Life & health

Review Film: 'Anna'

By : Rahman Indra - 2019-07-09 15:36:00 Review Film: 'Anna'


Film 'Anna', seperti film-film Luc Besson sebelumnya, menempatkan karakter utama perempuan sebagai lead dan jago bela diri. Sekilas akan mengingatkan pada La Femme Nikita dan atau Lucy

Bedanya, kali ini Anna beranjak dari seorang supermodel menjadi super assassin, yang menggunakan kecantikannya sebagai senjata di samping kecerdasan dan kemampuannya merobohkan lawan.

Di antara fashion show dan fashion shots, Anna terjebak menjadi agen rahasia KGB Rusia. Dari satu kasus ke kasus berikutnya, film ini melacak jejak langkah dan bagaimana Anna berjuang untuk bertahan. Di bagian ini bisa jadi menarik untuk diikuti. 

(Baca juga: Review Film:  Captain Marvel) 

Film Anna mengisahkan Anna Poliatova, model Rusia yang sedang naik daun dan berada di peragaan busana bergengsi. Hidupnya terkesan glamor dan bergelimang kemewahan. Namun di balik penampilannya yang tinggi semampai, blonde, dan membuat siapapun terlena, Anna adalah senjata yang berbahaya dan mematikan. 


(Anna. Foto: Dok/Anna/imdb)


Ia bisa saja membuat seorang pria berbadan besar tewas hanya dengan piring atau garpu di tangan. Merobohkan lawan bersenjata dengan tendangan atau kuncian. 

Kembali lagi ke beberapa tahun sebelumnya, Anna hanyalah seorang anak yatim yang malang dengan kekasih yang murah main tangan. Hingga ia dihadapkan pada penawaran Alex Tjenkov (Luke Evans) untuk menjadi agen KGB, karena melihat rekam jejak riwayat hidupnya. Meski awalnya menolak, kontrak lima tahun dengan penawaran kebebasan setelahnya, ia terima. 

Selama menjadi agen KGB ia bertemu salah satu agen senior Olga (Helen Mirren) yang dingin dan tak mudah diajak kerjasama. Kepala KGB Vassiliev tak setuju dengan kontrak awal, baginya keluar dari KGB hanyalah kematian. Anna terjebak.

Ibarat robot ia menjalani tugas dari satu pembunuhan ke pembunuhan berikutnya. Target utama adalah menyelesaikan misi, tak boleh ada yang lain. Ia pun tak bisa lari dari radar agensi. Hingga satu kali ia dijebak oleh agen CIA AS, Miller (Cillian Murphy) dan ditawari agen ganda. 

Berada di persimpangan, serta keinginan untuk bertahan hidup dan impian kebebasan, Anna mengambil semua resiko. Meski untuk itu, ia harus berdarah-darah hingga upaya penghabisan. 


(Anna. Foto: Dok/Anna/imdb)


Femme Fatale 

Kisah heroik perempuan sebagai karakter utama sudah menjadi ciri khas besutan Luc Besson yang kali ini tak hanya sebagai sutradara, tapi juga penulis naskah dan produser. Sekilas akan mengingatkan pada kisah La Femme Nikita dan Lucy yang pernah ditulisnya. Ada juga kemiripan dengan Red Sparrow dan Atomic Blonde yang keluar lebih dulu dalam dua tahun terakhir. Konon, film ini sudah selesai digarap pada 2017 tapi ditunda penayangannya karena dua film yang dibintangi masing-masing Jennifer Lawrence dan Charlize Theron tersebut. 

Sasha Luss didapuk sebagai Anna. Bukannya sebuah kebetulan. Konon, cerita Anna ditulis bisa jadi buat Sasha yang sebelumnya turut bermain di film Besson, 'Valerian and The City of Thousand Planets'. 

Sasha sendiri model Rusia yang terkenal. Ia pernah berjalan untuk peragaan busana dari label ternama dan muncul di cover majalah fashion seperti Numero dan Vogue beberapa kali. Melihatnya muncul di layar, seperti menyaksikan Karlie Kloss yang punya kemampuan mematikan seperti Angelina Jolie di Salt. Hampir di setiap adegan menonjolkan kecantikan sekaligus keluwesannya. 

Buat yang menyukai comic board dengan cerita agen rahasia yang jago bela diri, serta aksi yang menggugah emosi, film Anna bisa jadi hiburan yang mengasikkan. Namun, bagi yang sudah menonton film-film Luc Besson sebelumnya, atau Red Sparrow, Salt dan Atomic Blonde, bisa jadi ide garapan ini seperti mengulang kisah yang sama. Kurang hal baru dan mungkin tidak lebih baik dari yang ada. 

Namun, lagi-lagi, jika ingin menyaksikan sepak terjang perempuan yang kuat, berbahaya dan mematikan, Anna sayang untuk dilewatkan. Nilai plusnya, banyak momen yang stylish di sepanjang film. 

FIlm Anna tayang di bioskop Indonesia sejak akhir Juni 2019 lalu. 



Life & health