Berkegiatan outdoor, baik untuk olahraga maupun rekreasi sudah mulai banyak dilakukan demi mengusir kebosanan setelah 4 bulan tinggal di rumah. Pemandangan hijau dan sinar matahari pagi dipastikan membawa kebahagiaan fisik dan mental. Tak kalah penting, kegiatan ini juga akan meningkatkan pembentukan vitamin D yang diperlukan tubuh untuk imunitas yang prima.
Bersenang-senang di area outdoor perlu dibarengi oleh tanggung jawab untuk tidak menambah risiko penyebaran virus Covid-19 baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Meski pemerintah telah mengumumkan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar sejak bulan lalu, dan sebagian pusat rekreasi menyusul diperbolehkan buka pada akhir Juni, perilaku pencegahan tetap perlu dipatuhi oleh seluruh warga, termasuk kita.
(Baca Juga: Tips Bepergian dan Transportasi Saat 'New Normal')
Tiga aktivitas ini mulai menjadi pilihan favorit masyarakat urban untuk berakhir pekan. Beberapa selebritas tampak memajang foto sedang hiking, main di sungai, piknik dan berkemah bersama keluarga di alam terbuka. Banyak lokasi alam indah dan asri di sekitar kota yang selama ini terlewat untuk dinikmati.
Beberapa tips di bawah ini perlu dipertimbangkan sebelum kamu menentukan tujuan dan berangkat menghabiskan akhir pekan.
- Jaga jarak. Pilih lokasi yang tidak menjadi favorit banyak orang, sehingga tidak terjadi atau bertemu kerumunan.
- Pakai masker. Masker sebaiknya terus terpasang saat berjalan dengan intensitas pelan dan sedang. Masker dilepas hanya pada saat minum atau makan. Pakar menyebutkan, penggunaan masker dapat mengurangi risiko transmisi virus hingga 75%. Jika tidak ingin wajah tampak belang karena tertutup masker, tidak ada salahnya menggunakan payung.
- Bawa makanan porsi perorangan. Siapkan makanan yang sudah dibuat untuk perorangan, sehingga tidak perlu share dalam satu kemasan dengan teman. Hal ini untuk mencegah terkontaminasinya makanan dengan air liur orang lain.
- Bawa alat makan sendiri.
- Hand sanitizer, cairan disinfektan, tisu basah dan sabun cair tetap harus ada di tas, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
- Jangan sesekali mengabaikan kondisi tubuh. Batalkan rencana, jika kamu merasa kurang fit.
(Baca Juga: Tips Merayakan Ulang Tahun Pasangan Saat Pandemi COVID-19)
Amankah berenang di saat pandemi? Centers for Disease Control & Prevention Amerika Serikat menyatakan, tidak ditemukan bukti virus Covid-19 dapat menyebar pada mereka yang berenang di kolam renang. Kandungan chlorine terbukti dapat menon-aktifkan virus.
Meskipun demikian, penularan dapat saja terjadi saat kamu tidak berada di dalam kolam, melainkan di lingkungan sekitar pusat rekreasi, pusat kebugaran atau club house di mana kolam renang berada.
Berikut tips yang perlu diperhatikan.
- Pilih kolam renang outdoor. Sirkulasi udara lebih baik dan terjamin.
- Mandi sebelum dan sesudah berenang. Untuk menjaga sanitasi diri sendiri maupun orang lain.
- Jangan gunakan tempat mandi umum atau ruang ganti, jika tidak memungkinkan kamu untuk menjaga jarak. Persiapkan semua dari rumah.
- Bawa perlengkapan sendiri, seperti handuk, sabun, kacamata renang, krim tabir surya, dan lainnya.
- Semprotkan cairan disiinfektan sebelum duduk di kursi yang terdapat di sekitar kolam, memegang pegangan tangga menuju kolam atau barang-barang yang disentuh pengunjung umum.
- Hindari kerumunan dan jaga jarak.
- Pakai masker saat tidak berada di dalam kolam renang.
- Batasi waktu berenang, dan usahakan fokus untuk berenang ketimbang berkumpul-kumpul atau mengobrol di tepi kolam.
- Perhatikan bagaimana pengelola pusat kebugaran atau club house tersebut memberlakukan protokol pencegahan virus Covid-19 pada seluruh pegawai, petugas lifeguard dan pengunjung.
- Jangan segan menanyakan bagaiaman mereka merawat kolam dan area sekitarnya.
Untuk kamu yang akan berenang di pantai, air laut tidak mengandung chlorine. Jadi tetap harus berhati-hati saat kamu berada bersama orang lain di sekitar. Cari spot sepi yang tidak banyak didatangi orang.
(Baca Juga: Selain Masker, Ini Pengeluaran Ekstra Selama Pandemi Corona)
Belakangan jumlah pesepeda di Jakarta dan kota-kota besar lainnya meningkat tajam. Banyak orang beralih dari yang biasanya berolahraga di gym, menjadi bersepeda. Biasanya dilakukan bareng teman atau keluarga.
Prinsipnya adalah sama, selalu jaga jarak antar pesepeda, minimal 2 meter, selalu membawa masker dan hand sanitizer yang dapat dipakai sewaktu-waktu diperlukan. Misalnya saat parkir, bertemu rombongan lain di meeting point, atau berhenti di spot foto.
Having fun dan menghalau work-from-home blues boleh-boleh saja, tetapi tetap harus mematuhi rambu-rambu pecegahan penularan virus. Jaga jarak adalah hal pertama yang perlu jadi pertimbangan sebelum kamu menentukan olahraga atau aktivitas outdoor apa yang akan dipilih. Jika physical distancing sekiranya tidak mungkin terlaksana, sebaiknya kamu berpikir ulang dan tentukan pilihan kegiatan lain yang lebih aman dan nyaman.