Fashion

Denica Flesch Cerita Perjuangan Sukkhacitta Di Masa Pandemi

By : Shantica Warman - 2021-08-29 14:00:00 Denica Flesch Cerita Perjuangan Sukkhacitta Di Masa Pandemi

Salah satu industri yang merasakan kesulitan mempertahankan bisnis di masa pandemi adalah fashion. Sebagai pemilik sekaligus pendiri brand busana SukkhaCitta, Denica Flesch bercerita tentang perjuangannya sampai saat ini. Hal ini juga bisa jadi pembelajaran bagi kita dari sejumlah ‘pejuang fashion Indonesia’ ini. 


(Baca Juga: Mengenal Istilah "Fast Fashion")


“Keep choosing to do the right thing.”

Denica Flesch, mendirikan SukkhaCitta karena ingin membuat jembatan yang menghubungkan kita dengan ibu-ibu di desa. Saya ingin mengajak masyarakat untuk ambil bagian dalam menyelesaikan masalah kemiskinan dan juga eksploitasi lingkungan. Lima tahun yang lalu saya mendirikan hanya dengan tiga orang ibu, dan saat ini sudah ada lebih dari 1200 ibu yang bekerja dan diberdayakan, mulai dari membuat bahan, motif, pewarnaan hingga baju siap pakai.

Pandemi membuat semua industri terdampak. Keputusan paling mudah adalah hibernasi. Tapi bagaimana dengan ibu-ibu di desa? Banyak sekali rasa takut. Suami-suami mereka kehilangan pekerjaan dan para ibu menjadi satu-satunya provider keuangan di keluarga. Mereka khawatir apakah SukkhaCitta juga akan berhenti. Dari awal saya dan tim sudah berkomitmen untuk dapat melanjutkan program, whatever it takes.


(Baca Juga: 'Fashion Show Virtual' Dan Fakta-fakta Menarik Seputarnya)


Fokus kami adalah bagaimana membuat para ibu masih bisa bekerja dan belajar dari rumah secara aman. Komunikasi dan komunitas sangat penting. SukkhaCitta sendiri hanyalah jembatan yang menghubungkan komunitas kami dengan ibu-ibu. Dari komunikasi yang transparan ini kita bisa membangun hubungan yang bermakna, sehingga pelanggan paham benar kemana dana pembelian mereka digunakan. Semua ini dimungkinkan karena tim kami yang betul-betul percaya pada misi kami. Rasa kekeluargaan makin erat, mereka merasa yakin bahwa kita ada untuk mereka. Bahkan para ibu pun mulai pay it forward dengan berdonasi membantu keluarga sekitar yang terdampak krisis. Ini yang menurut saya terpenting dari krisis ini. That we can always choose to be a source of light and hope to others. We’ll never know whose life will we impact.


(Baca Juga: Ide Gaya Kemerdekaan Dari Elvira Devinamira & Ritchie Ismail)


Tahun 2020 lalu kami mulai menanam kapas secara organik dan regeneratif untuk memberi kebaikan pada bumi. Seluruh bahan dan material yang digunakan untuk menghasilkan kain yang kita pakai, dapat ditelusuri 100% asalnya.

Untuk memperingati ulang tahun kelima, SukkhaCitta meluncurkan koleksi Selendang dan Masker Ibu yang dibatik oleh para ibu dengan motif yang menggambarkan keseharian di Rumah SukkhaCitta, nama sekolah kerajinan yang dibangun dari hasil penjualan produk SukkhaCitta. Saat ini ada 4 Rumah Sukkha Citta yang dibangun di empat desa di pelosok Indonesia.  

Fashion