Fashion

Teknologi Terbaru Lenzing untuk Industri Tekstil

By : Yolanda Deayu - 2019-12-07 13:01:00 Teknologi Terbaru Lenzing untuk Industri Tekstil

Bulan ini Lenzing Group mengumumkan terobosan baru untuk teknologi 'Refibra™', yang dengan sukses menghasilkan produksi pertama serat 'Tencel™ Lyocell' menggunakan limbah kapas sisa produksi barang konsumen.

Teknologi 'Refibra™' ini mendaur ulang inti kapas yang merupakan sisa dari proses produksi barang untuk konsumen, seperti dari produksi garmen, yang dicampur dengan bubur kayu, untuk menghasilkan serat 'Tencel™ Lyocell' baru.

(Baca juga artikel: Dominasi Etnik dan Sustainable Fashion di ISEF 2019)

Pada bulan September 2019, Lenzing mengumumkan fase pertama perkembangan teknologi 'Refibra™', dengan meningkatkan komposisi pulp dari sisa kapas yang dikumpulkan dari proses pembuatan garmen hingga 30%.

Pada fase kedua, di antara 30% dari kandungan bahan baku daur ulang, Lenzing dapat mencampur hingga 10% materi dari limbah pasca-konsumen ke dalam campuran bahan daur ulang bersama limbah pra-konsumen.

Serat 'Tencel™ Lyocell' dengan teknologi 'Refibra™' diproduksi sesuai permintaan dan kapasitas yang dihasilkan dapat mencapai ribuan ton untuk kedua generasi tersebut.

“Hutan dan iklim dunia kita membutuhkan solusi untuk keberlangsungan generasi selanjutnya seperti ini dalam skala dan kecepatan besar termasuk juga untuk sektor serat selulosa. Canopy memberikan apresiasi kepada Lenzing karena menjadi yang pertama meluncurkan produk komersial yang mengandung bahan daur ulang tekstil dari serat Lyocell dan diproduksi dalam skala besar. Kami menantikan pengembangan dan inovasi dari Lenzing karena mereka bekerja secara signifikan untuk meningkatkan volume bahan baku yang berasal dari stok pakan Next Generation, dan kami memahami bahwa merek dan peritel sangat mencari produsen serat yang mampu menggunakan hingga 50% bahan baku daurulang pasca produksi barang untuk konsumen," ujar Nicole Rycroft selaku Executive Director Canopy.

Dengan meningkatnya minat akan konsep ‘sirkular ekonomi' di seluruh dunia, produksi serat 'Tencel™' Lyocell secara besar dengan menggunakan limbah pasca produksi barang untuk konsumen adalah tonggak penting bagi upaya Lenzing untuk membangun ekosistem tekstil yang sepenuhnya berkelanjutan.

Pengembangan teknologi 'Refibra™' tahap kedua menghadirkan peluang bisnis yang dapat membantu mendorong perkembangan yang lebih besar untuk ekonomi sirkular. Lenzing percaya bahwa adopsi yang berkembang dari tekstil daur ulang adalah bagian penting dari strategi pertumbuhan industri serat di masa depan. Model produksi perbatasan semacam itu dapat membantu merevolusi industri mode dan memberdayakan merek yang berfokus pada industri tekstil yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Inovasi ini merupakan langkah yang sangat berarti untuk mengatasi masalah global pembuangan limbah tekstil yang pada saat bersamaan dapat mengurangi ekstraksi kayu sebagai bahan baku dan mengurangi tekanan pada ekosistem hutan global. 

Diproduksi dalam proses loop tertutup yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, serat yang diproduksi menggunakan teknologi 'Refibra™' akan 100% alami. Serat-serat ini juga akan menampilkan sifat-sifat seperti sirkulasi udara yang baik, manajemen kelembaban yang baik, halus seperti sutra dan kain yang kuat.

Memanfaatkan terobosan inovatif ini, Lenzing telah bekerja sama dengan berbagai merek dan pemangku kepentingan industri untuk secara kolaboratif menjadi penggerak proses transisi menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan sirkular.

(Baca juga artikel: Koleksi Sepatu Ramah Lingkungan Onitsuka Tiger)

“Selama beberapa tahun, kami telah melihat peningkatan kesadaran lingkungan di kalangan konsumen. Kini semakin banyak konsumen mencari produk yang lebih berkelanjutan dalam barang yang ingin mereka beli. Jika perusahaan ingin benar-benar meningkatkan praktik keberlanjutannya, perusahaan perlu menguji kembali model bisnisnya saat ini dan memperkenalkan produk atau teknologi daur ulang yang baru. Di Lenzing, sistem keberlanjutan adalah bagian dari DNA kami, dan kami akan terus berdiri di garis depan industri untuk membantu bisnis ini dengan penerapan praktik berbasis lingkungan (eco-practices) dalam sistem operasional,” ujar Florian Heubrandner selaku Vice President of Global Business Management Textile Lenzing.

Fashion