Hair & beauty

3 Label Kecantikan Lokal dengan Misi Sosial yang Inspiratif

By : Rahmi Davita - 2020-10-06 18:00:01 3 Label Kecantikan Lokal dengan Misi Sosial yang Inspiratif

Senang sekali melihat industri kecantikan Indonesia yang kian berkembang dan beragam. Tak hanya lebih terjangkau, kosmetik lokal yang eksis saat ini pun tak kalah inovatif dan berkualitas dari produk internasional. Semakin merasa kagum saat mengetahui bahwa banyak pula di antara mereka yang tidak hanya fokus pada keuntungan semata, tetapi juga menjadikan bisnisnya sebagai wadah untuk berbagi dan menginspirasi. Tiga label kosmetik berikut menjadi bukti nyata bahwa dari kecantikan, kita bisa mewujudkan kebaikan. Simak misi sosial mereka yang begitu inspiratif.


(Baca juga: Label Kecantikan Ternama Yang Berdonasi Untuk Wabah Corona)


MAD for Makeup


(Simpel, praktis, dan straightforward menjadi identitas dari kemasan-kemasan produknya. Di foto ini adalah highlighter cairnya yang mudah diaplikasikan. Foto: Dok. @madformakeup.co/Instagram)

Everyone is beautiful, merupakan salah satu filosofi yang mendasari terbentuknya makeup brand ini tiga tahun lalu. Didirikan oleh dr. Shirley Oslan, seorang spesialis estetika, dan Tony Tan yang berlatar belakang teknik, MAD for Makeup lahir dari rasa “marah” terhadap standar kecantikan yang ada di tengah masyarakat. Mereka menyadari bahwa kriteria seperti kulit putih, mata besar, hidung mancung, langsing, sampai bibir tebal, kerap ditetapkan sebagai syarat yang harus dimiliki seseorang agar dianggap cantik. 


Kedua: beauty is for everyone. MAD for Makeup percaya bahwa riasan seharusnya dapat dijangkau oleh semua orang. Jika memasarkan produk makeup dengan harga tinggi, berarti produk tersebut hanya ditujukan untuk kalangan tertentu saja.  


Berangkat dari dua isu tersebut, MAD for Makeup menjadi label kecantikan yang berbasis komunitas. Siapa pun yang sudah follow @madformakeup.co otomatis menjadi ‘Rebels’, begitu sapaan akrab untuk para pengikut dan pelanggannya. Brand ini selalu berusaha memberikan konten dan ruang yang suportif untuk para Rebels. Ia selalu mengingatkan bahwa Rebels merupakan sosok yang cantik apa adanya, tak peduli dengan stereotip kecantikan yang ada di luar sana. Komunikasi antara sang brand dengan Rebels terjalin erat.


("I'm Still Cute" Day Out Mirror yang dedikasikan untuk para Rebels agar merasa semakin cantik setiap kali bercermin. Foto: Dok. @madformakeup.co/Instagram)


Tak berhenti di situ, sebagian dari profit penjualannya juga didonasikan untuk berbagai program dan gerakan. Di antaranya adalah ‘You Are Heard’ yang berkolaborasi dengan Yayasan Pulih untuk membantu korban kekerasan seksual agar mereka dapat berkonsultasi gratis. Di samping donasi, MAD for Makeup juga menyediakan safe space bagi Rebels yang pernah mengalami kekerasan seksual agar bisa saling berbagi cerita, sehingga mereka tidak merasa sendirian. 


Selain itu, terdapat pula program Level Up Class yang memberikan kelas marketing kepada Rebels. 100 persen biaya pendaftaran kelas ini didonasikan kepada Rumah Faye, sebuah non-profit organization di bidang pencegahan perdagangan anak. Lalu, apabila kamu melihat ada sticker set menggemaskan di online store-nya, jangan ragu untuk masukkan ke keranjang belanja. Karena seluruh keuntungan dari penjualan sticker set tersebut juga disumbangkan untuk Rumah Singgah TPP (penampungan anjing). 


(Keunikan setiap orang adalah kekuatan dirinya. Foto: Dok. @bby_scorpion for @madformakeup.co/Instagram)


Sungguh menginspirasi, bukan? Jika mengunjungi akun Instagramnya saat ini, kamu pun akan melihat sendiri bagaimana keberagaman sangat dihargai oleh brand kecantikan satu ini. 



MORA Beyond Beauty


(Bicara soal dandan, bagi Yenny Wahid menggunakan lipstik yang nyaman dan tetap memberikan warna vibran adalah hal yang penting. Foto: Dok. MORA Beyond Beauty)

Tepat satu tahun lalu, Yenny Wahid meluncurkan label kosmetik miliknya, MORA Beyond Beauty. Sebagai seorang politikus dan aktivis, melalui brand ini Yenny Wahid memiliki visi untuk membuat perempuan tampil lebih percaya diri. Ia meyakini, sangat penting bagi seorang perempuan untuk mencintai dirinya terlebih dulu. Ketika sudah mencintai dan menerima diri apa adanya, seseorang akan bersinar dari dalam, memberi manfaat serta dampak positif bagi sekitarnya, juga menebarkan cinta kasih yang lebih tulus. 


Ketika merasa percaya diri pula, seorang perempuan akan merasa yakin bahwa dirinya mampu menghadapi tantangan hidup dan meraih apa yang dicita-citakan. Nah, salah satu cara termudah untuk mulai lebih mencintai diri sendiri adalah dengan mengenakan riasan. Bukan berarti saat tidak menggunakan riasan kita tidak cantik, tapi dengan memulaskan lipstik warna favorit misalnya, kita bisa merasa lebih nyaman sekaligus mencerahkan suasana hati. 



(Produk-produk MORA bisa didapatkan secara resmi di berbagai e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak. Foto: Dok. MORA Beyond Beauty)

Koleksi pertama MORA terdiri dari tiga rona lipstik, yakni Zahra yang berarti bunga, Aira yaitu terhormat, dan Ameena dengan arti terpercaya. Ketiganya diambil dari bahasa Arab yang memiliki makna positif. Lipstik halal nan elegan ini dilengkapi kandungan alami buah zaitun dan minyak argan yang terkenal dapat melembapkan serta menutrisi kulit dan bibir. 


10 persen dari keuntungan hasil penjualan produk tersebut didonasikan untuk kampanye Millenials Goes Pink yang digagas oleh Yayasan Muda Giat Peduli (YMGP) Indonesia. Kampanye ini berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa dalam mengumpulkan dana untuk membeli mesin mammogram yang kemudian didistribusikan ke sejumlah rumah sakit kelas tiga di seluruh Indonesia. 


(Yenny Wahid dan Tania Nordin selaku ketua YMGPI saat acara peluncuran MORA tahun lalu. Foto: Dok. MORA Beyond Beauty)


Selama pandemi ini, MORA juga menyumbangkan 10 persen dari keuntungan penjualan setiap produk untuk masyarakat yang terdampak. 


(Baca juga: Rekomendasi Produk Beauty & Wellness Lokal Yang Memanjakan)


SASC Official


(Kolaborasi SASC dengan Harumi Sudrajat menghasilkan koleksi 'Heroine' yang terdiri dari face palette sampai lipstik. Foto: Dok. SASC Official)

Mungkin masih banyak yang tidak yakin bagaimana melafalkan nama brand ini. Ya, kamu bisa menyebutnya “sassy”. SASC merupakan singkatan dari Socially Aware Sexy Cosmetics. Tak hanya peduli soal kecantikan, ketiga founders-nya yakni Priscilla Pangemanan, Michelle Karli, dan Felicia Sendjaja juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, sejak awal SASC mengusung konsep usaha social enterprise dengan taglineBeauty with A Cause”, di mana sebagian hasil penjualan dialokasikan untuk donasi ke berbagai yayasan yang membutuhkan dan benar-benar kredibel. 


(Marsha Aruan dengan produk Lip Ink yang memesona. Foto: Dok. SASC Official)

Pemasaran produknya pun sangat unik. Setiap varian dipasangkan dengan satu public figure dan satu yayasan. Beberapa nama yang sedang berkolaborasi dengan SASC saat ini adalah Marsha Aruan untuk Yayasan Kampus Diakoneia Modern, Titan Tyra untuk Panti Sosial Bina Laras, Malvava untuk Cleft Care Indonesia Foundation, Tyna Kanna Mirdad untuk Foundation of Mother and Child Indonesia, Harumi Sudrajat untuk Let’s Share ID bidang kesehatan, Dita Soedarjo untuk Let’s Share ID bidang pendidikan, Michelle Pangemanan untuk Generasi Muda Peduli, Anaz Siantar untuk SAAB Shares, dan Valencia Tanoesoedibjo untuk HT Foundation. 


(Tahun ini SASC sudah menginjak tahun ketiganya. Foto: Dok. @sascofficial/Instagram)


Sejak tahun lalu, SASC juga mengadakan kampanye anual #WhatsHerStory di platformnya. Tahun 2019 mereka menampilkan sembilan sosok perempuan inspiratif yang berhasil menembus batasan dirinya masing-masing untuk mencapai sukses. Sementara tahun ini, SASC menampilkan tujuh lady bosses yang sudah mencapai puncak karier dan usaha di usia yang masih belia. Hal ini mengingatkan kita kembali bahwa sebagai perempuan, kita bisa menjadi apapun yang kita inginkan.

Hair & beauty