Life & health

Selain Stres, Ini Faktor Yang Mengubah Siklus Menstruasi

By : Hafizah Rana Dalilah - 2020-08-06 18:02:00 Selain Stres, Ini Faktor Yang Mengubah Siklus Menstruasi


Sebagian wanita kerap mengalami perubahan siklus menstruasi. Adalah yang mengalami percepatan waktu, lebih lambat atau bahkan tak juga datang. 

Siklus menstruasi yang berubah ini bisa menunjukkan adanya kondisi di dalam tubuh yang berpengaruh pada hormon di dalamnya. Sehingga jadwal datang bulan jadi tak menentu. Apa saja? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut berbagai faktor yang bisa mengubah siklus menstruasi.


(Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Kram Menstruasi)


1. Pil KB

Mengonsumsi pil KB dan alat kontrasepsi bisa jadi salah satu penyebab siklus menstruasimu menjadi tidak teratur. Hal ini dikarenakan pil KB bisa menyebabkan bercak di antara periode dan menghasilkan periode yang jauh lebih ringan.


2. Menyusui

Saat menyusui hormon proklatin bekerja lebih aktif untuk memproduksi ASI. Hal ini juga menyebabkan periode menstruasi melambat, bahkan bisa pula tidak datang sama sekali.

Melansir laman Medical News Today, siklus menstruasi bisa kembali lancar setelah kamu berhenti menyusui. Oleh sebabnya kamu perlu informasi lebih banyak mengenai menyusui dan pengaruhnya pada siklus menstruasi.


(Baca Juga: 9 Asupan Untuk Hilangkan Rasa Kram Saat Menstruasi)


3. Perimenopause

Perimenopause adalah fase transisi sebelum memasuki masa menopause. Biasanya dimulai pada usia 40an, tetapi bisa terjadi lebih awal. 

Kamu mungkin mengalami tanda dan gejala yang berlangsung dari 4 hingga 8 tahun, dimulai dengan perubahan pada siklus menstruasimu. 

Tingkat estrogen yang tidak stabil selama waktu ini bisa menyebabkan siklus menstruasi jadi lebih lama atau lebih pendek. Tanda-tandanya pun bisa diketahui, di antaranya :


1. hot flashes

2. Berkeringat di malam hari

3. perubahan mood

4. sulit tidur

5. Vagina kering 


4. Polycystic ovary syndrome

Selain itu yang menyebabkan siklus menstruasi jadi tidak teratur bisa juga disebabkan oleh Polycystic ovary syndrome. Apa itu Polycystic ovary syndrome?

Melansir laman Healthline, Polycystic ovary syndrome adalah adanya suatu kondisi yang memengaruhi kadar hormon wanita.


5. Masalah tiroid

Sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa 44 persen peserta dengan ketidakteraturan menstruasi juga mengalami gangguan tiroid. Dan saat menstruasi datang perut pun bisa terasa kram. Dari banyaknya tanda yang mudah untuk dikenali adalah diri mudah mengalami kelelahan, peka dingin, dan meningkatnya berat badan. 


(Baca Juga: Cara Mengatasi Menstruasi yang Tidak Teratur)


6. Fibroid rahim

Fibroid dikenal juga sebagai tumor otot yang berkembang di dinding rahim. Sebagian besar fibroid bersifat non-kanker dan dapat berukuran mulai dari biji apel hingga seukuran jeruk bali.

Selain bisa mempengaruhi siklus menstruasi, fibroid bisa pula menyebabkan menstruasi terasa sangat nyeri dan mengeluarkan banyak darah hingga menjurus ke anemia. Tak hanya itu hal yang bisa dialami juga seperti sakit di bagian kaki, nyeri saat berhubungan seks, nyeri di bagian punggung bawah.

Namun, fibroid bisa diatasi dengan melakukan ke dokter dan mengonsumsi suplemen zat besi jika sampai mengalami anemia.


7. Kelebihan berat badan atau obesitas

Obesitas atau kelebihan berat badan bisa juga jadi faktor yang menyebabkan ketidakteraturan menstruasi. Melansir laman Medical News Today penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan memengaruhi kadar hormon dan insulin, yang mengganggu siklus menstruasi.


(Baca Juga: Olahraga yang Baik Dilakukan Saat Menstruasi)


8. Diet ekstrim

Meskipun kamu mengalami kelebihan berat badan, penurunan berat badan yang berlebihan atau cepat juga bisa menyebabkan haid menjadi tidak teratur. Ini bisa disebabkan oleh kadar kalori yang dikonsumi tidak cukup dan mengganggu produksi hormon yang dibutuhkan untuk ovulasi. Seiring dengan haid yang berhenti, hal lain yang mungkin dialami adalah kelelahan, sakit kepala, dan rambut rontok.


9. Pengaruh obat-obatan

Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa mengganggu siklus menstruasi. Seperti pengencer darah, obat tiroid, obat epilepsi, antidepresan, obat kemoterapi, aspirin dan ibuprofen. Cobalah untuk konsultasi dengan dokter jika mengalami hal ini agar obat bisa diubah.


10. Stres

Faktor terakhir bisa mempengaruhi siklus menstruasi berubah atau bahkan terhambat adalah stres. Siklus menstruasimu bisa kembali normal setelah stres berkurang.

Itulah sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Dan jika kamu mengalaminya, konsultasikan ke dokter bisa jadi langkah yang baik untuk dilakukan.

Life & health