Life & health

Ini Penyebab Stretch Mark & Cara Mencegahnya, Sudah Tahu?

By : Her World Indonesia - 2022-06-22 18:00:01 Ini Penyebab Stretch Mark & Cara Mencegahnya, Sudah Tahu?

Apa yang kamu ketahui tentang stretch mark? Stretch mark adalah garis atau guratan yang panjang, tipis, dan menonjol keluar dibandingkan permukaan kulit di sekitarnya. Biasanya stretch mark muncul di bokong, pinggul, perut bawah, lengan atas, paha, bahu, dan payudara. Garis ini awal mulanya berwarna merah, merah muda, atau unggu yang kemudian akan berubah menjadi warna putih atau kelabu. Dari pria hingga wanita, semua orang bisa saja mengalami stretch mark di bagian tubuhnya. 


(Baca Juga: 6 Olahraga Yang Bisa Menurunkan Berat Badan Dalam Seminggu)


Penyebab Stretch Mark


Meskipun tidak semua orang mengalami stretch mark, kondisi ini patut diketahui penyebabnya agar bisa dicegah supaya tidak muncul. Stretch mark pada umumnya kerap dialami oleh orang yang kulitnya mengandung tingkat kolagen yang sedikit sehingga kulit lebih mudah lentur. Stretch mark muncul pada saat ukuran tubuh meregang lebih cepat dibandingkan perkembangan dan elastisitas kulit.


Saat kulit meregang secara drastis, lapisan tengah kulit atau dermis akan menipis sehingga lapisan bawah kulit akan muncul ke permukaan. Kondisi ini terjadi dikarenakan kolagen yang ada di kulit semakin kesulitan untuk mempertahankan elastisitas kulit supaya tidak meregang. Hal ini akan menyebabkan garis yang kemerahan dan kadang disertai rasa gatal. Kemudian, garis kemerahan tersebut akan berubah warna menjadi putih atau kelabu. Nah, kondisi inilah yang disebut dengan stretch mark



(Stretch mark pada tubuh. Foto: Dok. foto/iStock)


Terdapat beberapa penyebab dan kondisi yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memiliki stretch mark, beberapa di antaranya adalah ketika seseorang mengalami kehamilan, masa pubertas, memiliki warna kulit terang, dan mengalami peningkatan berat badan ataupun massa otot yang drastis. Selain itu, stretch mark juga bisa muncul karena cara mengonsumsi obat-obatan kortikosteroid yang tidak tepat serta mengalami gangguan kesehatan seperti sindrom Marfan, sebuah kelainan genetik yang menyebabkan gangguan pada jaringan ikat, atau sindrom Cushing, kondisi ketika tubuh memiliki kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi. 


Tidak hanya itu, faktor keluarga juga berpengaruh terhadap kondisi stretch mark pada seseorang. Stretch mark bisa juga disebabkan karena adanya riwayat keluarga dengan stretch mark. Semakin besar jumlah anggota keluarga yang memiliki stretch mark, semakin besar pula kemungkinan bagi orang tersebut untuk mengalami kondisi yang sama. 


Cara Mencegah Stretch Mark


1. Menjaga pola makan yang sehat



(Menjaga pola makan yang sehat dengan makanan bergizi. Foto: Dok. YelenaYemchuk/iStock)


Tidak hanya bermanfaat baik untuk menjaga kesehatan tubuh kita dari dalam, menjaga pola makan yang sehat juga dapat mencegah kondisi stretch mark. Hal ini disebabkan karena makanan yang sehat dan segar juga dapat menjaga kulit agar tetap sehat. Kita bisa membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin E, vitamin C, protein, antioksidan, dan zinc agar dapat meningkatkan kolagen dalam kulit. 


2. Menjaga asupan cairan dalam tubuh



(Konsumsi cairan tubuh yang cukup akan bantu hindari stretch mark. Foto: Dok. /iStock)


Cairan yang kita minum sehari-hari juga memiliki efek pada kulit tubuh kita. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan memperkecil risiko mengalami stretch mark. Pastikan kita minum cukup air setiap harinya agar menjaga kelembapan dan kelembutan kulit sehingga tidak kering. Selain itu, hindari konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, karena akan meningkatkan risiko muncul stretch mark.


3. Menjaga berat badan



(Jaga berat badan dengan olahraga agar hindari stretch mark. Foto: Dok. /iStock)


Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis juga memiliki pengaruh besar terhadap risiko kemunculan stretch mark pada kulit tubuh. Oleh sebab itu, kita patut menjaga berat badan di kondisi yang stabil dan normal. Jika ingin berolahraga dan menambah massa otot, lakukan secara bertahap karena peningkatan massa otot secara drastis juga akan menyebabkan stretch mark muncul. Kemudian, jika sedang menurunkan berat badan, usahakan agar berat badan tidak berkurang lebih dari setengah kilogram per minggunya agar menjaga elastisitas kulit tetap stabil. 


Karena wanita yang sedang mengandung memiliki risiko muncul stretch mark yang cukup tinggi, peningkatan berat badan patut dijaga agar kemungkinan mengalami stretch mark bisa menurun. Kenaikan berat badan yang normal pada wanita hamil berada di kisaran 10-12,5 kilogram selama masa kehamilan. Namun, perlu diingat bahwa wanita hamil tidak disarankan untuk melakukan diet atau mencoba untuk menurunkan berat badan. Maka dari itu, cukup menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi agar tingkat kenaikan berat badan tetap normal dan kebutuhan gizi tetap tercukupi. 


(Baca Juga: Mitos Pola Makan Sehat Yang Sebaiknya Diabaikan)


Itulah penyebab stretch mark dan cara mencegahnya yang wajib kita ketahui. Semoga bermanfaat!


(Penulis: Andrea Nathania)

Life & health