Life & health

Menghadapi New Normal, Intip Persiapan Mall Di Jakarta

By : Shantica Warman - 2020-06-14 20:05:00 Menghadapi New Normal, Intip Persiapan Mall Di Jakarta


Setelah tak kurang dari tiga bulan mematuhi PSBB dengan berdiam di rumah dan membatasi kegiatan, kini masyarakat akan masuk ke masa transisi new normal. Berdasarkan surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.51/2020 dan Keputusan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 131/2020, sejumlah pusat perbelanjaan di Jakarta mulai diijinkan membuka kembali pintunya untuk umum dengan mematuhi protokol pencegahan penularan virus Covid-19. 

Apa reaksi kamu saat mendengar ini? excited? Tapi di saat yang sama, kamu juga akan berpikir tentang keamanannya. Apakah benar sudah aman untuk hangout dan bersosialisasi di mall? Frances Jaclyn Halim, General manager Leasing & Marketing Communication Senayan City mengatakan, “Kami siap menerima pengunjung kembali. Selama pandemi ini, saya sudah mengamati para pengunjung mall yang datang untuk grocery shopping di sini. Hampir semua dari mereka sudah memiliki tingkat kesadaran yang tinggi. Misalnya selalu memakai masker, jaga jarak antar pengunjung, termasuk membawa shopping bag sendiri.” Di lain pihak, karyawan maupun petugas toko yang beredar di mall haruslah mereka yang benar-benar sudah mengerti safety protocol yang telah ditetapkan. 



Jam operasional mall mengalami sedikit perubahan di masa transisi ini. Yang biasanya buka dari jam 10 pagi hingga jam 10 malam, menjadi buka jam 11 pagi hingga jam 8 malam. Untuk salon, akan tutup lebih cepat, yaitu jam 7 malam. Dalam wawancara terpisah, Zamri Mamat, General Manager Marketing Plaza Indonesia menjelaskan, bahwa ada dua fase pembukaan, yaitu fase 1 untuk retail, F&B dan salon yang akan dibuka mulai 15 Juni ini. Sementara fase 2 yang belum diijinkan untuk buka adalah bar & lounge, bioskop, pusat kebugaran, spa & refleksologi, klinik kecantikan, nail, waxing, eye lash salon, dan area main anak-anak. Menurut peraturan pemda DKI, anak-anak di bawah usia 5 tahun juga belum diperkenankan mengunjungi mall

Untuk mengurangi kecemasan, ada baiknya kita mengetahui persiapan apa saja yang sudah dilakukan oleh manajemen mall sejauh ini.

(Baca Juga: Tips Bepergian dan Transportasi Saat 'New Normal')


1. Data pengunjung

Plaza Indonesia menerapkan Safe Access Pass (sebagai contact tracing) yang diproses secara digital. Para pengunjung wajib mengisi data ini, dengan cara scan QR code yang telah disediakan di pintu masuk. Pembatasan pengunjung juga dilakukan di mall maupun di dalam setiap toko, tidak boleh melebihi dari setengah kapasitas normal.


2. Periksa Temperatur Tubuh.

Pemeriksaan suhu tubuh ini wajib dilakukan oleh semua mall yang akan buka. Jadi, selain melewati gerbang pemeriksaan security seperti biasanya, kita akan diperiksa juga suhu tubuh melalui layar komputer. Bagi mereka yang suhunya di atas 37.3, tidak akan diperkenankan masuk.


3. Wajib Masker.

Jangan berharap bisa masuk ke mall tanpa masker. Karena area ini merupakan area wajib masker, tanpa pengecualian. Petugas akan berkeliling dan tidak segan menegur para pengunjung yang lupa memakai masker. Di beberapa mall, tersedia juga counter yang menjual masker, bagi mereka yang membutuhkan.


4. Tanda Jaga Jarak.

Jangan kaget nanti saat masuk ke lobby mall, akan banyak tanda di lantai maupun tempat duduk yang mengingatkan kita untuk menjaga jarak. Mind Your Gap sign ini terutama akan tersebar di area yang biasanya terjadi antrian, seperti di gate pemeriksaan utama, ATM, atau di sekitar eskalator atau lift.


5. Touchless Button.

Salah satu sumber penyebaran virus adalah tombol lift dan segala sesuatu yang memerlukan sentuhan tangan banyak orang, seperti pegangan pintu, kran air, ATM, dll. Senayan City menjadi salah satu mall yang sudah menerapkan sistem touchless pada lift. Kita hanya perlu melambaikan tangan dengan jarak 15 cm dari tombol yang tersedia. Canggih bukan?


6. Boks Steril untuk Alat Makan.

Di area F&B, selain adanya perubahan layout bangku agar memungkinkan social distancing, diterapkan juga penggunaan boks untuk mensterilkan alat-alat makan. Boks ini akan diletakkan di area di mana para pengunjung biasa mengambil alat makan.


7. Hand Sanitizer.

Tidak ada alasan untuk tidak memakai hand sanitizer setiap sehabis menyentuh area public. Karena botol berisi cairan pembunuh kuman ini akan diletakkan di mana-mana, termasuk di ujung eskalator maupun di samping mesin ATM. Para tenant juga menyediakan hand sanitizer di pintu masuk toko.


8. Pembersihan ventilasi dan disinfektan area sekitar.

Pembersihan berkala tidak saja dilakukan di dalam mall, tetapi juga di area sekitar hingga gedung parkir. Setiap malam, ventilasi dari alat pendingin ruangan akan dibersihkan dan dilakukan ozonisasi.


9. Musholla.

Karpet, mukena dan sajadah ditiadakan untuk menjamin sanitasi area beribadah. Jadi bagi yang ingin beribadah, harus membawa perlengkapannya sendiri. Pembatasan jumlah orang juga dilakukan, hingga separuh dari kapasitas semestinya.


10. Anjuran metode pembayaran cashless.

Sesedikit mungkin menggunakan uang cash adalah pilihan bijak. Jangan lupa top up aplikasi e-money kamu agar bertransaksi jadi jauh lebih praktis dan aman. Berarti juga kamu sudah ikut mencegah tersebar luasnya virus ke orang lain.


Dari semua persiapan ini, yang terpenting adalah kembali lagi pada prilaku disiplin individu dalam menjaga diri. Pemerintah DKI Jakarta mengeluarkan aturan keamanan untuk warganya, mall menerapkan lagi aturan tersebut dengan penambahan detail untuk seluruh penghuni mall, lalu para tenant dalam skala yang lebih kecil punya prosedur sendiri di dalam toko nya masing-masing. Jadi prosedur keamanan diterapkan secara berlapis, mulai dari skala besar hingga yang lebih kecil, dan individu yang akan menjalankan semuanya. Sudah siap?

Life & health