Life & health

Jangan Dibiasakan, Ini 6 Dampak Negatif Begadang

By : Fariza Rahmadinna - 2020-11-30 11:00:02 Jangan Dibiasakan, Ini 6 Dampak Negatif Begadang

Apakah kamu sering begadang? Jika iya, tahukah kamu kalau ternyata begadang memiliki dampak yang tidak baik untuk tubuh? Faktanya, pada saat manusia tidur tubuh akan memperbaiki kondisi fisik dan mental. Sedangkan, kurang tidur tentu saja dapat berpengaruh terhadap banyak hal, mulai dari kesehatan fisik, emosional, dan aktivitas sehari-hari lainnya. Jangan sampai jadi kebiasaan, ketahui beberapa dampak begadang di bawah ini, yuk!


1. Menyebabkan kulit tampak lebih tua

Kurang tidur dapat membuat tubuh melepaskan hormon kortisol (hormon stres) dalam jumlah yang lebih banyak. Hormon ini bersifat memecah kolagen pada kulit. Akibatnya, timbul lingkaran gelap di bawah mata, garis-garis penuaan, kulit menjadi kusam dan pucat. Karena faktanya, kolagen adalah protein yang dapat membuat kulit lebih kencang dan elastis. Lingkaran hitam di bawah mata muncul sebagai akibat pelebaran pembuluh darah di balik kulit yang tipis. 


2. Menambah berat badan

Tak hanya dapat menyebabkan kulit tampak lebih tua, kurang tidur cenderung menyebabkan seseorang lebih banyak makan cemilan berkalori tinggi dan mengonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi. Dikutip dari Health, menurut sebuah penelitian tahun 2011, rata-rata orang yang tidur larut malam cendrung lebih mengonsumsi makanan yang kurang sehat dalam porsi yang banyak, sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan hingga peningkatan risiko obesitas. 


(Baca Juga: 5 Tanda Seseorang Sedang Mengalami Stres)


3. Meningkatkan risiko tekanan darah tinggi

Masih dikutip dari laman Health, menurut Andrew Varga, MD, asisten profesor kedokteran di Icahn School of Medicine dan Mount Sinai Health System, mengatakan bahwa pola gaya hidup seperti makan yang tidak sehat, kurang tidur, dan kurang olahraga dapat berkontribusi pada meningkatnya risiko tekanan darah tinggi. 


4. Menimbulkan kenaikan kadar gula darah

Dampak negatif begadang berikutnya adalah dapat menimbulkan kenaikan kadar gula darah. Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa, bagi penderita diabetes tipe 2, kurang tidur dikaitkan dengan kontrol gylcemic yang buruk. Bahkan, penelitian lain pada penderita diabetes juga menunjukkan bahwa tidur larut malam dikaitkan dengan kadar kolesterol tidak sehat.


(Baca Juga: Manfaat Black Garlic Untuk Kesehatan Tubuh)


5. Meningkatkan risiko depresi

Dalam sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Depression and Anxiety, orang yang kurang tidur cenderung mengalami depresi dan kecemasan, dibandingkan dengan orang yang tidur secara teratur. Bahkan, penelitian yang belum lama dilakukan menunjukan bahwa kurang tidur juga dapat membuat seseorang lebih sulit untuk mengontrol emosi. 


6. Meningkatkan risiko kematian

Berdasarkan sebuah studi menunjukan bahwa kurang tidur atau tidur yang hanya berdurasi lima jam, dapat meningkatkan risiko kematian, terutama risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. 


Life & health