Fashion

Dominasi Etnik dan Sustainable Fashion di ISEF 2019

By : Hafizah Rana Dalilah - 2019-11-18 17:06:00 Dominasi Etnik dan Sustainable Fashion di ISEF 2019


Melihat banyaknya minat konsumen pada busana muslim di Indonesia membuat Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kembali menggelar acara dengan tema 'Embracing Sharia Economics For Stronger & Sustainable Growth' tahun ini. Bekerjasama dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), rangkaian acaranya kali menampilkan ragam fesyen muslim dari para desainer Indonesia.

Sebagai babak baru untuk mengembangkan sektor ekonomi keuangan syariah nasional ke level global, 'Sustainable & Ethical Fashion' merupakan salah satu terobosan yang dapat dilakukan tahun ini. Sehingga untuk mendukungnya, para pelaku desain dan perancang busana dapat menerapkan unsur etnis dan memperhatikan material yang digunakan setiap meluncurkan koleksi terbaru.

Dengan menggaet 78 desainer muslim Indonesia, diantaranya Dian Pelangi, Vivi Zubedi, Saffana, Itang Yunasz, Rosie Rahmadi, Tuty Adib, Wignyo Rahadi, Irmaintan, Neera Alatas, Defika Hanum dan lainnya, masing-masing perancang menampilkan sederet busana muslim yang melirik minat beli milenial saat ini. Begitu pula dengan warna dan potongan yang lebih eksploratif dengan material cotton, chiffon yang digabungkan dengan kain-kain etnik asal Indonesia.

(Baca Juga: 'Staple': Koleksi Batik yang Ramah Lingkungan)

Diselenggarakan dari 12 November hingga 16 November 2019, berikut sederet busana rancangan dari desainer ternama Indonesia yang sustainable dan menginspirasi.


1. Saffana

(Ragam koleksi busana muslim dari Saffana.Foto:Dok.Hafizah Rana/Her World Indonesia)

Mengambil kain tenun dari Sulawesi Selatan, brand Saffana meluncurkan ragam busana muslim bertajuk Tennung Madika. Busananya ini terdiri delapan pakaian wanita dan dua pria dengan mengambil warna-warna cerah seperti putih, orange, cokelat, kuning, peach dan lainnya. Dikombinasikan dengan kain satin, tulle dan lainnya, busana ini bisa dikenakan untuk acara-acara formal dan nyaman dikenakan.



2. Itang Yunasz


(Koleksi fesyen muslim dari Itang Yunasz.Foto:Dok.Hafizah Rana/Her World Indonesia)


Dengan tema Nusantara untuk Dunia, Itang Yunasz memilih kain songket asal Sumatera Barat sebagai kain yang diolahnya untuk busana muslin kali ini. Terpilihnya kain ini karena materialnya yang telah menggunakan kain sutera sehingga mudah diolah dan juga orang tuanya yang berasal dari Sumatera Barat.

(Baca Juga: 'Prada Re-Nylon': Mewah dan Ramah Lingkungan)


3. Tuty Adib


(Busana muslimah dari Tuty Adib di ISEF 2019.Foto:Dok.Hafizah Rana/Her World Indonesia)

Mengusung konsep busana muslim syar'i Tuty Adib meluncurkan koleksi 'Lagak That' yang dikhususkan untuk para wanita yang aktif namun tetap ingin tampil elegan dari pagi hingga malam. Bekerjasama dengan para perajin songket dari Aceh, koleksinya kali ini mengedepankan zero waste dan memadukan warna emas agar mencuri perhatian.


4. Neera Alatas


(Busana syar'i dari Neera Alatas.Foto:Dok.Hafizah Rana/Her World Indonesia)


Dengan tema Enchanting Mandalika, ragam busana muslim yang diluncurkan menggunakan kain tenun asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Temanya ini terinspirasi dari tempat wisata favorit yang berada di NTB dan sedang dalam proses the new Bali. Selain itu juga, Neera Alatas menggunakan dua kain tenun Indonesia yang berasal dari Lombok Barat dan Tengah.


5. Dian Pelangi


(Warna-warni busana muslimah dari Dian Pelangi di ISEF 2019.Foto:Dok.Hafizah Rana/Her World Indonesia)

Meski tengah mempersiapkan pernikahannya, Dian Pelangi jadi salah satu desainer yang ikut berpartisipasi dalam busana muslim Indonesia yang berkelanjutan dan juga nuansa etnis. Di koleksinya kali ini, desainer ternama ini memilih kain songket asal Riau dan kepulauan Riau. Dengan tema 'Beauty in Diversity', busananya ini adalah busana ready to wear yang terbagi dalam atasan dan celana, ada pula long dress di panggung ISEF 2019.

Fashion