Life & health

7 Anggota Keluarga Kerajaan Yang Rela Turun Tahta Demi Cinta

By : Rengganis Parahita - 2021-10-29 18:00:02 7 Anggota Keluarga Kerajaan Yang Rela Turun Tahta Demi Cinta

Terlahir dalam lingkup keluarga kerajaan nyatanya tak selalu menyenangkan. Banyak tugas, harapan, dan risiko besar yang harus mereka tanggung semasa hidupnya yang jauh berbeda dengan apa yang sering kita lihat dalam dongeng. Sejumlah aturan harus diemban dan pantang dilanggar karena menjaga martabat dan citra 'darah biru' keluarga kerajaan harus selalu dijaga kapan pun dan di mana pun. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang merasa terkungkung dan tak bebas melakukan sederet hal yang diingkinkan termasuk dalam urusan memilih pasangan.


Biasanya, keluarga kerajaan harus menikah dengan keluarga kerajaan juga supaya status kebangsawanan mereka tetap terjaga. Susunan extended family dalam pohon keluarga pun jadi tak berantakan jika diisi semua oleh royal families dari berbagai kerajaan. Tak cuma itu, pernikahan antara anggota kerajaan juga turut memperkuat status politik dan hubungan sosial-ekonomi mereka.

So, tak heran kalau banyak pernikahan antar-anggota royal family yang berujung pada keperluan status dan kepentingan politik belaka. Jadi siapa pun yang memilih untuk menjalin cinta dan menikah dengan seseorang yang berada di luar garis royal blood, maka biasanya orang tersebut harus keluar dari lingkup istana karena bisa mencemari susunan family tree yang bertahun-tahun selalu diisi dengan orang-orang dari strata yang serupa.

(Baca Juga: Pangeran Harry & Meghan Markle Mundur Dari Kerajaan)


Nah, siapa sajakah anggota keluarga kerajaan yang pada akhirnya betul-betul rela melepas status dan mahkotanya atas nama cinta? Siapa saja yang berani menentang ketentuan istana sehingga membuat mereka secara ikhlas melangkahkan kaki keluar istana dan memilih untuk hidup menjadi rakyat biasa dengan pasangan mereka yang tak memiliki aliran darah biru? Baca artikel ini sampai habis, ya! Sebab kamu akan tahu bagaimana mereka bisa tergila-gila dengan commoners yang membuat mereka tak lagi berstatus istimewa.


1. King Edward VIII - Inggris


(Kalau King Edward VIII tak turun tahta pada waktu itu, maka Queen Elizabeth mungkin takkan memimpin kerajaan Inggris sampai saat ini. Foto: Dok. Biography)


Salah satu sosok paling tersohor yang rela melepas statusnya sebagai royal family untuk menikah dengan wanita dari kalangan orang biasa adalah King Edward VIII. Pada tahun 1936, ia tiba-tiba naik tahta untuk menggantikan sang ayah, King George V, yang tiba-tiba meninggal dunia. Ia pun otomatis jadi raja saat masih bujangan. Setahun sebelum turun tahta, ia mengumumkan keinginannya untuk menikahi seorang sosialita asal Amerika bernama Wallis Simpson yang sudah pernah menikah dan bercerai dua kali.

Tak cuma ditentang istana, pernikahan mereka pun sempat ditentang gereja (Church of England) karena status King Edward yang masih bujangan akan menikahi wanita yang pernah dua kali bercerai. Perdana Menteri Stanley Baldwin pun menentang keras karena dari sisi moral. Namun, King Edward tak menggubris penentangan itu dan tetap menikahi Wallis Simpson di tahun 1937 dan mantap untuk turun tahta bahkan keluar dari Istana dan melepas statusnya sebagai anggota keluarga kerajaan. Pernikahannya pun bertahan selamanya hingga ia menutup mata pada tahun 1972. Kepemimpinan kerjaan Inggris pun akhirnya turun pada adiknya yaitu, King George VI, ayah dari Queen Elizabeth.


2. Princess Mako - Jepang


("Kei Komuro tak bisa tergantikan. Maka pernikahan adalah jalan terbaik yang harus kami ambil". Ujarnya pada media beberapa waktu lalu. Foto: Dok. CNN Philippines)


Sedang hangat-hangatnya diperbincangkan media, putri pertama dari Pangeran Fumihito and Putri Kiko ini memutuskan untuk keluar dari lingkar istana dan jadi rakyat biasa setelah memutuskan untuk menikahi Kei Komuro yang merupakan commoners. Bahkan setelah menikah, Putri Mako juga akan segera pindah ke Amerika Serikat karena suaminya ditugaskan di sebuah firma hukum di negara Paman Sam. 

Tak berhenti di situ, selain melepas gelar kerajaan, Putri Mako juga dikabarkan akan menolak tunjangan dari pemerintah Jepang sebesar 1,36 juta dolar AS atau sekitar 19 miliar rupiah. Tunjangan itu kabarnya dibayarkan kepada perempuan bangsawan yang kehilangan status kerajaan ketika menikah dengan rakyat biasa. Di sini, Putri Mako menolaknya karena ia sudah mantap untuk menjalani hidup layaknya rakyat biasa yang harus bekerja untuk mendapatkan uang dan menjalani keseharian dari pendapatan suaminya. Tak heran keputusannya ini menimbulkan banyak pro kontra tak cuma dari keluarga kerajaan tapi juuga dari masyarakat Jepang sendiri.


3. Princess Ubolratana - Thailand


(Jarang berfoto dengan mantan suami, kini Ubolratana kembali ke Thailand untuk jadi orang biasa. Foto: Dok. Static Straitstimes)


Merupakan saudari dari Raja Thailand, Vajiralongkorn, sekaligus anak pertama dari raja terdahulu yaitu King of Thailand Bhumibol Adulyadej, Putri Ubolratana juga memilih untuk keluar dan melepaskan titelnya sebagai putri kerajaan setelah menikah dengan rakyat biasa bernama Peter Jensen. Pada awal tahun 1970, Putri Ubolratana bertemu dengan pria pujaan hatinya saat berkuliah di Massachusetts Institute of Technology.

Sejak itu mereka berkencan dan memutuskan untuk menikah. Hal ini jelas ditentang keras oleh orangtua Putri Ubolratana namun kenyataan itu tak digubrisnya sehingga ia otomatis kehilangan statusnya sebagai putri kerajaan. Setelah itu, ia tinggal bersama suaminya di San Diego, California, dan memiliki tiga buah hati. Namun sayangnya, mereka bercerai pada tahun 2001 sehingga Putri Ubolratana merasa harus kembali ke Thailand dan tetap menjadi rakyat biasa. Tak kembali ke istana.


4. Princess Sayako - Jepang


(Jepang ternyata sering kehilangan royal family mereka akibat pernikahan dengan orang biasa. Foto: Dok. Popsugar)


Tak hanya Putri Mako, Kerajaan Jepang juga pernah melepas salah satu putri raja yang menikahi seorang Urban Planner bernama Yoshiki Kuroda yang berasal dari rakyat biasa. Ia adalah Putri Sayako, anak perempuan satu-satunya dari Emperor Emeritus Akihito dan Empress Emerita Michiko. Dihadiri oleh sekitar 150 tamu pada pesta pernikahannya, putri yang hanya mengenakan gaun sutra putih ala Eropa biasa pada saat resepsi dan kimono saat upacara pernikahan secara Shinto ini pun langsung disebut sebagai Ny. Kuroda sesaat setelah mengikat janji. Bukan lagi Putri Sayako. Namun demikian, hal ini merupakan satu perjalanan menarik baginya karena ia merasa tertantang untuk memelajari banyak hal baru sebagai rakyat biasa sembari memulai hidup baru sesaat setelah menjadi istri Yoshiki Kuroda.


(Baca Juga: The Crown Season 5 Kembali Lagi, Ini Kabar Barunya)


5. Prince Johan Friso - Belanda


(What a Beautiful family! Foto: Dok. The Dutch Royal Family)

Sebagai adik termuda dari King Willem-Alexander of the Netherlands, Pangeran Friso memutuskan untuk jadi rakyat biasa dan melepaskan titelnya sebagai anggota keluarga kerajaan setelah ia mengumumkan keinginannya untuk menikah dengan wanita bernama Mabel Wisse Smit yang merupakan seorang commoner.

Meski Mabel Wisse Smit sangat diterima dengan tangan terbuka oleh keluarga kerajaan Belanda, tetapi ia ditentang keras untuk menikahi Pangeran Friso.Oleh karenanya saat pernikahan dilangsungkan pada tahun 2004, Pangeran Friso langsung melepaskan titelnya di Dutch Royal House yang sudah ia dapat sejak lahir. Ia pun tinggal di London setelah menikah dan memiliki tiga orang anak. Pada tahun 2012, Friso mengalami kecelakaan saat sedang bermain ski di Austria. Ia tertimbun dan terkubur cukup lama di dalam longsoran es yang mengakibatkan dirinya mengidap penyakit serius setelahnya. Setahun setelah kejadian, ia pun meninggal dunia karena komplikasi yang diakibatkan dari kecelakaan tersebut.


6. Prince Harry - Inggris


(Hayo, kamu termasuk yang pro atau kontra dengan pasangan ini? Foto: Dok. Alghad)


Siapa yang tak tahu pro-kontra adik dari Pangeran William dan anak kedua dari Lady Diana ini. Setelah mantap menikahi Meghan Markle yang bukan saja merupakan rakyat biasa tapi juga berkewarganegaraan Amerika, berkulit hitam, artis kelas B Hollywood, dan pernah bercerai dari suami sebelumnya, keputusan yang seluruhnya bertolak belakang dengan aturan kerajaan ini benar-benar membuat gempar bukan hanya bagi mereka yang ada di dalam Buckingham Palace tapi juga untuk masyarakat Inggris pada umumnya. 

Begitu banyak pertentangan yang diluncurkan padanya sampai pembawa acara ternama Oprah pun pada akhirnya turut mewawancarai pasangan fenomenal ini. Dianugerahi dua orang anak, Harry pun melepas titelnya sebagai seorang pangeran dan tinggal di Amerika bersama Meghan setelah ternyata kehidupan di Kerajaan Inggris dirasa tak sesuai dengan kepribadian Meghan dan kehidupan rumah tangga mereka berdua. Padahal, wanita yang sempat mendapatkan titel sebagai Duchess of Sussex ini sudah mencoba untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang putri. Namun karena tekanannya besar, akhirnya mereka memutuskan untuk melepas segala privilege dan kedudukan yang dimiliki. Kabarnya, Ratu Elizabeth dan Pangeran Charles sempat sangat murka saat mengetahui keputusan ini.


(Baca Juga: Intip Rahasia Pesona Meghan Markle di Kota New York)


7. Princess Martha Louise - Norwegia


(Cinta memang bisa mengalahkan segalanya. Setuju gak kira-kira? Foto: Dok. Vanity Fair)


Sebagai putri dari kerajaan Norwegia, Putri Märtha Louise juga harus menanggalkan titelnya sebagai putri raja dan keluar dari Royal House of Norway setelah menikah dengan pria yang berasal dari rakyat biasa bernama Shaman Durek Verrett yang telah ia kencani cukup lama. Ia pun sempat membuat postingan di sosial media yang memeperlihatkan bahwa ia tak lagi memakai nama 'princess' di depan namanya dalam sebuah iklan komersil melainkan nama The Princess and the Shaman sebagai gantinya. Ia pun menerima kritikan tajam dikarenakan hal tersebut. Namun demikian, ia tak terlalu memedulikannya.

Life & health