Hair & beauty

Pakai Sunscreen Saat Musim Hujan, Wajib atau Enggak Sih?

By : Her World Indonesia - 2024-04-25 14:00:01 Pakai Sunscreen Saat Musim Hujan, Wajib atau Enggak Sih?

Sunscreen atau tabir surya menjadi salah satu tahap skincare yang tidak boleh dilewati untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV). Seperti yang kamu tahu, paparan UV bisa memberikan efek yang buruk mulai dari sunburn, kerutan, hingga kanker kulit. Sumber sinar UV ini sebenarnya bisa berasal dari mana saja, misalnya tanning bed. Namun, matahari tetap menjadi sumber terbesar sinar UV. Hal ini membuat orang-orang sudah terbiasa untuk memakai sunscreen saat beraktivitas di luar dan terpapar sinar matahari.


Namun, kamu mungkin notice kalau cuaca akhir-akhir ini semakin sering hujan, terlebih yang tinggal di Jabodetabek. Kamu mungkin bertanya-tanya, kira-kira masih perlu menggunakan sunscreen nggak ya?


Yuk cari tahu jawabannya bersama Her World di bawah ini!


(Baca juga: Mulai Rp20 Ribuan, Cek 6 Rekomendasi Lip Balm SPF di Sini!)

Perbedaan UVA dan UVB

(Matahari menghasilkan empat sinar UV berbeda. Foto: Dok. Ricky Esquivel/Pexels)


Sebelum menjawab pertanyaan di awal, kamu perlu paham terlebih dahulu terkait sinar UV yang dibagi menjadi empat macam. Berdasarkan panjang gelombangnya, UV ini diklasifikasikan menjadi vacuum UV, UVA, UVB, dan UVC. Namun, vacuum UV dan UVC tidak bisa mencapai permukaan bumi karena diserap secara menyeluruh oleh lapisan ozon. Sementara efek UVA dan UVB bisa kamu rasakan apalagi saat panas matahari menyengat.


UVA dan UVB ini memiliki perbedaan meskipun keduanya dapat memberikan efek yang buruk bagi kulit. Membentuk 95% sinar UV, sinar UVA dapat menembus lebih dalam ke lapisan tengah kulit atau yang dikenal sebagai dermis. Akibatnya, UVA dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit atau disebut photoaging, yang ditandai dengan munculnya kerutan.


Sementara UVB hanya mampu menjangkau epidermis, yaitu lapisan terluar kulit. Itu sebabnya UVB lebih sering dikaitkan sebagai penyebab sunburn. Meski berbeda, baik UVA maupun UVB ternyata menyebabkan beberapa penyakit kanker kulit seperti melanoma, basal cell carcinoma, dan squamous cell carcinoma.


Adakah Sinar UVA dan UVB Saat Hujan?


Ketika cuaca mendung atau bahkan hujan, awan-awan tentunya akan menghalangi sinar matahari. Apakah artinya sinar UVA dan UVB tidak muncul? The answer is no!

Di kondisi berawan sekalipun, radiasi dari sinar UV masih tetap bisa mencapai permukaan bumi. Bahkan Cancer Research UK menyatakan kalau lebih dari 90% sinar UV bisa menembus langit yang berawan. 


(Baca juga: Anessa Hadirkan Inovasi Sun Protection Terbaru, Penasaran?)


Sebenarnya selain hujan, berbagai hal di permukaan di bumi mulai dari rumput, tanah, pasir, laut, atau bahkan salju memang bisa memantulkan dan meningkatkan paparan sinar UV. Jadi apapun cuacanya, skipping sunscreen is a big no!


Terdapat beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan untuk mengoptimalkan penggunaan sunscreen di berbagai cuaca. Untuk kamu yang memiliki kulit berminyak sebaiknya memilih sunscreen dengan kandungan bebas minyak dan nonkomedogenik agar pori-pori tidak tersumbat. Banyak dermatolog merekomendasikan sunscreen gel dengan SPF 30 untuk jenis kulit berminyak dan berjerawat agar lebih aman. 


Tak hanya melindungi kulit dari sinar UV, kulit kering membutuhkan sunscreen bertekstur krim atau cair yang bisa meningkatkan hidrasi. Jadi, kamu bisa memilih sunscreen dengan kandungan seperti hyaluronic acid, glycerin, ceramide, dan shea butter.


Untuk mendapatkan perlindungan maksimal, kamu wajib melakukan satu hal ini: reapply sunscreen setiap dua jam! SPF tinggi tentunya tidak menjamin melindungi kulit seharian. Perlindungan sunscreen ini akan mulai memudar setelah beberapa jam terkena keringat dan air. 


Setelah mengetahui pentingnya sunscreen bahkan saat musim hujan, pastikan kamu selalu sedia sunscreen di tas, ya!


(Penulis: Zahrah Pricila)

Hair & beauty