Life & Health

Waspadai Hubungannya! Menopause & Risiko Jantung pada Wanita

By : Her World Indonesia - 2025-07-03 13:00:01 Waspadai Hubungannya! Menopause & Risiko Jantung pada Wanita

Menopause seringkali hanya dibicarakan dalam konteks perubahan hormon, siklus haid yang berhenti, atau gejala ringan saja. Padahal, masa transisi ini menyimpan risiko kesehatan yang jauh lebih serius, terutama untuk jantung. Masih banyak wanita tidak menyadari bahwa penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Risikonya pun meningkat secara signifikan setelah wanita memasuki masa menopause. Penasaran bagaimana keduanya saling terhubung? Yuk intip empat hal penting tentang menopause dan risiko penyakit jantung pada wanita. 

4 Hal Penting Tentang Menopause & Risiko Penyakit Jantung 

Kesadaran tentang hubungan antara menopause dan risiko jantung masih rendah, padahal pemahaman yang tepat bisa membantu para wanita mengambil langkah pencegahan sejak dini. Berikut ini adalah empat hal penting yang perlu diketahui mengenai kaitan antara menopause dan risiko penyakit jantung. 

1. Penurunan Kadar Estrogen


(Kenali tanda penyakit jantung sejak awal. Foto: Dok. Towfiqu barbhuiya/Pexels)

Saat menopause, tubuh mengalami penurunan kadar estrogen secara drastis. Estrogen selama ini berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung, termasuk membantu mengatur kolesterol dan menjaga kelenturan pembuluh darah.

Ketika hormon ini menurun, ada risiko meningkatnya kolesterol jahat (LDL). Sebaliknya, kadar kolesterol kolesterol baik (HDL) berpotensi menurun. Penumpukan lemak di sekitar perut pun semakin besar. Ketiga hal ini menjadi pemicu utama penyakit jantung. Perubahan tersebut sering terjadi secara perlahan tanpa gejala sehingga penting untuk memahami dampaknya sejak awal.

(Baca juga: 9 Keju Yang Aman Dikonsumsi Oleh Laktosa Intoleran)

2. Gejala Menopause Bisa Menunjukkan Adanya Risiko Kardiovaskular


(Sulit tidur di malam hari bisa memicu penyakit jantung. Foto: Dok. cottonbro studio/Pexels)

Hot flashes, keringat malam, dan gangguan tidur sering dianggap hanya sebagai ketidaknyamanan sementara dari kondisi menopause. Namun, riset menunjukkan bahwa gejala-gejala ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pembuluh darah. Tanda-tanda ini bisa menjadi sinyal kalau tubuh mungkin sedang mengalami risiko kesehatan jantung yang perlu diwaspadai. Jika gejala berlangsung cukup intens atau berkepanjangan, tidak ada salahnya untuk kamu kunjungi dokter dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut! 

3. Samarnya Risiko Jantung Saat Menopause 


(Cintai jantungmu dengan menjaga pola hidup. Foto: Dok. Mayapada Hospital) 

Tanda-tanda risiko penyakit jantung akibat menopause mungkin memang sudah diketahui. Tapi fakta di lapangan, semua tanda ini tidak mudah dikenali oleh para wanita. Bahkan salah satu dokter penyakit jantung dan pembuluh darah Mayapada Hospital Kuningan dr. Amir Aziz Alkatiri, Sp.JP (K), FIHA menuturkan, “Mungkin masih banyak wanita yang memasuki fase menopause tidak menyadari adanya peningkatan risiko terhadap penyakit jantung mereka, untuk itu sangat penting bagi para wanita untuk tidak mengabaikan risiko penyakit jantung terutama bagi mereka yang sudah memasuki masa menopause”.

Karena itu, penting untuk mulai memantau tekanan darah, kolesterol, dan gula darah secara rutin, diiringi dengan memperbaiki pola hidup. 

4. Pentingnya Rutin Konsultasi Sebagai Pencegahan


(Selain rajin olahraga, kamu perlu memeriksa kesehatan secara berkala. Foto: Dok. MART PRODUCTION/Pexels)

Menopause bisa menjadi momentum bagi wanita untuk lebih peduli terhadap kesehatannya secara menyeluruh. Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, berhenti merokok, tidur cukup, dan mengelola stres adalah langkah awal yang efektif untuk menurunkan risiko jantung.

Tak cukup memperbaiki pola hidup, para wanita perlu lakukan skrining rutin. Konsultasi dengan dokter spesialis jantung dapat membantu mengidentifikasi risiko lebih awal dan merancang strategi pencegahan yang sesuai. Mayapada Hospital Kuningan bisa menjadi salah satu destinasi memeriksa kesehatan kamu dengan layanan kardiologi dan pendekatan secara holistik. Jadi tidak hanya menangani keluhan medis, tapi juga fokus menjaga kualitas hidup pasien secara berkelanjutan.

Menopause bukanlah fase akhir dari masa reproduksi, melainkan titik awal untuk kamu lebih sadar terhadap risiko kesehatan jangka panjang. Dengan pengetahuan, gaya hidup sehat, dan dukungan medis yang tepat, para wanita dapat menjalani masa ini dengan lebih kuat dan sehat.


(Penulis: Zahrah Pricila)


Life & Health