity party yang mudahnya kamu pahami bahwa kebiasaan ini membawa kamu pada kondisi yang paling merugikan dalam hidup kamu. Selain itu, mengasihani diri sendiri secara berlebihan juga dapat menghalangi pertumbuhan pribadi kamu dan membuat kamu terus terjebak dalam pola pikir korban yang tidak produktif.


Ciri-ciri mudahnya untuk mengenali apakah kamu merupakan seseorang yang self pity party bisa kamu lihat dari hal-hal terdekat yang ada di dalam diri kamu. Mulai dari kebiasaan mengeluh terus-menerus, membesar-besarkan masalah, mudah menyalahkan orang lain setiap kali terlibat konflik, apatis terhadap kejujuran dan tanggung jawab, mudah mengubah komitmen untuk kepentingan pribadi, cenderung sulit untuk bekerja secara berkelompok, dan sulit untuk mengembangkan diri.


Untuk mengatasi kecenderungan ini, penting untuk memahami bahwa kamu memiliki kendali penuh atas pikiran, emosi, dan keputusan yang ada di hidup kamu. Cobalah untuk melihat setiap hal yang terjadi dalam hidup kamu sebagai bentuk dari hasil keputusan panjang yang kamu buat sehingga kamu harus bertanggung jawab dengan baik dan penting juga untuk belajar mengelola stres untuk mengembangkan pola pikir yang lebih positif. 


(Baca juga: Apa Benar Golden Ratio Jadi Standar Mutlak Wajah Sempurna?)



(Mengasihani diri sendiri secara berlebihan dikenal dengan istilah self pity party. Foto: Dok. Freepik)


Kamu bisa juga menerapkan pola pikir ini melalui aktivitas-aktivitas positif seperti meditasi, olahraga, atau konseling. Menemukan keseimbangan antara peduli dengan diri sendiri dan mengasihani diri sendiri adalah kunci untuk kesejahteraan emosional yang sehat.


Ini berarti kamu bisa menemukan dan mengakui kebutuhan sekaligus batasan yang kamu miliki, sambil tetap bertanggung jawab atas tindakan yang kamu ambil. 


(Penulis: Adila Firani)

Life & health