Produk skincare kini semakin banyak dan semakin digemari di pasaran, terutama oleh para beauty enthusiast. Namun ternyata, tidak semua orang rajin dan teliti membaca kandungan apa saja yang terdapat di dalam produk skincare yang mereka beli.
Ada dua langkah penting yang harus dilakukan sebelum mulai menggunakan sebuah produk skincare, yaitu melakukan patch test selama 24 jam dan membaca kandungan yang terdapat dalam produk itu secara saksama. Apakah kamu termasuk orang yang melakukan kedua hal tersebut sebelum mulai menggunakan sebuah produk skincare?
Kali ini, Her World ingin membahas beberapa kandungan produk skincare yang harus kamu perhatikan. Beberapa kandungan yang disebutkan di bawah ini dipercaya memiliki efek negatif bagi kulit kamu. Apa saja kandungan tersebut?
(Baca Juga: Pastikan 5 Hal ini Sebelum Membeli Skincare)
Kandungan satu ini mungkin adalah yang paling sering didengar, karena bahan ini cenderung murah serta mudah didapatkan. Paraben sendiri digunakan agar produk skincare tidak cepat expired dan menghindari penumpukan bakteri. Bahan ini bekerja dengan cara menangkal pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lain di dalam produk perawatan kulit, terutama dalam kondisi lembap dan panas.
Namun, ada kekhawatiran bahwa paraben ditemukan dalam kanker payudara, tapi sebenarnya tidak ada bukti kuat yang menyatakan bahwa kandungan ini penyebab kanker.
Bentuk asli dari kandungan ini sebenarnya adalah gas yang tidak berwarna. Bahan ini sering digunakan sebagai bahan kosmetik sebagai pengawet. Namun ternyata ditemukan fakta bahwa kandungan ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit.
Berikut ini adalah beberapa bentuk Formaldehyde yang sebaiknya dihindari:
SLS sendiri sebenarnya adalah deterjen yang menghasilkan busa dan gelembung. Busa dan gelembung tersebut dimaksudkan untuk menangkap kotoran dan membuatnya mudah untuk dibilas. HAl tersebut menciptakan sensasi segar dan bersih saat digunakan.
Ironisnya, SLS adalah salah satu kandungan yang bisa membuat kulit kamu semakin sensitif, bahkan di beberapa kalangan dikenal sebagai penyebab utama iritasi kulit dan mata.
Bahan petrolatum sendiri sudah sering digunakan pada produk perawatan kulit untuk kulit kering, termasuk untuk kulit di sekitar area mata. Meskipun begitu, kandungan ini berpotensi berbahaya bagi kulit kamu. Ada risiko kontaminasi produk yang menggunakan bahan satu ini.
Produk yang melembapkan seperti lip balm dan moisturizer biasanya mengandung petrolatum. Namun kandungan ini sebenarnya tidak memberi kelembapan, melainkan menciptakan lapisan yang menjaga kelembapan agar tidak hilang.
Perhatikan jenis-jenis petrolatum berikut ini: Mineral oil, Paraffin wax, Benzene, nama kandungan yang berakhiran ‘-eth’.
Pewarna sintetis biasanya terbuat dari petroleum atau coal tar, sedangkan coal tar sendiri terbuat dari hidrokarbon, karbon, dan air. Biasanya kandungan ini terdapat pada lipstik yang sangat pigmented dan memiliki warna yang deep.
Kandungan coal tar sendiri bisa menyebabkan iritasi, kanker, jerawat, dan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder).
(Baca Juga: 4 Brand Skincare Yang Paling Banyak Dibicarakan)
Kandungan satu ini sedang marak jadi perbincangan di media sosial, karena ada seorang dokter kecantikan ternama yang sering membahas merek skincare yang mengandung hydroquinone. Pada dasarnya, kandungan ini bermanfaat untuk mencerahkan dan memutihkan kulit wajah sekaligus memudarkan vlek hitam dengan cara mengurangi produksi melanin.
Namun lama-kelamaan, kandungan hydroquinone ini bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan menciptakan permasalahan baru seperti jerawat yang semakin banyak dan penuaan dini.
Triclosan sendiri sering ditemukan dalam sabun, deterjen, dan produk perawatan kulit. Namun sebenarnya, kandungan triclosan bisa memicu alergi di kulit dan menyebabkan iritasi pada mata. Parahnya lagi, bahan ini juga bisa mengganggu aktivitas hormon di tubuh kamu, terutama jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Oxybenzone umumnya digunakan untuk menstabilkan warna dan aroma sebuah produk kecantikan, namun ia paling sering digunakan di tabir surya, untuk menyerap sinar UVB dan UVA.
Selain bisa memicu alergi parah di kulit, bahan ini juga dikenal dapat menimbulkan kemerahan dan iritasi. Salah satu kekhawatiran terbesar adalah kandungan oxybenzone ini dapat diserap tubuh secara mudah, dan apabila menumpuk, bisa menyebabkan gangguan hormon.
Bahan satu ini sering digunakan dalam produk kecantikan untuk membuatnya tetap halus dan konsistensinya terjaga. Tapi kamu harus tau, bahwa kandungan ini juga dapat menyebabkan gangguan hormon, terutama pada laki-laki dan anak-anak.
Wewangian tak hanya meliputi parfum, berbagai produk yang memiliki aroma wangi biasanya memiliki kandungan fragrance di dalamnya, dan bisa jadi itu adalah hasil manipulasi bahan kimia. Sebenarnya kandungan ini tidak begitu berbahaya, tapi bagi kamu yang alergi, harus selalu menghindari bahan ini ya!
(Baca Juga: 10 Moisturizer untuk Kulit Berminyak yang Patut Dicoba)
Aluminium merupakan salah satu jenis logam yang jika diserap ke dalam tubuh, dapat bersifat seperti racun dan menganggu fungsi endokrin yang normal. Sayangnya, aluminium masih sering ditemukan di berbagai produk perawatan kecantikan, terutama dalam deodoran dengan kali antiperspirant.
Sebenarnya bahan ini sering digunakan sebagai agen pelarut di dalam produk kecantikan, dan tentu saja ia membuat produk lebih mudah diserap sehingga sangat bagus ketika menjadi kandungan produk seperti krim dan losion.
Jangan khawatir, tidak semua alkohol memiliki dampak buruk bagi kulit kamu. Jenis fatty alcohol yang diambil dari lemak dan minyak alami adalah pilihan yang baik untuk kandungan pelembap.
Kandungan satu ini juga sering digunakan sebagai agen pelatur, terutama dalam produk cat rambut dan cat kuku. Bahan ini bisa jadi sangat berbahaya bagi sistem imun tubuh kita dan meningkatkan risiko cacat lahir serta kanker darah.
Masih ingat kan betapa lembutnya tekstur bedak bayi? Ini disebabkan talc adalah mineral paling lembut yang berguna menyerap kelembapan dan biasanya ditemukan pada bedak bayi, eyeshadow, perona pipi, deodoran, dan beberapa sabun.
Bahan talc ini sering diasosiasikan dengan kanker rahim. Hal tersebut pertama kali diperhatikan ketika seorang wanita pengguna talc berusia 35 tahun meninggal akibat kanker rahim. Jika dihirup, talc juga bisa menyebabkan tumor di paru-paru.
Bahan kimia seperti PABA, benzophenone, oxybenzone, ethoxycinnmate dan homosalate sering ditemukan di dalam produk tabir surya. Kandungan tersebut dipercaya dapat menyerap cahaya, namun juga bisa menyebabkan kerusakan pada tubuh alih-alih melindunginya.
(Baca Juga: 10 Manfaat Minyak Alpukat Untuk Rambut Lebih Sehat Dan Indah)