Life & health

Review Film: 'Ratu Ilmu Hitam'

By : Hafizah Rana Dalilah - 2019-11-18 15:12:00 Review Film: 'Ratu Ilmu Hitam'


Film 'Ratu Ilmu Hitam' membawa kembali dendam lama dari tahun 1980-an dengan kisah yang lebih menegangkan dan mengerikan. Meski bertajuk sama, film yang dulu populer berkat Suzzanna, kali ini memiliki alur yang berbeda. 

Disutradarai Kimo Stamboel dengan naskah yang ditulis Joko Anwar, film 'Ratu Ilmu Hitam' kini ditampilkan lebih sadis dan penuh misteri. Bahkan sejak film ini baru saja dimulai. Bagi yang tak kuat melihat darah tumpah dan berceceran, takut kelabang dan senjata tajam, baiknya pertimbangkan lagi sebelum nonton. 

(Baca Juga: Review Film: 'Us')

(Adegan penuh darah dan mengerikan.Foto:Dok.RatuIlmuHitam/IMDb)


Film 'Ratu Ilmu Hitam' dibuka dengan adegan keluarga Hanif (Ario Bayu) yang sedang melaju ke panti asuhan tempat dulu ia dibesarkan. Bersamanya turut serta Nadya (Hannah Al Rashid) istri Hanif, dan tiga anak mereka Dina (Adhisty Zara JKT 48), Sandi (Ari Irham) dan Haqi (Muzakki Ramdhan). Di tengah perjalanan, Hanif merasa menabrak sesuatu yang ia dapati seekor rusa. Sebuah penanda yang menjadi awal dari malapetaka yang akan mereka hadapi. 

Di panti, Pak Bandi (Yayu Unru) yang dulu menjadi 'orangtua' Hanif di panti sedang sakit parah. Hanif mendapati selain dirinya, turut datang dua teman bermainnya dulu saat masih kecil, yakni Anton (Tanta Ginting) dan Jefri (Miller Khan) yang juga datang bersama pasangan masing-masing, Lina (Salvina Decorte) dan Eva (Imelda Therine). 

Selain Pak Bandi, di panti asuhan tinggal Maman (Ade Firman Hakim) dan Siti (Sheila Dara), yang dulu juga teman masa kecil Hanif. Hampir semua anak panti sedang keluar kota, dan hanya dua yang tinggal Hasbi (Giulino Parengkuan) dan Rani (Shenina Cinnamon).

Kejanggalan mulai muncul kala Hanif mendapati bus yang ditumpangi anak panti terdampar tak jauh dari rusa yang ia tabrak. Semua anak mati. Teror berlanjut dengan satu persatu kena 'teluh' atau ilmu hitam. Eva dimasuki kelabang. Lina menguliti dirinya sendiri. Sementara, Haqi didatangi roh yang diyakini adalah Bu Mirah (Ruth Marini) yang dulu adalah penjaga panti yang tewas dengan tak wajar. 

Siapa yang menebar ilmu hitam? Apa motifnya? Seiring mengungkap hal ini, Ratu Ilmu Hitam menebar teror dan kengerian.

(Baca Juga: Cerita Di Balik Layar Pemeran 'Perempuan Tanah Jahanam')

Selama lebih dari satu jam film ini diputar, banyak adegan yang membuat geli dan merinding saat disaksikan. Para pemeran yang ramai dihinggapi kalut dan ketakutan. Setiap yang kena 'ilmu hitam' menampilkan teror.

Adegan Lina menguliti dirinya sendiri akan menjadi adegan yang mungkin menempel di ingatan. Sadis juga berdarah-darah. Begitu juga saat kelabang yang menggeliat di dalam mulut Eva. Kengerian serupa di film Suzzanna, tapi lebih kentara.

Di luar visualnya yang mengerikan, penataan suara dan musik di Ratu Ilmu Hitam turut memegang peran. Nuansa klasiknya menghantui. 

Diantara para pemeran, Salvina Decorte bisa jadi paling mencuri perhatian. Disamping para pemeran anak, seperti Muzakki Ramdhan sebagai Haqi, dan Giulino Parengkuan sebagai Hasbi. Penampilan mereka cukup menarik dan meyakinkan. 

Dengan alur cerita yang tak sama dengan film yang diperankan Suzzana pada masa lampau, Ratu Ilmu Hitam menghadirkan berbagai macam 'ilmu hitam' yang membuat bulu kuduk merinding. Pembalasan dendam bisa jadi benang merah dari penceritaan. Bahwa dosa masa lalu akan terus menghantui di masa sekarang dan masa depan.

Dan yang paling menarik adalah bagaimana Joko Anwar sebagai penulis menempatkan karakter perempuan sebagai yang 'menuntut balas', serta tokoh protagonis perempuan yang kuat dan melawan. Ia justru menempatkan para peran pria sebagai penyerta kali ini. Ini menjadikan Ratu Ilmu Hitam menjadi film horor yang menarik untuk dikulik lebih jauh.  

Film 'Ratu Ilmu Hitam' tayang di bioskop Indonesia mulai 7 November 2019.


Life & health