Life & health

Jadi Film Asia Pertama Pixar, Ini Fakta Seputar Turning Red

By : Vanessa Masli - 2022-03-17 18:00:01




Mungkin kamu jadi salah satu orang yang menikmati keindahan Kolombia dalam film animasi Encanto, lengkap alunan nada yang mendampinginya. Kali ini, ada kisah baru yang dihadirkan oleh Pixar Animated Studios dalam sebuah film animasi berjudul Turning Red. Film ini menjadi karya pertama Pixar yang dibuat oleh sutradara wanita dan semua pengisi suaranya memiliki keturunan Asia.


Kisah remaja bernama Meilin Lee atau akrab disapa Mei, berdarah Tionghoa-Kanada yang bisa berubah jadi panda merah ketika emosinya memuncak. Cerita yang dikemas penuh warna, gelak tawa, sekaligus kehangatan tradisi. Film ini resmi tayang di Disney+ Hotstar pada 11 Maret kemarin mungkin bisa jadi salah satu tayangan akhir pekanmu. Namun, buat kamu yang belum yakin untuk menontonnya, intip beberapa fakta seputar film Turning Red di bawah ini.


(Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Nonton Film The Batman)


1. Panda merah jadi simbol yang kaya makna


Mungkin kamu bertanya-tanya, mengapa panda merah yang dipilih untuk jadi “tokoh utama” dalam film ini. Rupanya, panda merah menggambarkan banyak hal yang tertuang dalam film Turning Red. Mulai dari kedekatan panda merah dengan induknya menjadi potret hubungan Mei dan sang ibu, Ming yang jadi kisah utama dalam film.


Lalu, panda merah merupakan hewan khas Tionghoa, tetapi warna merah dan putih juga identik dengan Kanada, yaitu warna bendera negara tersebut. Jadi panda merah juga memadukan elemen Tionghoa dan juga Kanada yang merupakan identitas tokoh utama dalam film.



(Meilin Lee. Foto: Dok. Turning Red Movie/Instagram)


2. Kehidupan Domee Shi jadi inspirasi


Domee Shi adalah seorang animator dan sudah lebih dari satu dekade berkarya di bawah Pixar dalam berbagai film seperti Inside Out, Incredibles 2, dan Toy Story 4. Namun, ini kali pertamanya menjadi sutradara untuk film panjang. Wanita berdarah Tionghoa-Kanada ini sebelumnya membuat film pendek berjudul Bao yang berhasil memenangkan Piala Oscar 2018 untuk kategori Best Animated Short Film.


Rupanya kisah Mei dan Ming ini jadi potret kehidupan Domee, terutama saat ia memasuki masa remaja. Dengan kehidupan yang berubah, hubungan Domee dan sang ibu pun merenggang, seperti yang digambarkan Mei dan Ming pada film ini.


3. Potret pubertas dan masa remaja


Fakta seputar film Turning Red yang perlu kamu tahu lagi-lagi terletak pada si panda merah. Kali ini, bukan tentang hewannya, tetapi proses tranformasi Mei menjadi panda merah justru memiliki simbol menarik. Ketika Mei mendadak berubah jadi hewan besar dan berbulu, ini jadi simbol perubahan drastis yang biasa dialami remaja atau mungkin kamu familier dengan istilah pubertas.


Transformasi jadi panda merah juga menggambarkan momen-momen canggung, sedikit menggelikkan, dan tak jarang memalukan. Pengalaman-pengalaman yang mungkin mengisi keseharianmu ketika ada di usia remaja.


(Baca Juga: Ini 4 Rekomendasi Serial Netflix Terbaru Di Bulan Maret)


4. Aktor-aktor terbaik berketurunan Asia dilibatkan


Mulai dari Sandra Oh hingga Maitreyi Ramakrishnan, sederetan aktor-aktor ternama pun mengisi suara tiap-tiap karakter dalam film ini. Sandra Oh didapuk untuk memerankan Ming, sang ibu sedangkan sosok Mei diperankan oleh aktris, Rosalie Chiang. Sedangkan Maitreyi Ramakrishnan didapuk untuk memerankan Priya Mangal, salah satu sahabat Mei dalam film.


5. Billie Eilish dan Finneas pun persembahkan karya mereka


Kalau membicarakan kolaborasi musik duo kakak-beradik ini memang tak akan lepas dari decak kagum, apalagi ketika kamu mendengarkan album Billie Eilish beberapa tahun terakhir. Kali ini, Billie dan Finneas berkolaborasi untuk melengkapi kisah Mei dan keluarganya, melalui tiga original songs yang dibawakan oleh sebuah boyband fiksi bernama 4*Town.


Finneas pun juga menjadi pengisi suara salah satu anggota boyband 4*Town dalam film ini bersama dengan Jordan Fisher, Josh Levi, Topher Ngo, dan Grayson Villanueva. Boyband fiksi ini jadi grup musik pertama yang dipersembahkan oleh Pixar.


(Potongan adegan dalam film Turning Red. Foto: Dok. Turning Red/Instagram)


6. Perpaduan nuansa Timur dan Barat


Kecintaan Domee Shi pada animasi Jepang alias anime pun turut mewarnai nuansa animasi tiga dimensi pada film ini. Sang sutradara mengagumi kecepatan ekspresi dan gerakan karakter anime dalam menggambarkan emosi mereka yang berusaha ia hadirkan dalam film Turning Red.


Ekspresi pada tiap-tiap tokoh dibuat sedemikian ekspresif, hampir mendekati karikatur dan dirasa cocok untuk menggambarkan roller coaster masa remaja Mei, berikut dengan perubahan emosi yang naik turun.


(Baca Juga: Masuk Usia 40, Ini 6 Peran Terbaik Dian Sastrowardoyo)


Itu dia beberapa fakta seputar film Turning Red yang mungkin bisa jadi alasan kamu untuk nonton film ini. Selamat menonton!