Life & health

Menyusuri The Apurva Kempinski Bali dalam 90 Detik

By : Rahman Indra - 2019-02-12 11:16:00 Menyusuri The Apurva Kempinski Bali dalam 90 Detik


Seiring dengan pembukaan resminya pada awal Februari 2019, hotel The Apurva Kempinski Bali merilis video pendek berdurasi 90 detik yang memberi cuplikan akan setiap sudutnya yang unik. 

Berfokus pada sosok Lady in Red, video ini seolah mengajak publik untuk menikmati sensasi berbeda saat berada di The Apurva Kempinski Bali. Dari mulai lokasinya yang menghadap pemandangan tepi tebing dan pesisir pantai yang memanjakan mata, hingga kekayaan ragam budaya Indonesia yang kental di dalamnya. 

Apa saja yang ditawarkan hotel The Apurva Kempinsi Bali kali ini? 

(Baca juga: Jelang Buka, The Apurva Kempinski Bali Rilis Promo Unik)

Di awal video, The Apurva Kempinski Bali menyodorkan konsep open air theatre dengan kekayaan ukiran tradisional dan kerajinan tangan yang langka dan unik. 

Dalam pernyataan resminya, Michael Henssler, Chief Operating Officer Asia Kempinski Hotels mengungkapkan keragaman Indonesia sangat kental terasa di setiap lini dari resor ini, di mana pilar ‘spectacular, sensational, curated, dan serene’ dijunjung tinggi.



Mengusung konsep pendopo dengan ruang terbuka lebar dan langit–langit menjulang tinggi, lobi hotel dinamakan Pendopo dengan dominasi penggunaan elemen kayu dan ukiran partisi khas Jawa atau yang lebih dikenal dengan gebyok. Disisi kanan Pendopo Lobi ini, terdapat Selasar Deli dimana tamu dapat menikmati jajanan tradisional yang disajikan di gerobak angkringan.

Ukiran kayu dan ornamen – ornamen Bali menghiasi desain interior kamar, suite dan villa. Tak luput pun dengan pengaplikasian warna – warna natural yang memunculkan kesan hangat, dengan latar belakang pemandangan laut dan taman tropis.

Yang tak kalah mencolok dalam video ini adalah gemericik aliran air. Ini disebutkan sebagai salah satu fitur arsitektur dari The Apurva Kempinski Bali di mana terdapat himpunan 250 anak tangga yang terletak pada tebing yang ikonik. Secara filosofi, konsep perairan ini sangat erat kaitannya dengan tatanan hidup masyarakat Bali. Sistem aliran air tersebut terinspirasi dari konsep sistem pangairan sawah di Bali atau yang lebih dikenal dengan subak yang menggambarkan gambaran hidup harmonis antara manusia dan Sang Pencipta, manusia dan manusia, manusia dan alam sekitar.

Ciri khas dan prinsip hidup Pulau Dewata sangat kental terasa dalam desain arsitektur resor ini seperti penggunaan batu alam, fitur lanskap yang menonjolkan flora lokal Bali, serta pengaplikasian gemiricik alunan air yang dilengkapi dengan keindahan kolam yang ditata dengan alami.


(Gebyok. Foto: Dok/TheApurvaKempinskiBali)


Sistem aliran air tersebut mengalir menuruni tebing bebatuan yang mengapit himpunan anak tangga dan menjadi ikon spektakular pilar dari resor ini. Desain megah dengan 250 anak tangga yang mengadopsi konsep Pura Besakih, semakin mempertegas esensi Bali. Bagian arsitektur ini juga akan digunakan sebagai panggung untuk menampilkan ritual sebagai penanda senja.

(Baca juga: Mengulik yang Unik dari the Apurva Kempinski)

Akomodasi yang memiliki 475 kamar ini juga memberi cuplikan akan konsep bangunan yang beranjak dari kekayaan tradisional Bali, dengan fasiitas restoran dan kapel pernikahan.

Disebutkan, hidangan laut khas Nusantara disajikan di restoran akuarium pertama di Bali, Koral; sementara Izakaya by OKU memiliki spesialisasi dalam menyajikan beragam kuliner jepang. Berlokasi sejajar dengan lobi, Selasar Deli menyajikan makanan dan minuman ringan khas Indonesia seperti kopi luwak, jamu dan berbagai jajanan pasar; sedangkan di Pala Restoran dan Rooftop Bar, para tamu dapat menyaksikan koki – koki berbakat memamerkan talenta mereka dalam menyiapkan hidangan favorit khas Asia dan internasional.

Venue yang ditengarai akan menjadi favorit berbagai kalangan Reef Beach Club dengan hamparan laut yang memukau dan kolam renang seluas 42 meter, dan Kubu Pool Bar dengan berbagai jenis makanan ringan dan minuman menyegarkan, peneman bersantai di tepi kolam.


(Honeymoon set up. Foto: Dok/TheApurvaKempinskiBali)


Sementara, kapel pernikahannya berdiri di pinggir pantai beserta taman seluas 2.200 meter persegi yang ideal untuk perhelatan pernikahan dan perjamuan di luar ruangan. Di samping itu, terdapat dua kapel pernikahan lainnya yang terletak di tepi tebing, yang dapat memberikan pilihan untuk pernikahan dengan skala kecil.

Desain interior kapel Apurva dihiasi dengan dinding kaca serta latar belakang pemandangan Samudra Hindia. Tepat berada di sisi kapel, The Apurva Kempinski Bali menawarkan Presidensial Villa Nusantara seluas 1.379 meter persegi yang dapat digunakan sebagai area tambahan untuk resepsi pernikahan.

Vila tepi pantai ini terdiri dua lantai yang dilengkapi dengan tiga kamar tidur, ruang tamu dan dua buah kolam renang sepanjang 18 meter dengan latar belakang Samudra Hindia. 

Life & health