Memilih bahan pakaian yang tepat dapat menentukan kenyamanan, terutama saat cuaca panas atau saat beraktivitas. Namun, perlu dipahami bahwa tak semua bahan pakaian punya kemampuan menyerap keringat dengan baik. Beberapa bahan justru menahan panas dan membuat tubuh terasa lembap sehingga bisa bikin tidak nyaman. Yuk kenali bahan baju yang tidak menyerap keringat di sini.
Tak sebatas mengganggu kenyamanan, memakai pakaian dengan bahan yang tidak menyerap keringat bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Ketika keringat terperangkap di antara kulit dan kain, tubuh menjadi lembap dan panas, menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri dan jamur berkembang. Hal ini bisa menyebabkan iritasi, biang keringat, hingga infeksi kulit jika dibiarkan terlalu lama. Ingin terhindar dari bahaya tersebut? Her World telah merangkum bahan baju yang tidak menyerap keringat di bawah ini.
Nilon termasuk bahan sintetis yang ringan dan kuat. Karakteristik dari bahan ini membuatnya sering digunakan untuk pakaian olahraga, pakaian renang, dan outerwear. Namun terlepas dari keringanan yang ditawarkan, bahan ini sangat buruk dalam menyerap keringat. Nilon memiliki struktur serat yang rapat dan tidak berpori sehingga udara sulit masuk. Sebaliknya, panas tubuh pun sulit keluar.
Ketika kamu berkeringat, nilon akan menciptakan sensasi lembap yang tidak nyaman. Selain itu, bahan ini bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif jika dipakai terlalu lama dalam kondisi basah akibat keringat. Walaupun banyak digunakan karena tahan lama, sebaiknya hindari nilon untuk pakaian harian di cuaca panas.
(Baca juga: Modern Chic! Intip Koleksi Kate Spade New York Summer 2025)
Dalam industri fashion, kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan bahan poliester. Meski umum digunakan, bahan sintetis yang satu ini justru memiliki segudang bahaya. Bahan ini memang terkenal karena ketahanannya terhadap kerutan, cepat kering setelah dicuci, dan harganya yang relatif murah. Sayangnya, poliester tidak menyerap keringat dengan baik. Alih-alih mengalirkan keringat keluar, bahan ini justru membuat keringat terperangkap di antara kulit dan kain.
Lambat laun, hal ini bisa menimbulkan rasa lengket dan panas, terutama jika kamu memakainya saat cuaca terik atau sedang bergerak aktif di luar ruangan. Dalam jangka waktu lama, kelembapan yang terperangkap juga bisa memicu bau badan karena bakteri berkembang biak lebih cepat di lingkungan lembap. Jadi, meski praktis, poliester bukan pilihan terbaik untuk kenyamanan kulitmu.
Termasuk bahan semi-sintetis yang berasal dari serat alami, rayon tetap menjadi bahan yang melewati proses kimiawi. Kain ini terasa lembut dan ketika dipakai terkadang menjuntai jatuh dengan indah di tubuh. Biasanya digunakan untuk pakaian yang didesain untuk tampil flowwy. Meski terlihat ringan dan nyaman, rayon tidak cocok dipakai untuk kamu yang mudah berkeringat.
Ketika basah, rayon cenderung kehilangan kekuatan seratnya dan mudah menempel di kulit, menciptakan sensasi tidak nyaman. Terlebih ketika cuaca super terik, kamu bisa merasa semakin gerah dan tidak bisa beraktivitas dengan leluasa.
Denim memang bisa memberikan statement yang unik pada penampilan kamu. Namun, apabila dipakai saat cuaca terik atau beraktivitas di luar ruangan dengan intens, bahan yang satu ini bisa menjadi boomerang. Denim terbuat dari katun, tapi tenunannya rapat dan tebal sehingga tidak breathable seperti katun biasa. Kondisi ini membuat udara sulit bersirkulasi secara bebas. Terlebih saat terkena keringat, denim tidak dapat cepat mengering. Akibatnya, pakaian terasa berat, lembap, dan menganggu kenyamanan. Nantinya, denim yang lembap ini bisa menyebabkan lecet atau iritasi karena adanya gesekan antara kulit dengan denim.
Bahan akrilik menjadi bahan sintetis yang seringkali digunakan sebagai alternatif murah dari wol. Biasanya ditemukan dalam sweater, beanies, atau pakaian musim dingin lainnya karena sifatnya yang mampu menahan panas. Namun, akrilik tidak cocok untuk cuaca panas atau aktivitas yang membuat tubuh berkeringat karena tidak memiliki kemampuan menyerap kelembapan.
Bahan ini minim ruang untuk sirkulasi udara sehingga membuat panas tubuh tertahan dan tidak bisa keluar dengan baik. Alhasil, tubuh jadi lebih cepat berkeringat dan menghambat gerakan kamu. Bahkan, dalam beberapa kasus, bahan akrilik bisa menimbulkan sensasi gatal atau iritasi jika bercampur dengan keringat.
Meski terlihat stylish atau praktis digunakan, berbagai bahan yang disebutkan di atas bisa membuat tubuhmu gatal-gatal, basah, dan berdampak pada kondisi kulit. Jika kamu ingin tetap merasa segar, nyaman, dan bebas bau badan, pilihlah bahan alami seperti katun, linen, atau bambu yang lebih breathable dan ramah untuk kulit.
(Penulis: Zahrah Pricila)