Dampak buruk terpapar radiasi UV sinar matahari tanpa perlindungan kian digaungkan di berbagai media sosial. Hal tersebut mendorong kesadaran masyarakat untuk menggunakan topi, pakaian lengan panjang, dan juga tabir surya saat beraktivitas di luar. Tak jarang sebagian orang pun malah menghindari terkena sinar matahari secara menyeluruh dan memilih untuk berdiam di ruangan saja. Padahal di balik efek buruknya, terdapat serangkaian manfaat sinar matahari yang masih tetap dibutuhkan untuk kesehatan tubuhmu. Penasaran? Telusuri jawabannya di bawah ini!
Vitamin D memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh yang baik. Mulai dari kesehatan tulang dan gigi, meningkatkan ketebalan tubuh, hingga menjaga fungsi paru-paru dan jantung. Mereka yang kekurangan vitamin D cenderung mudah lelah dan juga memiliki daya tahan tubuh yang menurun. Berjemur di bawah sinar matahari menjadi salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh secara alami. Saat sinar matahari mengenai kulit, kolesterol di dalamnya akan berubah menjadi energi untuk terjadinya sintesis vitamin D.
(Baca juga: 6 Minuman yang Boleh Diminum Saat Diet Selain Air Putih)
Pernahkah kamu merasa masih segar dan kesulitan tidur di malam hari? Ada kemungkinan tubuhmu kekurangan paparan sinar matahari saat di siang hari. Sinar matahari memiliki peran yang penting dalam menjaga ritme sirkadian tubuh, siklus perubahan fisik dan mental selama 24 jam. Siklus tidur-bangun menjadi salah satu contoh ritme sirkadian dan dapat dipengaruhi dari lingkungan. Terpapar sinar matahari di pagi hari dapat meningkatkan kadar melatonin di tubuh, hormon yang mengatur ritme sirkadian dan membuat diri lebih mudah mengantuk saat hari semakin gelap.
Cuaca menjadi salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi suasana hati seseorang. Jadi jangan heran jika suasana hatimu cenderung murung atau tidak bersemangat saat cuaca mendung dan hujan. Sebab, sinar matahari mempengaruhi pelepasan serotonin, hormon yang berperan meningkatkan suasana hati dan membuat diri merasa tenang serta fokus. Tanpa adanya paparan sinar matahari yang cukup, kadar serotonin ini bisa menurun.
(Baca juga: Catat 5 Tips Ini Agar Tidak Lagi Mengantuk Saat Bekerja)
Terpapar sinar matahari memang dapat meningkatkan peluang terkena kanker. Namun, bukan berarti kamu harus menghindari paparan matahari sepenuhnya. Hanya saja, kamu perlu menemukan keseimbangan kapan dan berapa lama tubuh boleh terkena sinar matahari tanpa membahayakan diri mereka sendiri. Beberapa ahli menyarankan untuk luangkan waktu selama 10 menit di antara pukul sembilan pagi hingga satu siang untuk mendapatkan efek baik sinar matahari yang dibutuhkan. Jangan lupa untuk aplikasikan tabir surya juga ya!
(Penulis: Zahrah Pricila)