Untuk kali pertamanya, sepuluh seniman perempuan memamerkan hasil karyanya dengan cara tak biasa, yakni dalam bentuk instalasi publik yang merespons fasilitas publik berupa halte-halte dan stasiun MRT sepanjang jalan Sudirman Jakarta.
Mengangkat tema 'Perempuan Bicara Seni', gelaran Jakarta Art Week tersebut berlangsung dari 26 Agustus hingga 15 September 2019.
Dibuka Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pameran seni akbar ini diprakarsai MRA Media dan turut didukung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Dove lewat kampanye terbarunya 'My Hair My Say' atau Rambut Aku Kata Aku.
Siapa saja seniman yang terlibat dan seperti apa karyanya?
(Baca juga: Serunya Kelas Melukis Bersama Ganara di Art Jakarta)
Menggunakan barang yang kerap dijumpai di rumah, seperti kaca dan digabung dengan permainan cahaya yang membuat karya jadi unik.
Bercerita tentang Perempuan Tangguh, di tengah berbagai kesibukan dan tanggung jawab. Perempuan juga menjadi pusat perhatian dan penghibur keluarga.
Seperti Drupadi di meja perjudian, ia adalah lembaran kain yang tak ada habisnya dibuka dan dibaca. Begitu juga perempuan. Ia tersusun dari lapis-lapis kenyataan yang menyusun tubuhnya.
(Baca Juga: 17 Program Menarik di Pameran Seni 'Art Jakarta' 2018)
Menghadirkan 'Self-love' dalam berbagai dimensi. Kecintaan pada diri sendiri merupakan bibit tumbuhnya pribadi yang bisa berkembang.
Dibuat dari pandangan personal, sebagai seorang perempuan yang terlahir dengan rambut ikal, tebal, mengembang dan sulit rapi. Seorang wanita harus percaya diri, dan punya kekuatan untuk menentukan tampilan tanpa diganggu opini orang lain.
Dengan mengambil gestur berdansa, menjadi simbol kebebasan berekspresi yang tidak ditentukan oleh rambut panjang, pendek, keriting ataupun lurus.
(Baca Juga: Art Jakarta 2019: Manajemen, Lokasi dan Logo Baru)
Bertajuk Be You, Do You, For You, karya ini menggambarkan rambut perempuan yang dibuat dengan susunan bunga serupa sulaman yang indah. Pesan bagaimana definisi indah kembali kepada diri, dari dan untuk diri sendiri.
Helai yang liar. Seperti wanita yang harus selalu menjadi lambang keindahan bagaimanapun ia dibentuk. Meski terkadng, ia liar, ia juga sangat penurut.
Karyanya tampil unik dengan penggambaran sosok perempuan dengan rambut yang digambarkan 'unik'. Tiga potret dengan komposisi yang berbeda.
Yang membuat seorang perempuan berbeda adaah bila ia memiliki andil dalam menentukan apa yang ia jalani. Seorang perempuan berhak memiliki statement dan kebebasan. Penggambaran pada karya melalui komposisi abstrak geometrik yang menyerupai potongan rambut yang berbeda-beda.
Titik Instalasi Karya: 1. Halte Ratu Plaza, 2. Halte Mendikbud, 3. Halte Istoran Senayan (3 karya), 4. Halte Benhil, 5. Halte Meridien, 6. Halte Sebelum Sahid, 7. Hate Depan Sahid, 8. Halte Menara Astra, 9.Halte Davinci, 10. Halte UOB, 11. Halte Bumiputra, 12. Halte Mayapada Tower 2, 13. Halte Plaza Sentral, 14. Halte Atmajaya, 15. Halte Polda, 16. Halte Niaga Tower, 17. Halte Summitmas, 18. Halte seberang Ratu Plaza.