Women Of The Year

Her World Women of The Year 2014

By : Zamira Mahardini - 2020-08-14 17:30:01 Her World Women of The Year 2014

NOVA RIYANTI YUSUF 

Memilih berkarier di jalur yang tidak mainstream, Nova Riyanti Yusuf, 37, fokus berkiprah memperjuangkan hak kaum minoritas. Terjun langsung ke dalam sistem pemerintahan, ia mengaku bahagia karena cita-citanya agar Undang-Undang Kesehatan Jiwa No.18 Tahun 2014 disahkan kini telah terwujud. 



BUSANA DAN AKSESORI H&M (SWEATER), TOPSHOP (ROK) TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT SYIFA IRFANI (081286305697) 



Alasan Anda terjun ke dalam dunia politik praktis?

“Saat sekolah spesialisasi kesehatan jiwa di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya ditugaskan menjadi residen di berbagai rumah sakit. Saya menemukan banyak peristiwa, salah satunya saat memberi resep, bukannya keluarga pasien menindaklanjuti urusan administrasinya ke bagian keuangan, mereka malah mengeluh tidak punya uang dan tiba-tiba menyodorkan cincin emas kepada saya sebagai ganti pembayarannya. Contoh lainnya juga saat terjadi bencana alam, saya melihat masalah psychosocial kurang diprioritaskan. Jika sebelumnya saya hanya tertarik dengan ilmunya, kini saya tertantang untuk terjun langsung ke dalam sistem dan mencoba memperbaiki segala permasalahan yang ada sebagai anggota DPR dengan janji akan memperjuangkan Undang-Undang Kesehatan Jiwa.”


Apa yang Anda lakukan ketika menjabat sebagai Ketua Komisi 9?

“Saya kerap dipercaya menjadi ketua panitia kerja untuk perumusan rancangan Undang-Undang, seperti rancangan Undang-Undang Keperawatan dan Kesehatan Jiwa. Terakhir saya juga sempat menjadi Ketua Panitia Kerja Pansus Kecurigaan Korupsi vaksin flu burung, dan Wakil Ketua Pansus untuk masalah perlindungan tenaga kerja di luar negeri. Inginnya sih, agar kita tak hanya peduli dengan kesejahteraan rakyat melainkan juga segmen-segmen tertentu dalam masyarakat, misalkan tenaga profesional seperti tenaga kesehatan, juga harus menjadi perhatian kita.”


Perjuangan Anda selanjutnya terkait isu kesehatan jiwa?

“Tanggal 10 Oktober ini, bersamaan dengan Hari Kesehatan Jiwa, saya akan meluncurkan buku memoar Undang-Undang Kesehatan Jiwa dalam bahasa Inggris. Seperti yang kerap disorot oleh media asing, Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang kurang baik pelayanan kesehatan jiwanya. Jadi, saya akan kirim buku ini ke berbagai stakeholder, salah satunya ke bagian special advisory for youth di PBB, dan juga Human Rights Watch di New York, karena adanya isu pelanggaran HAM dalam masalah kesehatan jiwa ini. Selain itu, sudah ada serangkaian agenda yang disiapkan untuk mensosialisasikan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tersebut, seperti seminar ke beberapa kota di antaranya Yogyakarta, Kudus, dan lain-lain. Saat ini saya juga sudah memiliki dua unit mobile mental health service dan tengah mempersiapkan sebuah community clinic yang saya adaptasi dari klinik kesehatan jiwa di Australia.”


Keasyikan lain yang Anda temukan saat berkiprah di bidang kesehatan jiwa ini?

“Beruntungnya, saya sering dapat undangan untuk berbicara ke berbagai negara, seperti kemarin ANU (Australia National University) mengundang saya selama tiga minggu di sana untuk mengisi acara seminar kesehatan. Sewaktu di Amerika, Kementerian Luar Negeri-nya sudah dua kali mengundang saya untuk peluncuran program. Yang tidak kalah berkesan, saat ada undangan untuk berbicara masalah vaksin di Senegal dilanjutkan dengan Maroko, salah satu destinasi impian saya. Maksudnya, artinya undangan-undangan tersebut memberikan kesempatan pada saya untuk eksplorasi sendiri, untuk menyalurkan hobi dan ketertarikan saya yaitu traveling dan hal-hal berbau seni seperti pertunjukan musikal.”



RATNA SOMANTRI

Kecintaannya terhadap teh membuatnya menekuni daun penuh khasiat ini sebagai sebuah profesi; seorang Tea Specialist. Tak main-main, Ratna Somantri, 36, kini menjabat Ketua Bidang Promosi Dewan Teh Indonesia, pendiri Komunitas Pencinta Teh, penulis buku The Story in A Cup of Tea juga Kisah dan Khasiat Teh, serta pembicara untuk segala yang berhubungan dengan teh.



BUSANA DAN AKSESORI ZARA (DRESS, JAKET KULIT, KALUNG) TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT CHRISTINA MARTHA (081282878725)



Apa misi Anda sejak bergabung dengan Dewan Teh Indonesia?

“Saya ingin memajukan kesejahteraan para petani teh rakyat. Sudah menjadi kewajiban saya untuk mempromosikan teh lokal ke masyarakat Indonesia dan ke luar negeri, membuat orang Indonesia lebih mengenal teh, lebih banyak minum teh (terutama teh Indonesia). Kita ini penghasil teh nomor 8 di dunia tapi produktivitas dan pengetahuan untuk mengolahnya masih rendah. Tugas saya adalah membantu memberikan edukasi ke masyarakat.”


Apa program terbaru Dewan Teh Indonesia saat ini?

“Kami sedang merevitalisasi kebun teh rakyat di Jawa Barat yang pohonnya sudah sangat tua, sehingga produktivitasnya sangat rendah. Para petani juga belum bisa membedakan mana teh yang bagus, maka kami berikan edukasi agar mereka juga memahami nilai jual dari produksi daun teh yang baik. Dengan semakin banyaknya konsumen teh, maka kesejahteraan petani rakyat akan ikut terangkat.”


Perempuan itu powerful saat…

“Saat ia bisa berprestasi di bidang yang menjadi passion-nya tapi ia juga menjalani kewajiban sebagai perempuan. Karena lebih sulit bagi perempuan untuk bisa sukses menjalani kedua peran ini secara bersamaan.”


Bagaimana Anda memandang sebuah tantangan?

“Saya percaya bahwa tantangan itu adalah sesuatu yang ‘memberi warna’. Seperti di instansi tempat saya bekerja, tentu seringkali ada hambatan untuk ‘bergerak’ karena seringkali bentrok dengan birokrasi, tapi tentu saja saya hadapi dan bekerja dengan sebaik mungkin. Jika kita tahu pasti apa yang ingin kita capai dan bersungguh-sungguh dalam meraihnya, nantinya apresiasi akan muncul dengan sendirinya. Agama adalah salah satu pegangan yang membuat saya kuat menghadapi segala batu sandungan karena ada banyak hal yang tidak bisa dijelaskan dengan logika dan hanya agama yang membuat kita tetap bertahan.”



FRIDERICA WIDYASARI DEWI

Di balik sosok ayu dan lembut, tersimpan kekuatan dan keteguhan untuk terus membuktikan kemampuan diri dalam dunia pekerjaan yang didominasi laki-laki. Itulah pribadi Friderica Widyasari Dewi, 38, yang kini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha di Bursa Efek Indonesia.



BUSANA DAN AKSESORI MILIK PRIBADI TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT GERALDINE TEMANSJA (081282353587) 



Detail lebih lanjut tentang pekerjaan Anda?

“Saya membawahi beberapa divisi yang tugasnya antara lain melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi seluruh kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal, baik mengenai investasi bagi masyarakat umum maupun Go Public, program untuk perusahaan yang potensial untuk menjadi perusahaan tercatat di Bursa. Ada pula pengembangan pasar modal syariah, baik untuk program sosialisasi dan edukasi, inovasi produk, indeks syariah, dan lain sebagainya.”


Passion lain yang dekat di hati?

“Pekerjaan sosial. Saya senang bila bisa berbuat sesuatu untuk sesama, terutama bagi mereka yang kurang beruntung. Selama ini perbuatan yang saya lakukan masih bersifat sporadis, dalam artian masih belum terstruktur. Isu yang kerap jadi perhatian utama saya adalah pendidikan. Saya percaya bahwa pendidikan bisa mengubah nasib seseorang, terlepas dari keadaan finansial atau lainnya.”


Makna seorang perempuan kuat untuk Anda?

“Perempuan yang mampu membuat perubahan untuk kebaikan, tanpa kehilangan sisi perempuannya. Ia bisa menjadi pemimpin yang tetap punya karakter, layaknya seorang ibu, yang bisa melindungi, mengayomi, membimbing, serta menyemangati anggota timnya.” 


Harapan atau ambisi yang masih ingin dicapai?

“Setelah dikaruniai anak, Heru Sasmito, 2 tahun, saya ingin punya satu anak lagi. Ternyata bahagia sekali menjadi seorang ibu dan berbagi kasih sayang dengan keluarga. Rasanya ingin punya anak sebanyak-banyaknya...”



ANTARINA SF AMIR

Memiliki latar belakang Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, tak sekalipun terbesit di benak Antarina SF Amir, 52, sebelumnya untuk menjadi seorang akademisi. Kini kiprahnya di dunia pendidikan tak perlu diragukan lagi. Filosofi dan kinerja HighScope, sekolah yang dibangunnya bahkan telah diperhitungkan oleh pemerintah dan beberapa praktisi akademis dunia.



BUSANA DAN AKSESORI KOLEKSI PRIBADI TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT FELITA THEA (08988090000), APRIANA W. S. (081281696960) 



Apa yang mendorong Anda untuk membangun HighScope?

“Saat sedang studi S2 di Amerika, salah seorang dosen membuat saya sadar bahwa sistem pendidikan yang saya dapatkan selama ini membuat saya seperti robot yang tidak kreatif. Tidak ingin mengulang hal yang sama, saya kemudian mencari sekolah dengan sistem pendidikan yang berbeda untuk anak, namun ketika itu tidak ada sekolah yang sesuai. Setelah melakukan research, saya mendapati bahwa program dan yang diterapkan HighScope sesuai dengan apa yang saya cari.”


Menurut Anda apa yang harus dibenahi dari sistem pendidikan di Indonesia?

“Kalau yang harus dibenahi tentu banyak sekali, ya, tapi menurut saya yang utama jika ingin memperbaiki sistem pendidikan kita adalah dengan tidak mencampuradukkan politik dan pendidikan. Saya pribadi sebenarnya kurang setuju dengan adanya Ujian Nasional yang dijadikan patokan berhasil tidaknya seorang murid.”


Definisi perempuan kuat versi Anda?

“Menurut saya perempuan yang powerful itu adalah perempuan yang serba bisa. Seperti ibu saya, beliau adalah sosok yang begitu menginspirasi saya. Ketika saya masih kecil beliau seakan punya semua jawaban untuk setiap pertanyaan saya.” 


Anda merasa powerful saat...

“Kata orang-orang, saya terlihat powerful saat sedang mempresentasikan sesuatu. Setelah dipikir-pikir ternyata ada benarnya, saya merasa begitu powerful dan percaya diri ketika sedang berbicara atau membagikan ilmu yang saya tahu dan kuasai berkaitan dengan passion saya.”



HELIANTI HILMAN

Bisa dibilang tak banyak yang rela berkeringat demi memperjuangkan hasil tanaman Indonesia. Namun Helianti Hilman, 43, berusaha untuk mengubah hal itu. Lewat produk pangan organiknya yang mulai mendunia, ia yakin semakin banyak orang yang sadar akan kekayaan hasil negeri.



BUSANA DAN AKSESORI MARKS & SPENCER TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT DITA LT PRO (082124579992)


Bagaimana awalnya Anda membangun produk Javara?

“Awalnya saya melihat para petani lokal yang masih tekun memelihara warisan tanaman yang mulai terpinggirkan. Mereka tidak tahu bagaimana cara menjualnya karena konsumen pun tidak mengenali jenis tanaman tersebut. Jadi awalnya kita hanya bergerak sebagai problem-solver. Namun seiring waktu, kami sadar bahwa satu-satunya cara untuk membantu para petani adalah dengan mobilisasi pasar. Kami juga ingin menjaga agar profesi petani tidak hilang. Berdasarkan statistik, 70% petani Indonesia berusia lebih dari 55 tahun. Sudah tidak ada anak muda yang bercita-cita sebagai petani.”


Mengapa Anda tertarik untuk fokus di bidang pangan organik?

“Sejak kecil saya tinggal di gunung yang jauh dari kota dan pasar, sehingga ibu saya membudidayakan semua yang kami makan. Artinya, in terms of food self-sustaining, saya sudah terlatih sejak kecil. Selain itu, saya juga gemar memasak. Otomatis, food has always been my passion. Tapi yang paling mendorong saya adalah filosofi dan cerita di balik setiap produk pangan organik. Para petani memiliki ikatan personal pada hasil sawah mereka. Yang mereka lihat bukanlah soal produktivitas atau efisiensi sawah, tapi mereka memperjuangkan warisan tanah yang luar biasa mengagumkan agar tidak punah.”


Anda juga mengikuti gerakan slow food Indonesia. Apa sebenarnya slow food itu?

“Pada saat fast food mendunia, kami merasa harus ada perlawanan terhadap fast food untuk memberikan balance agar masyarakat tidak kehilangan value of real food. Gerakan ini memiliki visi misi yang sama dengan Javara. Bedanya, slow food lebih seperti international movement dan edukasi, sementara Javara lebih kepada aksi nyatanya. Dampaknya pun lebih pada kesadaran masyarakat saat menyiapkan makanan untuk keluarga. Kita jadi lebih mawas diri. Dan biasanya, di mana ada komunitas slow food, komunitas petaninya akan hidup.”


Prestasi yang paling membanggakan bagi Anda?

“Saya tidak pernah melihat recognition dari luar, tapi lebih pada seberapa banyak tanaman Indonesia yang bisa terselamatkan. Lalu, berapa banyak petani-petani muda yang berani mencoba ranah ini. Mereka penuh excitement dan passion untuk terjun langsung ke bidang pertanian dengan penuh kesadaran. Sekarang sudah mulai banyak petani muda berusia 18 – 19 tahun. Bahkan mereka bisa menghasilkan berbagai macam jenis tanaman unik seperti jagung merah dan hitam. Salah satu prestasi membanggakan tentunya saat melihat bahwa pertanian Indonesia bisa menjadi salah satu basis kewirausahaan kreatif yang diminati banyak orang.”



PEGGY HARTANTO

Dengan bakat dan kreativitas luar biasa, Peggy Hartanto, 26, telah membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan jika memiliki keinginan yang kuat - termasuk mendobrak pasar fashion di kancah internasional.



FOTO PETTY HARTANTO BUSANA DAN AKSESORI CARPEL OF UNSEEN 



Ceritakan perjalanan karier Anda hingga sampai tingkat internasional.

“Setelah mengenyam pendidikan bachelor jurusan Fashion Design di Raffles College of Design and Commerce di Sydney, saya bekerja di salah satu label prestisius di Australia, Collette Dinnigan. Namun pada tahun 2012, saya memutuskan untuk pulang ke Indonesia dan membuat label ready to wear seperti cita-cita saya semasa kuliah. Tahun berikutnya tiba-tiba kesempatan datang dari Raffles untuk mewakili almamater saya dalam ajang Jakarta Fashion Week 2013, dan saya tampilkan koleksi label PEGGY HARTANTO yang pertama. Pada saat itu pula, tim dari label PEGGY HARTANTO terbentuk, dan kami bergerak cepat untuk mempersiapkan keperluan sales, promosi dan manajemen. Salah satu feedback yang kami dapatkan adalah ketertarikan PR dari US untuk memperkenalkan label kami ke pasar negaranya. Dari sana, kami terus berkembang, kami melakukan runway dan tradeshow di Singapura, Australia, dan New York.” 


Hal pertama yang membuat Anda tertarik dengan dunia fashion?

“Sewaktu kuliah, saya sering mengikuti kompetisi fashion. Dunia fashion yang fast-paced, kompetitif, dan kreatif terlihat amat menarik bagi saya. Pengalaman-pengalaman menarik yang saya dapatkan membuat saya memutuskan untuk menggeluti fashion dalam jenjang waktu yang lama.”


Apa pencapaian terbesar dalam hidup Anda?

“Dalam karier, pencapaian terbesar saya adalah membawa label PEGGY HARTANTO ke event tradeshow di Paris Fashion Week 2014, September 2014 lalu. It’s like a dream come true.


Sosok young achiever yang Anda kagumi kiprahnya? 

“Di Indonesia, saya mengagumi sosok Agnes Monica karena kemauannya yang kuat serta usahanya yang persistent untuk setiap tahapan pencapaian ambisinya.”


Pesan untuk pembaca yang ingin meniti karier di dunia fashion?

Know yourself, know where you are going, and know what you do. It will help you in the long run.”



YOVITA LESMANA

Menciptakan lapangan pekerjaan di usia muda memang tak mudah. Hal ini juga yang dirasakan oleh Yovita Lesmana, 29, saat pertama kali membuka jasa Yovita Lesmana Personality Training. Kini, ia terus melanjutkan rasa ingin berbagi untuk sesama dengan impian mendirikan sebuah rumah singgah.



BUSANA DAN AKSESORI ZARA (ATASAN), CELANA (TOPSHOP) TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT CHRISTINA MARTHA (081282878725)



Apa yang membuat Anda fokus menekuni bidang personality training?

“Awalnya saya tidak sengaja menciptakan lapangan pekerjaan ini. Inilah yang disebut dengan from hobby to money. Saat kalah di ajang Puteri Indonesia tahun 2007 lalu, saya ingin mengubah anggapan bahwa kekalahan tidak menghancurkan saya, tapi justru menguatkan.”


Ada pengalaman unik waktu mengajar?

“Saya punya account di situs yang mengizinkan orang untuk berkonsultasi gratis setiap hari Kamis. Ada banyak orang yang berkonsultasi soal hutang, pencandu narkoba, atau hamil di luar nikah. Pada saat saya bisa mendapat feedback bahwa akhirnya mereka bisa sukses, rujuk dengan keluarga, rasanya priceless. Saat saya bisa bersahabat dengan pencandu narkoba, menurut saya itu sangat unik.”


Seberapa penting personality bagi kesuksesan seseorang?

“Sangat penting! Karena ketika kita tidak merasa nyaman, tidak percaya diri, rasanya percuma saja. Meskipun kita mendapatkan motivasi baik dari orang yang kaya atau supersukses, hal itu tidak akan memberikan dampak yang berarti. Kuncinya ada di dalam diri kita. Saat kita bisa bersahabat dengan diri sendiri, memancarkan kepribadian yang baik, kita hanya butuh pikiran positif dan apa yang kita kerjakan pasti akan sukses.”


Saran bagi anak muda yang baru mulai meniti karier?

“Berwirausaha tidak harus menunggu. Ingat, sesuatu yang kecil akan menjadi besar, bahkan lebih besar dari yang kita bayangkan. Temukan passion Anda, jangan langsung melihat apa atau seberapa besar keuntungan yang bisa didapat. Uang hanyalah bonus. Start from zero dan jangan pernah berhenti belajar karena dari situlah akar kita bisa lebih kuat.”



RIYANNI DJANGKARU

Banyak orang yang mengenal Riyanni Djangkaru, 34, melalui kemunculannya sebagai presenter acara wisata di salah satu televisi swasta. Lepas dari petualangannya di layar kaca, sosok ibu beranak satu dengan kepribadian menawan ini sibuk menggeluti petualangan barunya di balik layar untuk menyelamatkan hiu dalam kampanye Save Sharks yang dipeloporinya. 



BUSANA DAN AKSESORI RINDA SALMUN FOR FASHION FIRST (ATASAN & CELANA), H&M (AKSESORI) , ZARA (SEPATU) TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT SYIFA IRFANI (081286305697)



Apa yang memotivasi Anda untuk menggerakan kampanye “Save Sharks” ini?

“Awalnya sekitar tahun 2008 sampai 2009, saya sedang aktif mengikuti teman di Thailand dan Hongkong yang sudah lebih dulu melakukan kampanye penyelamatan hiu. Begitu kembali ke Indonesia, ternyata pada saat yang bersamaan banyak stasiun televisi lokal yang menayangkan acara kuliner daging anak hiu. Padahal di luar negeri kita justru sedang berjuang untuk menyelamatkan hiu, karena Indonesia terkenal sebagai negara nomor satu penghasil sirip hiu. Tapi orang kita sendiri malah tidak sadar dengan isu ini.”


Bisa diceritakan sedikit detail mengenai kampanye “Save Sharks”?

“Komunitas kami mencoba mengedukasi konsumen agar tidak menjadi konsumen pasif. Jika mereka tahu sumber makanannya berasal dari hewan yang dilindungi tentu akan timbul kesadaran untuk tidak membelinya lagi. Nelayan, kan menangkap hiu berdasarkan permintaan pasar. Jika yang permintaan sedikit tentu dia tidak akan menangkapnya. Bahkan dulu bayi hiu dianggap ikan sampah karena dagingnya yang amis dan sepi peminat. Saat ini kami sedang berusaha mendorong pemerintah untuk segera mengatur regulasi untuk perlindungan penuh ikan pari manta dan UU untuk melindungi lima spesies hiu yang telah disepakati pada konferensi perdagangan hewan yang dilindungi di Bangkok beberapa waktu lalu.”


Definisi powerful woman menurut Anda?

“Perempuan yang bisa menjalani hidupnya dengan melebur. Dalam artian saat kita menghadapi tantangan kita dapat melebur ke dalam tantangan tersebut. Dari proses peleburan itu kita tentu akan semakin mengenal diri kita melalui cara kita menghadapi tantangan. Di mana kelemahan kita dan sejauh mana kita bisa bertahan itulah yang membuat seorang perempuan dapat dibilang kuat.”


Sosok perempuan powerful yang menginspirasi Anda?

“Nenek saya dari pihak ayah! Beliau adalah perempuan Sumatra yang cukup vokal – cenderung galak, hahaha. Sejak kecil beliau selalu mengajarkan saya bahwa meskipun saya perempuan, saya harus bisa menggali potensi diri seperti laki-laki. Namun jangan sampai melupakan kodrat saya sebagai sosok pemelihara dalam keseharian, yakni sebagai ibu.”


Pencapaian terbesar Anda?

“Berhasil menjadi seorang ibu! Sebab sebanyak apa pun relawan yang saya miliki, namun jika tidak berhasil mendidik anak saya, maka saya gagal.”



LAILY PRIHATININGTYAS

Sebagai pimpinan utama termuda dari perusahaan BUMN, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero), Laily Prihatiningtyas, 28, mendapati dirinya jadi sorotan dan tumpuan ekspektasi orang banyak. Seiring bertumbuhnya passion yang mendalam akan budaya Indonesia, ia semakin bersemangat menjalani tugas barunya.



BUSANA DAN AKSESORI ZARA (CELANA, KEMEJA, KALUNG), TOPSHOP (KALUNG) TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT CHRISTINA MARTHA (081282878725)


Detail pekerjaan Anda sebagai Dirut sebuah perusahaan BUMN?

“Secara garis besar, pekerjaan perusahaan kami adalah mengelola buffer zone di area sekitar ketiga candi, yakni Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Selain itu, saya juga banyak bertemu dan berdiskusi dengan para stakeholders beserta tokoh masyarakat dan budayawan.” 


Tantangan yang sering dihadapi dan cara melewatkannya?

“Dari segi usia, latar belakang, hingga budaya, dengan adanya saya di posisi saat ini memang bisa dibilang anti-mainstream. Tentu saja semua itu menimbulkan resistensi tertentu, tapi mengajak orang agar mengerti misi dan visi kita bukanlah hal yang mudah. Harus ada keselarasan antara kebijakan yang dibuat oleh perusahaan kami dan aspirasi-aspirasi dari kepentingan yang berbeda.” 


Pengalaman paling memorable selama menjabat sebagai Dirut?

“Di antaranya yang benar-benar merupakan pengalaman paling berkesan buat saya adalah berada di tengah masyarakat desa dan berkomunikasi dengan mereka. Membuat saya semakin menyadari bahwa budaya Indonesia sangat kaya dan nilai-nilai yang kita miliki sebenarnya sangat relevan dengan segala hal dalam hidup.” 


Makna seorang perempuan kuat bagi Anda?

“Perempuan adalah kunci dari resolusi akan suatu konflik, karena secara arkais, perempuan sebetulnya tidak terlahir sebagai makhluk kompetitif – basis kita adalah membuat semua orang merasa nyaman. Perempuan adalah aset berharga dalam suasana konflik, karena dengan caranya sendiri, ia akan selalu mencari cara untuk mendapatkan win-win solution.” 



SOPHIA HAGE 

Perlahan tapi pasti, di usia yang terbilang muda, Sophia Hage, 30, telah berhasil mewujudkan cita-citanya: membantu kehidupan orang banyak. Selain menjabat dokter umum yang sedang mengambil Spesialis Kedokteran Olahraga, ia sukses mendirikan Lentera Indonesia dan Selamatkan Ibu.



BUSANA NEW LOOK (ATASAN), TOPSHOP (ROK) TATA RIAS WAJAH DAN RAMBUT SYIFA IRFANI (081286305697) 


Apa detail pekerjaan sebagai dokter spesialis olahraga?

“Dalam bidang olahraga, pekerjaan dokter spesialis biasanya terbagi dua. Pertama, dalam bidang olahraga prestasi, satunya lagi olahraga masyarakat. Olahraga prestasi itu kita mengurusi atlet, intinya olahraga yang tujuannya memperoleh prestasi. Sedangkan olahraga masyarakat itu bekerja di luar profesi atlet. Seperti sekarang, lari maraton kan sedang tren, nah, jika seseorang baru ingin memulai olahraga tersebut, ia perlu konsultasi terlebih dulu dengan dokter spesialis olahraga. Saat ini saya lebih concern ke olahraga masyarakat.”  


Achievement terbesar dalam hidup Anda?

“Saat mendirikan Selamatkan Ibu dan Lentera Indonesia. Terutama saat berhasil menjadikan Lentera Indonesia sebagai sebuah yayasan karena perjuangannya cukup berat. Target selanjutnya yang ingin saya kejar adalah mendirikan sebuah safe house/crisis center untuk Lentera Indonesia. Safe house ini bisa jadi tempat suaka untuk para perempuan korban kekerasan, bisa juga menjadi kelompok dukungan untuk mereka, bisa juga menjadi tempat berkumpul dengan komunitas lainnya.”


Bagaimana Anda memandang sebuah tantangan?

“Tantangan adalah rintangan yang harus dicari solusinya, dan bagaimana pun caranya pasti ada solusinya. Yang harus dicari adalah menemukan jalan untuk melewati rintangan itu. Jadi, untuk bisa atau tidaknya dapat diusahakan dengan usaha dan doa.”


Bagaimana cara membuat perempuan dipandang sama di lingkungan kerja yang didominasi laki-laki?

“Dengan menunjukkan keahlian kita. Jika kita menunjukkan that we’re really good at what we’re doing, sebenarnya siapa pun itu baik laki-laki atau perempuan akan dihargai sesuai kemampuannya. Gender tak akan dipandang lagi karena orang akan memandang kita lewat keahlian kita bukan karena gender kita.”


Program yang sedang dijalani saat ini?

“Saat ini sedang mengerjakan program Indonesia SEGAR (Sehat dan Bugar), bekerja sama dengan Coca-Cola, tujuannya untuk meningkatkan aktivitas fisik masyarakat Indonesia. Pilar yang kami targetkan adalah di kalangan dokter dan anak sekolah. Tujuannya agar para dokter bisa memberikan anjuran hidup sehat untuk pasien, dengan cara olah raga.”



(OLEH MONADISA UTAMI DEWI, CINDY EGIFANIA, KIKI RIAMA PRISKILA, ANGGITA DWINDA, ANDHINI PUTERI LESTARI FOTO ADI SETYO, HANAFI PENGARAH GAYA BIMO PERMADI, MYA WIBOWO)

Women Of The Year