Wulan Guritno baru saja ditunjuk sebagai brand ambassador dari label activewear asal Denmark, 1People. Selain dinilai aktif berolahraga, ia juga termasuk salah satu yang memberi perhatian lebih dan kepedulian pada isu sosial dan lingkungan, misi yang sejalan dengan label pakaian olahraga tersebut.
Ditemui di sela peluncuran produk terbaru dari label tersebut di Jakarta beberapa waktu lalu, Wulan turut berbagi cerita. Dari mulai kebiasaan dan gaya hidup sehat yang dilakoninya hingga kepedulian terhadap bumi dan lingkungan.
Simak wawancara eksklusif her world indonesia berikut ini:
(Baca juga: Label Activewear 1People Asal Denmark Hadir di Jakarta)
Herworld Indonesia (HW): Hai! Anda baru saja ditunjuk sebagai brand ambassador 1People, bagaimana menurutmu yang membedakan label ini dengan yang lainnya?
Wulan Guritno (WG): Memang ini rasanya lebih nyaman dipakai. Nggak begitu nge-press banget di badan, jadi lebih enak dipakainya. Dan menurut saya, pakaian olahraga yang ditawarkan bisa dipakai oleh siapa saja, untuk jenis olahraga apa saja, tapi lebih khusus lagi buat yoga.
HW: Ada kesadaran akan kepedulian akan lingkungan, atau sustainable fashion?
WG: Ya, ini menarik, walau sebenarnya kita sudah memulai tapi belum diterapkan 100 persen. Menurut saya, fashion itu di setiap era ada masalahnya masing-masing. Sekarang masalahanya adalah bumi, sehingga semua produk dibuat ramah lingkungan, termasuk fashion. Setahu saya, sejumlah desainer busana sudah memulai membuat produk sustainable, yang memang sedang dibutuhkan untuk membantu kebaikan bumi. Tapi, hal ini baik, sejauh itu tidak mengurangi kualitas dan kreativitas dari produk itu sendiri.
HW: Selain fashion, apa menerapkan gaya hidup yang juga mendukung sustainable?
WG: Ada, seperti tidak pakai air berlebihan. Kepedulian ini bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat kayak keluarga. Yang paling sederhana adalah saat di rumah memakai air hanya dipakai saat dibutuhkan. Lalu, tidak buang sampah sembarangn, dan tidak pakai plastik lagi di rumah. Jadi, tas belanja sendiri yang dipakai berulang.
HW: Sejak kapan mulai terapkan gaya hidup sehat?
WG: Sebenarnya, dari dulu dari sebelum healthy lifestyle marak banget saya sudah senang olahraga. Dari eyang, dicecokin dari kecil. Kalau mau umur panjang, olahraga. Itu saja terus yang dibilang sudah terekam, dan aku kasih ke anak-anak. Jadi, mereka kini punya rasa 'takut' sendiri, jika dalam seminggu nggak olahraga. Dalam hal makanan, Senin sampai Sabtu terapkan asupan konsumsi sehat, jadi kalau mau cheating ya di Minggu aja. Intinya lebih pada self-discipline. Untuk lebih tepat treatmentnya, saya juga cobain tes DNA, mengetahui mana yang cocok dilakukan. Apakah cocoknya lari atau kardio, jadi benar tahu apa yang dilakuin, sehingga hasilnya lebih tepat. Untuk anti-aging juga, makan yang tepat, istirahat cukup jadi lebih terjaga. Namun, patut diketahui bahwa setiap manusia berbeda, jadi mesti dicari yang tepat.
HW: Apakah menjalani diet juga?
WG: Sekarang saya diet keto dan sudah turun 4kg sejak setengah bulan lalu karena mau foto buat 1people ini. Saya nggak mau fotonya diedit terlau banyak, jadi harus olahraga. Kenapa keto? Sejauh ini, menurut saya keto cocok karena hanya konsumsi protein dan fat, sehingga tak ada gula atau karbo. Banyak cara buat menyiasatinya, misalkan kalau mau buah, atau sayur, pilih yang tak ada kandungan gulanya, seperti alpukat atau brokoli.
HW: Bagaimana dengan workout, ada agenda rutin?
WG: Setidaknya 5x dalam seminggu, dengan durasi minimal 45 menit sehari. Biasanya workout selang seling antara kardio, hit atau yoga.
HW: Punya motivasi tersendiri buat aktif berolahraga?
WG: Ada penelitian yang bilang tubuh itu kayak mesin. Kurang lebih, badan harus dipanasin setiap hari. Jadi saya suka morning workout, karena kalau malam saya nggak bisa tidur. Tubuh dianjurkan untuk 'dipanasin' di suhu 42 derajat agar bisa melahirkan zat atau enzim yang dapat membunuh sel yang tidak baik di tubuh kita. Dan, itu bisa terjadi kalau kita berkat olahraga.
HW: Bicara soal fashion, kamu punya signature style juga nggak?
WG: Saya lebih pilih yang casual, dengan sentuhan bohemian. Tapi, biasanya lebih casual saja.
HW: Ada ornag yang jadi inspirasi, atau a model you look up to?
WG: Hmm, ada banyak. Sienna Miller, mungkin, karena dia ada sentuhan bohemian.
HW: Sebutkan 3 fashion item favorit?
WG: Kemeja putih, singlet, dan jeans. I am just being myself kalau dalam hal fashion.
HW: Beberapa waktu lalu terlibat juga dalam aksi peduli bersama desain aksesori, atau gelang, Bracelet of Hope?
WG: Ya, bersama Amanda dan Janna soekasah, kami usung Bracelet of hope, untuk beberapa aksi peduli, seperti kanker dan juga isu sosial lainnya. Biasanya hal itu tidak direncanakan, tiba-tiba jalannya sudah dibuka, sama tuhan dan alam. Bracelet of Hope itu awalnya untuk kepedulian kanker, lalu kemudian ada juga lingkungan. Pada aksi hope, ada KPKN (Komite Penanggulangan Kanker Nasional), kemudian dipanggil WWF (World Wide Fund for Nature) juga buat kolaborasi. Kemudian, saya jadi anggota WWF dan terjun langsung ke konservasi gajah.
HW: Seperti Hope, ada rencana membuat film tentang ini juga?
WG: Ya, ada. Rencana lagi tahun depan. Sejak bersama WWF, saya melakukan riset, agar bisa fokus terhadap sesuatu karena permasalahan lingkungan yang luas. Saya sempat ke taman nasional Teso Nilo di Pekanbaru, Riau. Tiga hari di sana, tanpa sinyal hp, atau tv. Masuk kehutan ditemani para mahut. Jika chicco membantu jalur gajah, Tulus sosialisasikan hal itu ke anak sedini mungkin, sementara saya menjaga bagaimana menjaga hubungan kondusif anara manusia dan gajah, tidak berantem. Karena ada pertikaian antara gajah dan masyarakat sekitarnya. Sempat bikin auction yang hasilnya diserahkan ke WWF. Auction dari hasil karya seniman, seperti Nasirun, Naufal Abshar, dan Uji 'Hahan'.
HW: Selain itu, apa ada project atau film yang akan tayang?
WG: Saya baru saja selesai teater, La La Love. Tahun ini, saya syuting terus sepanjang tahun, dan tayangnya mungkin di 2020. Jadi tahun depan sudah bisa ambil yang lain, mungkin lebih banyak teater. Untuk OTT di Viu, ada 'Pretty Little Liars', saya jadi Marin di situ. Lalu, ada 'Conversation with Ghost' buat iFlix. Kalau film, ada 'Kuburan dalam Rumah' dan 'Dajjal', 'Ghostbuser', dan 'Jakarta vs Everybody'. Film terakhir ini mengangkat social realisme, di mana saya main bareng Jefri Nichol. Rasanya darah daging saya kesedot ke film ini, sangat excited dan mudah-mudahan tahun depan bisa tayang. Nantikan ya!