Proyek kultural tahunan Binus Northumbria School of Design (BNSD) berhasil mengangkat budaya Palembang sebagai tema besar desain busana mereka. Berjudul "The Passage of Srivijaya," proyek ini mengungkapkan kisah Sumatera Selatan sebagai provinsi yang pernah menjadi tuan rumah Kerajaan Sriwajaya, kerajaan yang dahulu sempat menjadi hegemon di Asia Tenggara.
Sejak 2012, BNSD telah melakukan cultural project ini untuk mendorong para siswanya membuat koleksi busana yang terinspirasi dari budaya dan warisan Indonesia. Sebelumnya, proyek ini sudah mengeksplorasi berbagai macam daerah seperti Flores, Lasem, Makassar, Gorontalo, Lombok, Banjarmasih dan Padang.
(Baca Juga: KIND Denim, Produk Jeans Lokal Yang Ramah Lingkungan)
Pada tahun ini, BNSD mendapat kesempatan bekerja sama dengan Harper's Bazaar Indonesia untuk menampilkan berbagai karya pada proyek melalui virtual fashion show pada Minggu (20/12). Pagelaran busana ini memperlihatkan penerapan keindahan kain tenun songket, flora, fauna, dan warisan budaya Palembang pada desain busana-busana kontemporer yang telah membawa salah satu warisan Indonesia ke dalam dimensi baru. Ada 17 desainer yang berpartisipasi dalam proyek ini yang terdiri dari 12 mahasiswa dan 5 alumni. Berikut adalah berbagai koleksi mereka.
Mahasiswa
MEMBARA – Nadya Sari Salsabila & Gabriela Olivia Dhea
![]()
(Mengusung tema kecil "membara," desain pada koleksi ini didominasi oleh warna merah seperti api yang membara. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Koleksi Membara yang dirancang oleh Nadya Sari Salsabila dan Gabriela Olivia Dhea ini didominasi oleh warna merah dan kuning seperti api yang membara. Dengan hanya percampuran 3 warna, koleksi ini terlihat sangat elegan dan mewah. Terlihat motif flora dan fauna pada selendang yang digunakan oleh model.
SANJO BIRO – Vincentia Winnie & Tasya Aravinda
![]()
(Desain pada brand ini didominasi oleh warna kuning. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Koleksi Sanjo Biro yang didesain oleh Vincentia Winnie dan Tasya Aravinda didominasi oleh warna kuning. Seperit koleksi Membara, percampuran warna pada koleksi ini hanya ada 3 jenis yaitu kuning, putih, dan hitam.
KALIS – Esther Utami Santoso & Gabriella Angelique Wigono
![]()
(Desain ini mengusung tema bohemian style. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Koleksi Kalis yang didesain oleh Esther Utami Santoso dan Gabriella Angelique Wigono terlihat memiliki gaya bohemian. Yang menjadi ciri khas pada koleksi ini adalah warna-warna kelabu dengan berbagai model puffy sleeves.
SAKATA – Elizabeth Aidy Putri & Maria Viyona Puspa Dewi
![]()
(Brand Sakata memperlihatkan motif budaya Palembang dalam pakaian dengan style yang chic dan modern. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Koleksi Sakata oleh Elizabeth Aidy Putri dan Maria Viyona Puspa terlihat memiliki skema warna yang gelap seperti hitam dan coklat. Motif budaya Palembang dalam koleksi ini dipersembahkan dengan gaya chic yang modern.
CONFLATE – Katharina Rossa & Nadira Putri Aridiyanti
![]()
(Mengusung tema vintage, koleksi brand ini terlihat cerah dan berwarna-warni. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Siapa sangka model busana vintage dengan warna pastel bisa mewakili budaya Indonesia? Koleksi Conflate karya Katharina Rossa dan Nadira Putri Aridiyanti ini terlihat begitu menarik dan lucu dengan warna-warna pastelnya.
APOENG – Michelle Angelica & Nabila Sudiro
![]()
(Brand ini didominasi oleh percampuran warna oranye, biru tua, dan hitam. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Koleksi Apoeng oleh Michelle Angelica dan Nabila Sudiro didominasi oleh percampuran warna oranye, biru tua, dan hitam. Motif kain tenun songket Palembang dapat terlihat jelas di beberapa outfit-nya. Dengan model busana chic, koleksi ini berhasil menggabungkan warisan budaya Indonesia dengan busana modern yang bisa dipakai oleh siapa saja.
Alumni
HANYUTAN – Nabila Kaulika & Cynthia Halim
![]()
(Brand Hanyutan karya Nabila Kaulika dan Cynthia Halim. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Koleksi Hanyutan karya Nabila Kaulika dan Cynthia Halim ini menampilkan kain tenun songket Palembang pada desain busana modern. Dengan atasan polos yang oversize, tampilan busana ini terlihat begitu elegan dan unik.
HYPHEN – Clara Shanie Pranata
![]()
(Percampuran antara vintage dengan artsy, koleksi Hyphen terlihat berwarna-warni. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Desainer Clara Shanie Pranata merancang koleksi Hyphen dengan warna-warna terang yang membuat kesan begitu beragam. Koleksi ini memiliki gaya percampuran antara vintage dengan pop art. Koleksi ini terlihat sangat unik namun familier.
NUMEN – Audrey Jane Tantono
![]()
(Koleksi Numen terlihat mengusung tema basic. Foto: Dok Harper's Bazaar Indonesia)
Koleksi Numen oleh Audrey Jane Tantono ini terlihat mengusung tema basic yang telrihat sangat elegan. Kain pada atasan terlihat bertumpuk atau overlap yang membuat outfit tersebut terlihat unik meskipun hanya memiliki satu warna.
TAKU – Diya Gityandramarsha
![]()
(Koleksi Taku didominasi oleh warna biru dengan oversize cut dan street style. Foto: Dok. Harper's Bazaar Indonesia)
Koleksi Taku oleh Diya Gityandramarsha didominasi oleh warna biru. Busana pada koleksi ini memiliki cutting yang oversize dengan street style. Outfit dilengkapi dengan bucket hat berwarna biru yang memberikan statement.
(Baca Juga: Kolaborasi Coach X Jennifer Lopez)
Untuk melihat lebih lengkapnya lagi, tonton video fashion show The Passage of Srivijaya di bawah ini.
(Penulis: Regina Yohana)