Life & Health

Sering Merasa Lelah? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

By : Fariza Rahmadinna - 2021-08-21 10:00:02 Sering Merasa Lelah? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

Kebanyakan orang tidak akan menganggap rasa kantuk di siang hari sebagai masalah yang besar. Tetapi, jika rasa kantuk terus berlanjut bahkan bisa sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin sudah saatnya kamu memerhatikan hal ini. Mengapa? Banyak faktor yang dapat menimbulkan rasa kantuk terus-menerus yang kamu alami. Ini bisa jadi karena adanya masalah kesehatan tertentu, seperti sleep apnea atau narkolepsi. 


Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kamu merasa kantuk dan lelah sepanjang waktu. 


1. Kurang tidur

Salah satu alasan utama kamu mungkin mudah merasa kantuk dan lelah di siang hari adalah kurang tidur. Menurut The American Academy of Sleep Medicine dan Sleep Research Society, menjelaskan bahwa orang berusia antara 18 dan 60 membutuhkan 7 jam atau lebih tidur setiap hari untuk meningkatkan kesehatan secara optimal. 

Memiliki waktu tidur kurang dari yang dianjurkan setiap malamnya dapat menimbulkan rasa lelah, kantuk, gangguan kinerja, dan bahkan bisa mengganggu kondisi kesehatan, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, depresi, penyakit jantung, stroke, dan peningkatan risiko kematian.

Jika kamu kesulitan untuk tidur setiap malamnya dan mendapatkan waktu tidur yang cukup, berikut adalah beberapa tips untuk kamu:


  • Pertahankan rutinitas tidur yang konsisten. Cobalah untuk tidur pada waktu yang sama setiap malam dan bangun pada waktu yang sama setiap pagi — bahkan di akhir pekan.
  • Hindari tidur siang.
  • Pastikan kamar tidur dalam keadaan tenang, gelap, dan memiliki suhu yang nyaman. Setiap cahaya — termasuk yang dipancarkan dari perangkat digital — bisa mengganggu tidur. Selain itu, suhu ruangan yang lebih dingin dianggap lebih baik untuk mendorong kamu lebih cepat tidur daripada suhu yang lebih hangat.
  • Batasi minuman berkafein. Usahakan untuk tidak mengonsumsi minuman berkafein sebelum tidur. Ini karena, efek stimulasi kafein dapat bertahan selama berjam-jam, sehingga dapat mengganggu tidur. 
  • Hindari merokok dan minuman alkohol sebelum tidur.


(Baca Juga: Tips Tidur Nyenyak Berkualitas Di Malam Hari)


2. Diet yang buruk

Menjalani diet yang buruk juga dapat menjadi alasan lainnya kamu mudah merasa kantuk dan lelah di siang hari secara terus menerus, karena tubuh kehilangan nutrisi yang dibutuhkannya — ini bisa didapatkan dari makanan. 

Mengonsumsi terlalu banyak gula juga ternyata bisa menjadi alasan lain kamu mudah merasa kantuk dan lelah. Ini karena, gula bisa memberikan energi dengan cepat, sehingga membuat tubuh merasa lebih lelah. Oleh sebab itu, kurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula. 

Untuk meningkatkan kesehatan dan mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan, serta menghilangkan rasa mudah kantuk dan kelelahan, sangat penting untuk mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein, dan susu. Selain itu, penuhi kebutuhan cairan harian. Minum air putih dapat membantu mencegah dehidrasi, yang bisa menyebabkan kelelahan. 


(Baca Juga: Konsumsi 7 Makanan Ini untuk Membantu Mengatasi Rasa Lelah!)


3. Kekurangan vitamin


(Mudah lelah karena kekurangan vitamin. Foto: Dok. Engin Akyurt/Pexels)

Merasa lelah sepanjang waktu juga bisa menjadi tanda awal kekurangan vitamin. Ini bisa termasuk kurangnya kadar vitamin D, vitamin B-12, zat besi, magnesium, atau kalium. Melakukan tes darah dapat membantu mengidentifikasi vitamin deficiency.

Setelah diagnosis, Dokter mungkin akan menyarankan untuk mengonsumsi suplemen dan meningkatkan asupan makanan tertentu untuk memperbaiki kekurangan vitamin secara alami. 


4. Tidak banyak bergerak

Mungkin sebagian dari kamu bertanya-tanya, mengapa tidak banyak bergerak bisa menjadi salah satu alasan mudah merasa kantuk dan kelelahan? Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari University of Georgia (UGA), menemukan bahwa melakukan latihan intensitas sedang yang berlangsung selama setidaknya 20 menit bisa membantu meningkatkan energi dibandingkan dengan duduk dengan tenang. 

Sebuah studi lainnya tahun 2013 dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise, menemukan bahwa individu yang tidak banyak duduk memiliki tingkat kelelahan yang jauh lebih rendah. Dengan kata lain, peningkatan aktivitas fisik bisa berkontribusi pada lebih banyak energi dan kekuatan. 

Jika kamu sudah lama tidak berolahraga, mulailah latihan intensitas sedang secara perlahan seperti berjalan cepat selama 10 menit setiap hari, lalu lanjutkan dengan berjalan cepat selama 30 menit setiap hari.


(Baca Juga: Ini Manfaat Meditasi, Bisa Kurangi Stres Dan Kecemasan)


5. Stres berlebihan

Banyak hal atau situasi yang bisa menimbulkan tekanan dan stres — bisa pekerjaan, masalah hubungan (relationship issues), masalah keuangan (financial problems), atau peristiwa besar yang terjadi dalam hidup. 

Sedikit stres sebenarnya bisa bermanfaat. Namun, stres yang berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional. Pada gilirannya ini dapat berkontribusi terhadap berbagai penyakit.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi stres. Ini termasuk: 


  • Identifikasi sumber stres
  • Melakukan olahraga atau latihan fisik secara rutin
  • Melakukan teknik relaksasi, meditasi, yoga, atau pijat. 
  • Komunikasikan kekhawatiran. Cobalah untuk mengungkapkan perasaan dan kekhawatiran yang kamu miliki alih-alih menyimpannya sendiri. 
  • Menghabiskan waktu menyenangkan bersama keluarga dan teman, atau hewan peliharaan
  • Menyisihkan waktu untuk hobi, seperti membaca buku, menulis jurnal, atau mendengarkan musik
  • Miliki waktu tidur yang cukup setiap malam
  • Menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat seimbang, menghindari rokok dan alkohol, dan mengurangi konsumsi kafein. 


6. Kondisi kesehatan tertentu

Selain beberapa alasan yang sudah disebutkan sebelumnya, mudah merasa kantuk dan lelah juga bisa disebabkan karena adanya kondisi kesehatan tertentu. Beberapa kondisi antara lain: Sleep apnea, anemia, diabetes, anxiety, depresi, sindrom kelelahan kronis, atau narkolepsi. 


Life & Health