Ketika membicarakan tentang isu kesehatan mental, tak sedikit yang berangkat dari hubungan dalam keluarga atau trauma masa kecil yang tanpa sadar berdampak dalam keseharian di usia dewasa. Mungkin kamu kerap terjebak dalam hubungan toxic atau justru ada amarah yang selalu mengganjal dalam hati, padahal tak ada alasan untuk merasa marah.
Apapun isu kesehatan mental yang kamu rasakan, banyak cara untuk menyadari dan mengolahnya. Mulai konseling ke psikolog, hingga mengikuti retret meditasi di Ubud, Bali, kamu bisa memilih metode mana yang cocok dan bisa membantumu pahami apa yang kamu rasakan dan pikirkan.
Namun, kali ini, Her World ingin memperkenalkanmu dengan sebuah metode yang bisa pelan-pelan membantumu sembuhkan luka batin dengan mendistrupsi pola hidup yang buruk atau traumatis dalam keluarga, hingga ke leluhurmu. Mari kenalan lebih dalam tentang Family Constellation Therapy!
Sebuah terapi yang dikembangkan oleh terapis asal Jerman, Bert Hellinger. Berbagai trauma dalam diri seseorang memiliki kemungkinan besar berangkat dari hubungan yang tak harmonis dalam sebuah keluarga, sebagai ruang perkenalan seseorang akan dunia. Hubungan tersebut tanpa sadar berdampak pada kehidupan seseorang di masa dewasa.
Terapi family constellation bisa diterapkan untuk menemukan akar sebuah masalah atau konflik, baik antar pasangan atau sesama anggota keluarga, yang nantinya dapat ditemukan solusi untuk membangun hubungan lebih dengan diri sendiri dan orang-orang sekitar.
Family Constellation Therapy ini membuka ruang komunikasi setiap anggota keluarga untuk menyampaikan perasaannya masing-masing. Plus, ada kesempatan untuk saling mendengarkan dan memahami satu sama lain. Ruang komunikasi ini menjadi elemen penting yang kerap tak selalu didapatkan dalam hubungan keluarga, baik sesama pasangan maupun orang tua dan anak.
Terapi ini, pada dasarnya, dilakukan dalam bentuk grup sebagai bentuk terapi yang ekspresif dan sekaligus membuat klien lebih memahami konflik yang menjadi pergumulannya selama ini. Dalam penerapannya, terapis akan mengundang beberapa orang yang tak memiliki hubungan keluarga, dengan klien maupun satu sama lain.
Orang-orang dalam grup tersebut diundang untuk memerankan beberapa “tokoh” yang mewakili anggota-anggota keluarga klien tersebut. Lalu, proses terapi dimulai dengan terapis memberikan pertanyaan kepada tiap-tiap orang yang berperan. Mulai dari anggota yang turut berperan hingga anggota lain yang menjadi pengamat atau observer, bisa turut merasakan apapun yang terjadi dalam proses terapi tersebut.
Mungkin ada pernyataan yang mengusik hati, perasaan kecewa yang masih mengganjal, hingga perilaku yang mengundang memori tertentu, siapapun yang ada di dalam sesi terapi family constellation mendapatkan ruang untuk merasakan berbagai emosi yang terlintas. Setiap orang di dalam sesi grup terapi family constellation ini, sadar atau tak sadar, saling berbagi energi yang terus mengisi ruangan tersebut selama sesi berlangsung.
Terapi family constellation ini selain bisa menyembuhkan trauma antar generasi untuk menyelesaikan konflik keluarga, tantangan dalam hubungan, gangguan psikosomatis, stres, meningkatkan penerimaan diri, dan nantinya membantu optimalkan keuangan serta perjalanan karier.
(Baca Juga: Inilah 6 Cara Mengetahui Love Language Seseorang)
Nah, kalau penasaran untuk memahami terapi satu ini, kamu bisa bergabung dengan komunitas bernama Family Constellation Lab dan berkenalan dengan Meilinda Sutanto. Meilinda sendiri merupakan Family Constellation Systemic Coach dan juga penulis yang fokus terhadap dinamika keluarga Asia, setelah mempelajari lebih dalam tentang terapi ini pada 2016 silam.
Setelah mempelajarinya selama lima tahun, Meilinda lalu membagikan ilmu seputar terapi family constellation ini pada 2020 melalui komunitas Family Constellation Lab. Baru-baru ini, Meilinda meluncurkan buku perdananya yang memperkenalkan kepada masyarakat lebih luas tentang terapi ini dengan judul “Family Constellation”.
Buku ini ditulis, selain bentuk realisasi misi Meilinda untuk berbagi ilmu seputar terapi ini, tapi juga membantu orang-orang untuk mencari akar solusi dari pemasalahan maupun konflik dalam keluarga maupun relasi. Selain itu, buku “Family Constellation” ini juga cocok dibaca oleh para calon orang tua yang ingin menambah ilmu seputar parenting.
(Baca Juga: Wajib Tahu, Resep Donat Mudah Untuk Acara Kumpul Keluarga)
Buku perdana karya Meilinda Sutanto ini resmi diluncurkan pada Juni lalu dan buat kamu yang ingin tahu lebih dalam seputar terapi family constellation bisa langsung membelinya di toko buku Gramedia. Kira-kira kamu tertarik untuk mendalaminya?