Di dunia fashion saat ini, tren tidak lagi hanya tentang soal palet warna atau siluet unik, tapi tentang menyuarakan nilai, identitas, dan kolaborasi yang bermakna. Lebih dari sebelumnya, fashion kini menjadi medium yang ampuh untuk menceritakan kisah dan membangun jembatan budaya. Berbagai kolaborasi lintas merek maupun industri yang kini populer terjalin menciptakan desain-desain yang tak hanya menarik secara visual, tapi juga kaya akan filosofi di baliknya. Perpaduan perspektif dari dua aspek tersebut menciptakan karya yang lebih mendalam, membawa pesan tentang keberagaman, keberlanjutan, dan kepekaan sosial. Itulah yang tercermin dalam kolaborasi terbaru antara brand fashion 2 Mai dan Fuguku.
Kolaborasi ini mempertemukan gaya maksimalis khas Prancis dari 2 Mai dengan inovasi ramah lingkungan dari Indonesia yang diusung Fuguku. 2 Mai dikenal dengan kemahirannya dalam koleksi penuh warna yang dibuat dari deadstock dan upcycled fabrics, sementara Fuguku menghadirkan lini koleksi tas unik berbahan dari limbah plastik daur ulang yang dirancang secara handmade. Keduanya pun bersinergi dan menciptakan Shell Bag, tas edisi terbatas yang tak hanya mencuri perhatian, tapi juga membawa pesan.
“Saya ingin kolaborasi ini bukan hanya membuka jalan untuk pengenalan brand, tapi juga untuk apresiasi terhadap kisah, tangan, dan nilai di balik setiap karya yang kami ciptakan bersama,” kata Nonita Respati selaku CMO Fuguku.
(Baca juga: Mewah! Cartier Luncurkan Koleksi Perhiasan En Équilibre)
Kedua brand ini pertama kali bertemu pada ajang JF3 Fashion Festival di Jakarta pada 2024 dan kemudian terlibat dalam program inkubasi PINTU, sebuah mentoring fashion yang fokus pada keberlanjutan. Keduanya pun menyadari kesamaan visi dan ingin menjadi medium untuk membangun dialog tentang sustainable fashion dan juga craftsmanship lewat produk yang dihasilkan.
Shell Bag hadir dengan desain tie-dye yang terinspirasi dari teknik tradisional jumputan Indonesia dan Bai shibori Jepang, menciptakan pola gradasi yang unik dan ekspresif. Untuk memperkuat identitas kolaborasi ini, 2 Mai menambahkan tali selempang tambahan dari pita grosgrain bergaris khas mereka. Menariknya, ada nuansa baru yang tertuang dalam tas baru ini.
“Alice Rio-Derrey (Founder and Artistic Director of 2 Mai) mengarahkan kami pada warna yang ia inginkan untuk koleksi ini. Jadi kami menciptakan gradasi abstrak baru dengan nuansa hijau dan biru,” ungkap Savira Lavinia, CEO dan pendiri Fuguku.
Kolaborasi seperti ini adalah bukti bahwa masa depan fashion tidak hanya ditentukan oleh apa yang kita kenakan, tapi juga oleh bagaimana dan dengan siapa kita menciptakannya. 2 Mai dan Fuguku menunjukkan bahwa ketika dua identitas fashion berbeda bertemu dan disinergikan nilai-nilainya, lahirlah karya fashion yang benar-benar bermakna.
Shell Bag edisi terbatas ini hanya tersedia di pop-up store 2 Mai Paris pada 14–15 Juni, dan setelah itu bisa dibeli secara daring melalui situs resmi 2maiparis.com!
(Penulis: Zahrah Pricila)