Merawat diri secara holistik kini bukanlah soal kemewahan semata. Hal ini sudah menjadi bagian penting dari cara kita bertahan secara fisik dan mental. Terlebih dengan pace kehidupan yang semakin cepat, tubuh pun dituntut untuk terus bekerja tanpa henti. Cara menyeimbangkannya, orang-orang pun memilih melakukan relaksasi. Ada yang berolahraga, adapun yang memilih spa dan pijat. Bagi kamu yang tertarik dengan kedua opsi terakhir, perlu mengenali dulu perbedaan spa dan massage agar mendapatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mood kamu.
Sebenarnya spa dan pijat sama-sama membantu tubuh mengatur ulang ritmenya. Otot yang tegang mulai rileks dan memberi ruang buat pikiran kembali hadir. Terlepas dari efeknya, ada beberapa perbedaan spa dan massage yang perlu dipahami supaya kamu nggak salah memilih perawatan yang dibutuhkan. Her World bakal spill penjelasannya di bawah ini!
Spa dan pijat dilakukan untuk tujuan yang berbeda. Pijat biasanya bertujuan untuk meredakan otot yang tegang, memperbaiki sirkulasi darah, dan membantu pemulihan tubuh dari stres atau cedera. Bisa dibilang fokusnya lebih ke penyembuhan fisik kamu.
Sebaliknya, spa lebih menekankan pada pengalaman relaksasi secara menyeluruh. Tujuannya tak hanya membuat tubuh terasa lebih ringan, tapi juga menyegarkan pikiran dan memberi efek menenangkan secara emosional.
(Baca juga: 6 Cara Mengatasi Skin Barrier yang Rusak agar Kulit Sehat)
Kalau kamu berkunjung ke tempat pijat, biasanya bakal ditawarkan beberapa teknik pijat. Mulai dari pijat tradisional, pijat refleksi, deep tissue, pijat olahraga, hingga pijat ala Thai. Semua teknik ini fokus untuk memperbaiki otot. Sementara di spa, layanan yang ditawarkan biasanya lebih variatif. Mulai dari facial, body scrub, lulur, mandi uap, rendaman aromaterapi, sampai manikur-pedikur.
Begitu masuk ke ruangan spa, kamu akan disambut suasana yang bikin tubuh dan pikiran ikut melunak. Musik bertempo lembut, aroma terapi dengan wangi yang menenangkan, dan pencahayaan temaram membuat mata lebih rileks. Keseluruhan atmosfer terasa hangat dan menjadi bagian penting dari relaksasi spa.
Sementara ruang pijat biasanya punya pendekatan yang lebih fungsional. Dengan desain lebih sederhana, suasana tidak menjadi fokus utama, tapi teknik dan efektivitas pijatnya.
Durasi perawatan di spa umumnya lebih panjang karena terdiri dari beberapa tahapan. Kamu bisa menghabiskan dua hingga tiga jam atau bahkan seharian kalau mengambil paket lengkap. Sementara pijat biasanya memiliki durasi yang lebih jelas, ada 30, 60, atau 90 menit. Buat kamu yang punya waktu terbatas, pijat bisa menjadi pilihan utama untuk mengatasi pegal-pegal secara cepat.
Terapis pijat umumnya memiliki pelatihan dan sertifikasi khusus. Di antaranya bahkan memiliki latar belakang spesialis terapi fisik atau rehabilitasi. Jadi terapis ini tentu lebih paham anatomi tubuh dan teknik penyembuhan otot.
Berbeda dengan mereka, terapis spa atau terapis kecantikan biasanya dilatih secara internal untuk memahami berbagai teknik perawatan tubuh, wajah, pemahaman tentang aromaterapi, relaksasi, dan juga kecantikan.
Setelah pijat, kamu akan merasakan kondisi fisik kembali prima. Tubuh akan terasa lebih ringan, terlepas dari rasa pegal dan tegang akibat otot yang terus mengganggu. Sementara setelah menikmati spa, kamu akan merasa lebih rileks secara keseluruhan. Tak cuma tubuh yang merasa segar, tapi juga pikiran terasa lebih tenang dan mood jadi lebih positif.
Spa dan pijat sama-sama membantu tubuh dan pikiran kembali ke kondisi terbaiknya. Bedanya, spa menawarkan pengalaman yang lebih menyeluruh. mulai dari atmosfer, aroma, musik, hingga sentuhan. Semuanya dirancang untuk memberi sensasi relaksasi yang utuh, dari luar hingga ke dalam. Kalau kamu mencari waktu untuk benar-benar rehat dan menikmati momen hening dalam suasana yang menenangkan, spa bisa jadi pilihan. Tapi kalau yang dibutuhkan adalah meregangkan tubuh yang pegal, pijat bisa jadi solusi praktis yang tetap efektif.
(Penulis: Zahrah Pricila)