Akhir-akhir ini mungkin kamu sering mendengar soal penyakit yang bernama Monkeypox atau cacar monyet. Penyakit ini memang cukup bikin banyak orang khawatir karena penyebarannya yang cepat di beberapa negara. Tapi tenang, sekarang kita akan bahas mengenai monkeypox, ciri-cirinya, penyebabnya, dan cara mencegahnya. Penasaran? Yuk, kita pahami lebih dalam!
Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Monkeypox, yang merupakan anggota dari kelompok virus orthopoxvirus, sama seperti virus penyebab cacar (smallpox). Virus Monkeypox pertama kali ditemukan pada monyet di laboratorium pada tahun 1958, tetapi kasus pada manusia baru muncul pada tahun 1970 di Afrika Tengah. Cacar monyet ini termasuk penyakit zoonosis, artinya bisa menular dari hewan ke manusia. Meskipun lebih umum ditemukan di daerah Afrika, kasus cacar monyet belakangan ini mulai muncul di berbagai negara lain. Penyakit ini lebih ringan dibandingkan smallpox, tapi tetap memerlukan perhatian khusus karena bisa menyebar dengan cukup cepat.
(Baca Juga: Penting! Ini 5 Cara Alami Menghilangkan Kerutan di Dahi)
Setelah terinfeksi virus Monkeypox, gejala biasanya muncul dalam 5 hingga 21 hari. Ciri-ciri awal dari monkeypox mirip dengan gejala flu atau infeksi virus lainnya. Kamu mungkin akan merasa demam, sakit kepala, nyeri otot, lelah, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Namun, yang paling khas dari monkeypox adalah munculnya ruam kulit yang berkembang menjadi lesi atau benjolan yang berisi cairan. Ruam dan lesi kulit ini bisa sangat menyakitkan dan berlangsung selama kurang lebih dua sampai empat minggu. Biasanya, gejala-gejala ini akan hilang dengan sendirinya, tapi pada kasus tertentu, terutama jika sistem kekebalan tubuh sedang lemah, komplikasi serius bisa terjadi.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, monkeypox disebabkan oleh virus Monkeypox yang termasuk dalam kelompok virus orthopoxvirus. Virus ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tikus, dan tupai, atau produk hewan yang terkontaminasi. Virus Monkeypox bisa masuk ke tubuh melalui luka terbuka, saluran pernapasan, atau selaput lendir seperti mata, hidung, atau mulut. Namun, bahayanya monkeypox juga bisa menular dari manusia ke manusia. Penularannya dapat terjadi melalui:
Salah satu hal yang perlu kamu ingat adalah bahwa monkeypox bisa menular selama penderita masih memiliki lesi aktif di kulit. Jadi, penting banget untuk mengisolasi diri jika terinfeksi agar tidak menularkan ke orang lain.
Mencegah penyebaran monkeypox itu sebenarnya bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana, mirip dengan cara kamu mencegah penyakit infeksi lainnya, seperti:
Selain itu, vaksin smallpox (cacar) ternyata memiliki efektivitas untuk mencegah monkeypox, meskipun tidak 100%. Beberapa negara sudah mulai memberikan vaksin smallpox kepada populasi tertentu untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Namun, hingga saat ini, vaksinasi belum dilakukan secara massal karena kasus monkeypox masih tergolong sporadis di banyak negara.
Jika kamu merasa mengalami gejala yang mirip dengan monkeypox, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mengisolasi diri untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain. Jangan panik, tetapi segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Petugas kesehatan akan melakukan tes untuk memastikan apakah kamu terinfeksi virus Monkeypox atau tidak. Jika terbukti terinfeksi, dokter akan memberikan perawatan simptomatis, yaitu mengatasi gejala-gejala yang muncul seperti demam, nyeri, dan ruam kulit. Kebanyakan kasus monkeypox bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu perawatan khusus. Namun, penting untuk tetap dalam pengawasan medis, terutama jika kamu memiliki kondisi medis lain atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.
(Baca Juga: Mengenal Lactic Acid: Manfaat dan Rekomendasi Produknya!)
Jadi, itulah gejala yang akan dirasakan apabila terkena monkeypox, penyebarannya, cara mencegahnya, hingga hal pertama yang harus kamu lakukan apabila mengalami gejala monkeypox. Penyakit ini memang perlu diwaspadai, tapi bukan berarti kamu harus panik berlebihan. Dengan menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dengan hewan liar atau orang yang terinfeksi, dan menjalankan protokol kesehatan, kamu bisa melindungi diri dan orang-orang di sekitarmu dari risiko penularan monkeypox.
(Penulis: Muhammad Dzikry Candra N)