A chat with

A Chat with Dian Sastrowardoyo: 'Mewujudkan Mimpi'

By : Rahman Indra - 2019-06-13 18:50:00 A Chat with Dian Sastrowardoyo: 'Mewujudkan Mimpi'


Memiliki cita-cita sejak lama untuk menjadi seorang produser film, akhirnya Dian Sastrowardoyo akan segera mewujudkan mimpinya pada tahun ini.

“Ini kali perdana saya memproduseri sebuah film. Sebenarnya ini sudah menjadi cita-cita dari dulu. Bahkan pada 2012, saya sempat co-producing film pendek," ujar Dian di sela-sela pemotretan cover Herworld Indonesia edisi Juni 2019. 

"Saat ini sedang tahap pengembangan, finalisasi skrip. Tentu ini sangat berbeda ketika saya berakting. Sebagai produser, saya harus mengikuti proses kreatif dari awal. Ini menjadi proses belajar yang tajam dan saya sangat bersyukur bisa mendapat kesempatan ini. Saya berharap lewat memproduksi film bisa memperkaya kemampuan akting saya,” ujarnya menambahkan. 

Sebelum memantapkan hatinya untuk fokus menjadi seorang produser, Dian sempat masuk ke dunia corporate selama 3,5 tahun. Di sana, ia mengaku jadi mengerti banyak soal bisnis dan keuangan serta mulai mendirikan bisnis kecil-kecilan seperti MAM, 3 Skinny Minnies, Bareskin, ID Beauty Clinic.

“Pengalaman bisnis ini yang akhirnya meyakinkan saya karena producing merupakan sisi entrepreneurship dalam sebuah film. I think I have the knowledge I need. Mungkin kalau saya belum mengerti bisnis, saya tak akan seberani ini,” ujar ibu dari dua anak ini.

Faktor lain yang memantapkan Dian adalah karena industri film yang tengah bersinar. Kini semakin banyak cara baru menonton film seperti HBO Go, Netflix, Hulu, dan Viu. Hal ini tentu sukses mengubah wajah industri perfilman sehingga demand-nya semakin banyak dan nilai investasinya melambung tinggi. “Lagi pula sebagai produser, saya bisa membentuk industri karena produser bisa menentukan film seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia,” lanjut Dian.



Pernah Depresi Berat

Kehidupan Dian memang terlihat sempurna. Keluarga harmonis hingga dunia karier yang terus meningkat. Namun semuanya ini tak datang begitu saja. Ia sempat merasa kurang percaya diri, khususnya di awal karier. Bicara soal momen make it or break it, kita harus kembali ke sosok Dian pada usia 13 tahun. 

“Dulu yang membatasi saya adalah ketakutan diri sendiri. Saat itu saya ingin mencoba ikut pemilihan Gadis Sampul. Banyak yang meragukan kemampuan saya, termasuk eyang dan ibu saya. Ibu memang sering bilang untuk jangan takut bermimpi tapi pada pelaksanaannya, hal itu susah dilakukan," ujarnya bercerita.

"Mungkin karena beliau juga tidak mengikuti mimpinya. Bisa dibilang saya adalah generasi pertama di keluarga yang benar-benar mengikuti mimpi. Nekat, pada intinya. Dulu saya merasa hidup sangatlah kejam. Saya anak tunggal dan bukan dari keluarga kaya. Saya punya hubungan yang sangat dekat dengan sosok Ibu hingga suatu hari beliau mendapat beasiswa S2 ke Manila. Bayangkan saja, hubungan yang erat bak tali pusar bayi itu harus diputus tiba-tiba. Tentu saya sangat sedih, bahkan tiap malam saya menangis."

"Selang tiga hari ditinggal Ibu, ayah saya meninggal. Ini menjadi tamparan dalam hidup dan saya jatuh depresi. Setiap hari saya bertengkar dengan Eyang. Belum lagi teman-teman di sekolah yang tiba-tiba menjauhkan saya. Rasanya benar-benar sendirian sehingga saya jatuh dalam depresi berat. Untungnya saya teringat pesan Eyang. Waktu itu beliau bilang, ‘Kamu tahu nggak perbedaan berlian dan karbon? Saat di bawah tekanan, berlian bisa berubah jadi sesuatu yang berkilau sedangkan karbon bisa hancur dan keropos. If life gives you pressure, what do you want to be? Be a carbon or diamond?’ Saya pilih yang kedua,” kenang Dian.

Hal ini kemudian menginspirasinya mengikuti Gadis Sampul hingga keluar sebagai pemenang dan menuntunnya ke jenjang karier yang panjang sampai saat ini. Kesulitan masa lalu ini pun menciptakan buah-buah kebahagiaan yang siap dipanen. Kini, Dian merasa ia hanya bisa merasa bahagia dan punya sikap #neverafraid. Mungkin masih ada masalah yang dikhawatirkan, misalnya saat harus menyeimbangkan karier dan keluarga, tapi ia tak pernah ingin membiarkannya berlarut terlalu lama.

“Dalam sehari, porsikan waktu untuk keluarga, pekerjaan, sosial, diri sendiri, dan istirahat. Usahakan untuk fokus saat membagi waktumu,” jelas Dian.

 Keluarga memang memegang peranan penting bagi aktris cantik ini. Liburan pun jadi salah satu cara ampuh untuk menyeimbangkan waktu bersama keluarga sekaligus memperdalam sisi kreatifnya. Dalam setiap liburan, ia mengaku wajib membawa Samsung Galaxy S10 untuk mengabadikan momen seru bersama suami dan anak-anak. Hasil foto dan video yang canggih dan super steady mampu merekam setiap momen liburan keluarga yang seru. Pengambilan foto pun dirasa semakin mudah. Dirinya juga mengaku tak takut masyarakat akan bosan melihatnya.

"Saya tak punya waktu luang untuk memikirkan hal-hal negatif. Sekarang saya hanya merasa bahagia. Mungkin tinggal give back to what life has given me. I’m so lucky, I’m so blessed,” lanjutnya tersenyum.


Gaya Hidup Sehat

Demi menjaga kesehatan, Dian sangat gemar berolahraga. Berkat kecanggihan teknologi pun ia bisa menjaga gaya hidup sehat yang dijalankan. “Dengan menggunakan Samsung Galaxy Watch Active dan aplikasi Samsung Health yang tersedia di Samsung Galaxy S10, saya bisa melacak aktivitas, nutrisi, data stres, jumlah detak jantung, dan waktu tidur yang bisa dikirimkan berupa analisis untuk kita review,” jelas Dian sambil menunjukkan smart watch di tangannya. Lebih dari sekadar jam tangan digital dengan kemampuan fitness tracker, dengan mengunduh My BP Lab di aplikasi, tekanan darah dan kesehatan fisik penggunanya juga bisa dipantau dengan lebih akurat setiap hari. Tentu hal ini memudahkan semua penggiat hidup sehat seperti Dian Sastrowardoyo.

 Jika waktu yang terlalu sibuk menghalangi Dian dari kegiatan fisik, biasanya ia berusaha menjaga kesehatan lewat makanan. Ia mengaku baru saja mencoba tren celery juice yang tengah meledak di Indonesia.

“Saat puasa kemarin, saya buka dengan celery juice. Sekitar 15 menit kemudian baru minum dan makan. Trik ini saya dapat dari Cathy Sharon dan Julie Estelle,” ungkapnya.

Menurutnya, celery juice mampu mengunci sel liver yang selama ini bertugas menyaring darah dari racun-racun obat yang selama ini kita konsumsi. Dengan mengonsumsi celery juice, racun-racun yang mengendap ini bisa dibersihkan.

“Saya baru mencoba menu ini seminggu dan jerawat saya sudah hilang, lho!,” jelasnya sambil tertawa.

Selain olahraga dan menjaga makan, hidup sehat juga bisa didapat dengan melakukan me-time. Bagi Dian, me-time memang jadi faktor penting yang wajib dilakukan bagi Dian. Menurutnya, sekadar menonton film di Youtube sudah cukup membantu relaksasi diri, apalagi ditambah dengan penggunaan Samsung Galaxy Buds yang bisa memanjakan telinga. Berkat teknologi Enhanced Ambient Sound, Dian masih bisa mendengarkan suara di sekitarnya agar tetap waspada saat ada kesibukan lain yang muncul.

Lalu, apa Dian punya tip bagi pemula yang ingin memulai healthy living?

“Sekitar 70% kesehatan ditentukan dari apa yang kita makan. Sebelum memulai tren diet seperti keto, low carbs, dan lain-lain, akan lebih efektif untuk melakukan detox. Setelah itu, baru masukkan olahraga dalam rutinitas,” jawabnya. Terakhir, pikiran yang bahagia dan positif juga memengaruhi hidup sehat. Menurut Dian, berusahalah untuk tak membatasi diri dengan pikiran negatif orang lain, tetap percaya pada kemampuan diri, dan #neverafraid untuk mengeksplor petualangan baru. 

(Teks: Kiki Riama Priskila. Foto: Jacky Suharto, Stylist Bimo Permadi, Asst Stylist Yolanda Deayu, Makeup Ryan Ogilvy, Hairdo Arnold Dominggus, Wardrobe Dior. Baca lengkapnya di Herworld Indonesia, edisi Juni 2019) 

A chat with