Fashion

JYK Sukses Debut di MFW 2021 Lewat Batik Durian Lubuklinggau

By : Her World Indonesia - 2021-10-14 10:00:01 JYK Sukses Debut di MFW 2021 Lewat Batik Durian Lubuklinggau

Dengan labelnya, JYK, perancang busana asal Indonesia Jenny Yohana Kansil berhasil mendebutkan koleksi perdananya dalam pagelaran mode bergengsi Milan Fashion Week 2021 yang diselenggarakan di Palazzo Visconti di Modrone, Milan, Italia pada bulan September lalu. Koleksi busana untuk Spring/Summer 2022 ini menampilkan 10 variasi gaya dengan mengangkat tema “Revolusioner Hope”.


Tema tersebut dipilih berdasarkan harapan penyesuaian diri terhadap perubahan dalam hidup dan sebagai bentuk ekspresi terhadap keinginan untuk terus bangkit dari pandemi global COVID-19 dengan melakukan perubahan yang signifikan dan membuat harapan baru, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk semua makhluk hidup. Dalam koleksi ini, harapan diwakili oleh motif lingkaran atau bentuk bulat dan juga dalam teknik pola. Bentuk lingkaran berarti perlindungan yang utuh. Artinya, jika kita memiliki harapan, kita akan memiliki pikiran yang positif dan hati yang bahagia.



(JYK x Batik Durian Lubuklinggau. Foto: Dok. JYK)


Terinspirasi dari gaya punk era 70-an, ini merupakan pertama kalinya Jenny Yohana Kansil memadukan gaya klasik moderen tersebut dengan kain tradisional khas Indonesia, yaitu batik. Menggandeng Batik Durian Lubuklinggau sebagai teman kolaborasi, rancangan JYK kali ini memamerkan keunikan kreasi motif buah durian dan bunganya yang menjadi hak paten dari Batik Lubuklinggau.

Dengan tujuan untuk mendukung gerakan global sustainable fashion, rancangannya JYK kali ini didominasi penggunaan kain alami yang berkelanjutan seperti sutra mentah, sutra organza, katun, dan kulit vegan yang terbuat dari limbah kopi dan sayuran. Begitu pula dengan batik yang digunakan terbuat dari bahan katun dan sutra dengan teknik pewarnaan ramah lingkungan, menggunakan buah pinang, limbah jengkol, dan daun mangga.


(Baca Juga : Onitsuka Tiger Rilis Fall/Winter 2021 di Milan Fashion Week)


Sudah populer sejak tahun 2013, batik tulis modern yang diciptakan pertama kali oleh Yetty Oktarina Prana atau biasa akrab disapa Rina Prana itu dikembangkan lebih besar lagi setelah ia resmi dilantik menjadi Ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Dekranasda Lubuklinggau. Maka dari itu Rina Prana terus berkomitmen melakukan pengembangan motif dan warna batiknya, termasuk mempromosikan ke tingkat nasional dan internasional.




(JYK x Batik Durian Lubuklinggau di Milan Fashion Week 2021. Foto: Dok. JYK)


Mendapat apresiasi positif dari berbagai kalangan, partisipasi JYK yang berkolaborasi dengan Batik Lubuklinggau ini merupakan kegiatan diplomasi batik Indonesia yang turut didukung oleh KBRI Roma. Jenny Yohana Kansil yang merupakan alumni Istituto di Moda Burgo Milan yang kemudian dipercaya membuka Istituto di Moda Burgo Indonesia di Jakarta, mendapatkan dukungan pula dari sekolah mode ternama Italia tersebut. Kegiatan JYK di Milan Fashion Week ini pun merupakan bagian dari peringatan 10 Tahun Istituto di Moda Burgo Indonesia. 


“Melalui Milan Fashion Week, kami tak sekadar menampilkan koleksi, namun sekaligus memperluas networking dengan banyak pihak di sana untuk membuka peluang dan akses kerjasama ke depannya yang dapat dimanfaatkan oleh para siswa dan alumni IMB Indonesia. Biaya yang dibutuhkan pun relatif terjangkau, tidak sebesar seperti anggapan awam selama ini, dan yang terpenting dapat memberikan impact dan value yang sangat besar.” ungkap Jenny Yohana Kansil, selaku perancang busana utama dan founder JYK.


(Baca Juga : Luna Maya Meluncurkan Koleksi Batik dari Luna Habit)


Sukses membawa Batik Durian Lubuklinggau ke atas panggung runway Milan Fashion Week 2021, tidak menutup kemungkinan untuk JYK berkolaborasi kembali dengan rumah mode batik di berbagi daerah di Indonesia dan memperkenalkan lagi ke kancah internasional. Mengingat potensi warisan budaya batik terus berkembang setiap waktu, untuk saat ini Jenny Yohana Kansil masih tetap setia dengan Batik Durian Lubuklinggau meski ia banyak mendapatkan tawaran berkolaborasi dari kreator batik lainnya.





(Penulis : Nabila Marshanda Aliescha)


Fashion