Life & health

Serial Live Action Avatar: The Last Airbender, Wajib Nonton!

By : Her World Indonesia - 2024-02-14 14:00:01 Serial Live Action Avatar: The Last Airbender, Wajib Nonton!

Menjelang tayangnya serial live action Avatar: The Last Airbender, kreator dan para pemerannya berbagi perasaan mereka tentang serial tersebut. Produser eksekutif dan sutradara Jabbar Raisani menyampaikan, “kuharap para penggemar mengatakan ini adaptasi live action yang selama ini mereka inginkan,” merujuk pada berbagai film hingga serial animasi Avatar yang sudah ada sebelumnya. 


Avatar pertama kali menyapa para penggemarnya pada Desember 2009 lekat dengan kreasi dan fantasi tentang legenda dan dongeng-dongeng Asia yang rampung dengan indah dalam keterampilan James Cameron. Sejak awal kemunculannya, film ini dikenal revolusioner karena tidak hanya berhasil memecahkan rekor box office, tetapi juga meninggalkan jejaknya sendiri yang tidak akan mudah hilang dalam budaya populer dan global. Avatar hadir sebagai contoh saat sebuah film dapat melampaui batas bahasa, budaya, dan memberikan kontribusi dalam fenomena yang dikenal sebagai globalisasi budaya.


(Gordon Cormier yang akan memerankan sosok Avatar muda. Foto: Dok. Avatar Netflix/Instagram)

Terbaru, setelah menyapa para penggemar dengan Avatar 2 The Way of Water, kini kisahnya kembali hadir dengan format serial dan tentunya dengan lembaran kisah yang lebih menarik, menantang, sekaligus membawa karakter-karakter baru yang siap membuat kamu terpesona. Her World telah merangkum lima poin menarik yang membuat kamu harus ikut menonton serial Avatar: The Last Airbender.

1. Episode yang singkat


Dalam serial terbaru yang bekerja sama bersama Netflix ini, Avatar: The Last Airbender akan menyapa penggemar dengan delapan episode berdurasi satu jam dan akan mengambil kisah bagaimana Aang akan menyelamatkan dunia dan melawan Raja Api Ozai. Dalam setiap episodenya, para penggemar tidak hanya akan menemukan Aang yang sedang berlatih bersama teman-temannya, tetapi juga akan menemui humor, kisah persahabatan, keyakinan, dan kepercayaan yang akan dikemas dengan menarik dan tentunya menjadi pilihan yang tepat untuk menemani waktu senggang kamu.



2. Globalisasi budaya


Globalisasi budaya atau cultural globalization seperti yang dikemukakan oleh Tanner Mirrlees dalam bukunya yang berjudul Global Entertainment Media: Between Cultural Imperialism and Cultural Globalization merujuk pada proses ketika elemen-elemen budaya, seperti ide, nilai, praktik, sampai pada produk budaya (musik, lukisan, tari, dan film) tersebar di seluruh dunia melalui media yang menghasilkan interaksi antarbudaya. Hal Ini melibatkan pertukaran dan penyebaran unsur-unsur budaya.

Dalam serial terbaru Avatar: The Last Airbender yang membawa kisah Aang untuk menguasai empat elemen (Udara, Bumi, Api, dan Udara) bersama teman-teman barunya, Sokka dan Katara, termasuk kerabat dan keluarganya untuk menyelamatkan dunia dan melawan serangan kejam Raja Api Ozai. Membuat film ini juga menawarkan interaksi kompleks antara pengaruh global dan lokal, menghasilkan bentuk-bentuk diskusi tentang pengelolaan lingkungan dan konsekuensi eksploitasi sumber daya alam oleh manusia bersama scene yang memanjakan mata dan tentunya melintasi batas-batas budaya.

3. Keberagaman


Storyline yang ditawarkan dalam live action ini tidak hanya sebatas fantasi anak-anak, tetapi menggali topik yang lebih mendalam. Serial ini membahas topik-topik penting seperti disabilitas, peperangan, rasisme, dan seksisme. Ini memperkenalkan perspektif yang menyegarkan. Meskipun membawa serta tema-tema ini, serial Avatar: The Last Airbender berhasil merangkumnya menjadi ringan dan berwarna dengan susunan dan proporsional dan efisien. Jadi tidak akan membuat kepala penonton terasa berat, dan mudahnya kamu bisa memahami bahwa Avatar: The Last Airbender merupakan serial luar biasa yang menarik dan relevan tidak tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga dewasa.

4. Interpretasi yang beragam


Narasi serial Avatar yang dikemas dengan menyenangkan dan menyegarkan ini dapat diinterpretasikan secara luas oleh kamu dan penonton lainnya yang memiliki latar belakang budaya berbeda-beda. Banyak pemikiran dan para ahli yang memuji franchise Avatar sebagai produk dari globalisasi budaya dengan interpretasi yang berwarna dan ramah bagi berbagai usia karena dianggap sebagai representasi simbolis dari imperialisme, kritik terhadap sistem kapitalisme, dan sebuah seruan untuk melindungi budaya serta lingkungan. Berbagai pemahaman ini mencerminkan bahwa live action Avatar: The Last Airbender mampu berinteraksi dengan seluruh dunia melalui nilai yang khas dan unik.


5. Outstanding character


(Aang bersama teman-teman barunya, Sokka dan Katara. Foto: Dok. Avatar Netflix/Instagram)

Live action Avatar: The Last Airbender bersama Netflix ini membawa serta para pemeran-pemeran yang intuitif dan penuh ambisi untuk memerankan karakter-karakter legendaris dalam kisah Avatar. Gordon Cormier yang akan memerankan sosok Avatar muda dengan kostum oren khasnya. Gordon akan menjalankan misinya melindungi dunia ditemani oleh Ian Ousley sebagai Sokka dan Kiawentiio sebagai Katara. 

The exciting villain yang akan menjadi duel Aang dalam serial ini, Raja Api Ozai yang diperankan oleh Daniel Dae Kim. Namun kehadiran Dallas James Liu sebagai Pangeran Zuko membuat serial ini semakin menarik. Dalam wawancara terbaru, para pemain juga ikut membagikan pengalaman mereka selama proses syuting dan mengemukakan jika prosesnya dilakukan dengan sangat positif, menyenangkan, dan tentunya akan membuat para penggemar senang karena banyak kombinasi menakjubkan yang akan memanjakan pengalaman menonton mereka.

Tenang saja, kamu belum terlambat! Avatar: The Last Airbender akan tayang di Netflix pada 22 Februari 2024! Dengan begitu banyak hal menarik yang ditawarkan oleh Avatar: The Last Airbender, tidak mengherankan jika serial ini dinantikan oleh banyak orang dari berbagai belahan dunia.


(Penulis: Adila Firani)

Life & health