Cinta bisa dirasakan oleh siapa saja dan kadang datangnya pun tak terencana. Mungkin saat ini kamu sedang mengalaminya, berada dengan orang yang dianggap "salah", karena memiliki keyakinan agama yang berbeda. Untuk melanjutkan atau tidak, hanya kamu dan pasangan yang bisa menentukan. Namun untuk melewatinya, inilah hal-hal yang harus dipersiapkan saat pacaran beda agama.
Wajar saja kalau orang tua dan keluarga besar menentang atau tidak merestui pacaran beda agama ini. Tapi, bukan berarti keluargamu membenci orang-orang dengan agama yang berbeda, namun bagi mereka memiliki pasangan yang seiman adalah hal yang terbaik bagimu.
Baik dengan cara halus atau keras, keluarga pasti akan berusaha membujukmu untuk memutuskan hubungan. Saat dihadapkan dengan pilihan ini, pikir ulang semua risiko yang harus kamu ambil. Apakah si dia memang pantas kamu pertahankan saat kamu berisiko kehilangan dukungan dari keluarga?
(Baca Juga: Ciri Pria Yang Pantas Dinikahi)
Hidupmu tak hanya dipengaruhi oleh keluarga, tapi juga lingkungan. Kamu punya teman atau tetangga yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tak menutup kemungkinan, mereka juga akan berkomentar dengan pilihan pacaran beda agama. Meski saat ini sudah banyak orang yang lebih open-minded sehingga bisa saja mereka memang mendukungmu, tapi tak sedikit juga orang yang masih akan melontarkan komentar negatif atau sindiran.
Well, kalau reaksimu adalah dengan menuntut pasangan untuk tidak mengacuhkannya, mungkin omongan lebih gampang dari tindakan. Ingat, komentar negatif bisa sangat menyakitkan dan membuat stres. Meski kamu kuat menghadapinya, belum tentu pasanganmu bisa melakukan hal yang sama.
Saat kamu pacaran beda agama, mungkin kamu merasa sedikit bersalah, apalagi karena keluarga dan orang-orang terdekatmu memberikan tekanan. Meski perasaan bersalah bukan hal mudah untuk ditanggung, bukan berarti kamu harus putus karena hal ini. Namun, persiapkan dirimu untuk menghadapi perasaan tersebut. Ingatkan juga pada pasangan, jangan sampai kalian memaksakan diri untuk menghadapi kondisi yang tak bisa kalian lalui.
Tentu akan ada keinginan untuk beribadah bersama pasangan. Tapi karena kalian pacaran beda agama, tentu sulit untuk melakukannya. Mungkin saat ini kalian hanya bisa merayakan hari raya bersama atau si dia mengantarmu sampai depan rumah ibadah.
Meski hal ini terkesan sepele, bukan tak mungkin bahwa di masa depan hatimu menginginkan sesuatu yang lebih. Sayangnya hal itu tak mungkin bisa terwujud. Renungkan lagi, apakah kamu siap menghadapi hal itu? Bagaimana dengan pasangan, apakah ia juga merasakan hal yang sama?
(Baca Juga: 6 Cara Melupakan Mantan Dengan Cepat)
Jika banyak tekanan yang melingkupi hubungan kalian, kemungkinan besar kamu mulai membayangkan apakah akan lebih baik jika kamu dan pasangan memiliki keyakinan yang sama. Tapi, siapa yang harus pindah? Apakah kamu atau dia?
Pemikiran ini sebenarnya wajar-wajar saja, namun komunikasikan dengan pasangan sebelum kamu membuat kesimpulan. Sekali lagi, agama adalah soal prinsip, hindari memaksakan kehendakmu pada pasangan, begitu juga sebaliknya. Lagipula, jika pada akhirnya salah satu dari kalian hendak pindah keyakinan, lakukan karena kalian benar-benar memercayai keyakinan tersebut, bukan karena paksaan dari sekitar.
Pacaran beda agama memang punya banyak keuntungan dan kekurangan, sama seperti hubungan lainnya. Maka, pertimbangkan segala risiko dan konsekuensi sebelum memuat keputusan. Semoga berhasil!