Life & health

Review Film: 'Mudik'

By : Hafizah Rana Dalilah - 2020-09-07 18:07:00 Review Film: 'Mudik'


Film Mudik tak sekedar menggambarkan perjalanan menuju kampung halaman di bulan Ramadan, tapi juga merangkum semua perasaan mulai dari kesabaran hingga penantian yang menyelimuti kehidupan.

Adriyanto Dewo sebagai sutradara dan penulis naskah film ini menceritakannya dengan sederhana dan realistis tentang perjalanan mudik lewat pasangan suami istri yang diperankan oleh Putri Ayudya dan Ibnu Jamil. Di mana keduanya bersama-sama melewati suasana malam takbiran yang penuh suka, duka, kerumunan orang hingga hal-hal mencekam yang mungkin ditemui di jalanan.

Selain mereka, ada pula Asmara Abigail, Yoga Pratama, dan bintang film lainnya yang mengambil peran dan membawa kisahnya semakin panjang dan juga menyentuh perasaan lewat masing-masing karakter. Sehingga penonton pun ikut merasakan perasaan mereka, mulai dari cemas, ketakutan dan deg-degan.


(Baca Juga: Review Film: 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini')


Alur cerita


(Alur cerita mudik yang memukau.Foto:Dok.Lifelike Picture/Mola TV)

Film Mudik dibuka dengan suara televisi yang memberitakan seputar suasana mudik menjelang 5 hari lebaran. Mulai dari ramainya lalu lintas hingga kecelakaan. Suara-suara ini mengiringi Aida (Putri Ayudya) yang tengah sibuk menyiapkan berbagai perlengkapan untuk pergi meninggalkan rumah demi pulang ke kampung halaman bersama suaminya, Firman (Ibnu Jamil).

Keduanya yang saat itu tengah dihujani konflik rumah tangga, buat suasana lebaran menjadi berbeda. Perjalanannya dengan mobil tak dihiasi dengan banyak percakapan. Keduanya lebih banyak diam dan asik dengan pikirannya. Aida yang asik memandangi ke luar jendela kemudian tertidur, sementara Firman sibuk dengan telfon genggamnya yang tak berhenti berdering. Keduanya berada di tempat yang sama, namun pikirannya berkelana ke mana-mana.

Namun suasana ini seketika tergugurkan saat mobil yang dikendarai Aida menabrak seorang warga perkampungan di suatu daerah yang mereka lewati. Konflik ini mempertemukan mereka pada Santi (Asmara Abigail) dan Agus (Yoga Pratama) yang tak lain adalah keluarga dan kerabat korban. Selain mereka, ada pula beberapa warga kampung yang hadir dan menambah rumit perjalanan mereka menuju kampung halaman. 


(Baca Juga: Review Film: 'Mantan Manten')



(Aida bertemu dengan Santi.Foto:Dok/Lifelike Picture/Mola TV)

Berhari-hari menghadapi persoalan yang tak berujung buat rencana mudik mereka jadi berantakan. Waktu terus berjalan hingga tak terasa suara takbiran dikumandangkan dari sejumlah tempat ibadah. Untunglah keduanya berhasil keluar berkat Santi yang meminta tumpangan untuk pulang ke rumah orang tuanya.

Sepanjang kurang lebih dua jam film ini diputar, film Mudik tak hanya menceritakan perjalanan pulang kampung melainkan tentang kekuatan hubungan sebagai pasangan suami istri dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan. Kesabaran, penantian, kejujuran dan kekompakan satu demi satu tergambarkan oleh para karakternya dalam film. Setiap scene-nya juga mampu buat penonton jadi penasaran sampai akhir.

Sejumlah pertanyaan pun terlintas dipikiran penonton, seperti apa yang dialaminya? Siapa mereka? apa harapannya? dan lainnya. Pertanyaan ini juga secara perlahan terkupas satu demi satu lewat adegan-adegannya. Tampaknya sang sutradara juga ingin memberi jawab lewat sinematografi yang kuat. Sehingga dalam menyaksikan film ini memang butuh perhatian yang lebih.

(Baca Juga: Review Film: 'Keluarga Cemara')


Suasana lebaran


(Suasana lebaran yang tergambar dalam film Mudik.Foto:Dok.Lifelike Picture/Mola TV)

Mengangkat kisah perjalanan mudik, film Mudik menyuguhkan suasana yang kental akan hari raya. Mulai dari keramaian lalu lintas, macet, pawai obor, hingga kebiasaan-kebiasaan pulang kampung yang dilakukan banyak orang. Di antaranya mampir ke rumah makan, menepi untuk beristirahat, melakukan ibadah di masjid sekitar hingga kecelakaan.

Ditambah juga dengan para pemudik lainnya yang diperlihatkan satu per satu, mulai pengendara motor yang ditumpangi oleh suami istri beserta anak-anaknya hingga rombongan bus yang hendak pergi ke kampung yang sama. Kejadian-kejadian ini seketika berhasil buat rasa rindu akan suasana lebaran menyelimut hati penonton. 

Tak hanya itu, penampilan para aktornya juga cukup menggambarkan suasana mudik yang sesungguhnya. Busana santai, lesu hingga lelah fisik menghadapi perjalanan yang panjang.

Adegan sholat Idul Adha pada film ini jadi salah satu yang patut diapresiasi. Di mana saat itu para warga berkumpul dan melaksanakan sholat berjamaah di Gumuk Pasir Parangkusumo. Adegan ini jadi salah satu ikonik dan mencuri perhatian karena sinematografinya yang diambil bersamaan dengan momen nyata saat semua orang melakukan ibadah.

Film Mudik ini bisa disaksikan di Mola TV sejak 28 Agustus 2020.


Life & health