Sebagai penyanyi kebanggaan Indonesia dan berhasil go international, Stephanie Poetri, mewakili aktivitas, emosi dan perasaan kepada para penggemar selama pandemi virus corona dengan menciptakan berbagai lagu melalui mini album AM:PM.
“Mini album aku kan namanya AM:PM, jadi ada 6 lagu. Namun, dibagi 2. Jadi 3 lagu yang vibes-nya AM dan tiga lagu vibes-nya PM. Nah, maksudnya AM, seperti lagu-lagu yang ingin didengar pas pagi-pagi, baru bangun, terus seperti ingin santai saja. Lalu, yang PM, itu lebih seperti lagu-lagu yang gelap, emosi, baper di kamar, kaya mantan gue kok nggak jawab gue,” ucapnya dalam wawancara eksklusif bersama Her World Indonesia.
“Inspirasinya banyak dari perasaan, banyak banget liriknya, apalagi yang bagian AM. Itu tentang kaya kehidupan aku di quarantine,” lanjutnya.
(Baca Juga: Andra Alodita & Hannah Al Rashid Berkarya Dalam Keterbatasan)
Kisah di balik 3 lagu terbaru dari Stephanie Poetri yang bertajuk Paranoia, Daydreaming dan 3PM ditulis selama masa pandemi dengan makna yang berbeda. Paranoia merupakan single utama dari mini album tentang paranoid yang melanda sehingga takut akan kesalahan. Uniknya, Petra Sihombing ikut berkolaborasi untuk menjadi produser di salah satu lagunya yaitu 3PM.
(Baca Juga: Sarah Gadrie: Siaran Dari Rumah Harus Pintar Membangun Mood)
“3PM menjadi salah satu lagu yang aku tulis pas di masa pandemi. It feels weird, aku tidur sampai jam 3 siang dan membicarakan rasanya hidup itu lagi aneh,” tuturnya.
“Daydreaming itu lebih seperti metaphorical dan lebih membicarakan tentang termenung, memikirkan sesuatu gitu,” lanjutnya.
Stephanie Poetri berharap bahwa seluruh lagunya dapat didengar untuk menemani para penggemar dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
(Penulis: Sania Zelikha)