Migrain bukan sekadar sakit kepala biasa; ini adalah kondisi kompleks yang bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari. Tahap-tahap migrain biasanya terbagi menjadi empat fase utama, meskipun tidak semua orang mengalami semuanya. Yuk, kita bahas satu per satu!
Tahap ini bisa muncul beberapa jam hingga beberapa hari sebelum migrain benar-benar terasa. Biasanya, tubuh memberikan "kode" kalau serangan akan datang. Gejalanya bisa berupa rasa lelah berlebihan atau malah hiperaktif, perubahan suasana hati, seperti mudah marah atau merasa cemas, ngidam makanan tertentu, kaku di leher atau bahu, dan sering menguap tanpa alasan jelas. Fase ini seperti peringatan dini yang bisa membantu kamu mempersiapkan diri sebelum migrain benar-benar menyerang.
(Baca Juga: Jaga Kesehatan Payudara di Mayapada Breast Clinic)
Tidak semua orang yang mengalami migrain melewati tahap ini. Aura biasanya terjadi sekitar 20 hingga 60 menit sebelum sakit kepala dimulai. Gejalanya sering memengaruhi penglihatan atau saraf lainnya, seperti melihat kilatan cahaya, garis bergelombang, atau titik-titik gelap, mati rasa serta kesemutan di wajah atau tangan, dan sulit berbicara atau menemukan kata yang tepat. Aura kadang bikin panik, terutama kalau kamu baru pertama kali mengalaminya. Tapi tenang, ini hanya sementara.
Ini tahap paling "mengerikan" buat banyak orang. Rasa sakit biasanya hanya terasa di satu sisi kepala, tapi bisa juga di kedua sisi. Sakitnya berdenyut-denyut, bikin mual, dan sensitif terhadap cahaya serta suara. Aktivitas fisik sering kali memperparah kondisi ini. Fase ini bisa berlangsung antara empat hingga 72 jam, tergantung tingkat keparahan dan pengobatannya.
Setelah rasa sakit mereda, tubuhmu belum tentu langsung kembali normal. Pada tahap ini, kamu mungkin merasa lelah, bingung, atau sulit berkonsentrasi. Beberapa orang juga merasa "jet lag" selama beberapa jam atau bahkan sehari penuh.
(Baca Juga: Kenali 4 Gejala Penyakit Jantung Yang Perlu Diketahui)
Kenali pola migrainmu dan coba hindari pemicunya, seperti stres, kurang tidur, atau makanan tertentu. Kalau serangan terlalu sering atau parah, konsultasikan dengan dokter. Ada banyak pengobatan dan terapi yang bisa membantu mengontrol migrain, kok!
Dengan memahami tahap-tahap migrain ini, kamu bisa lebih siap menghadapi dan mengelola kondisinya. Jangan lupa, selalu dengarkan tubuhmu, ya!
(Penulis: Sania Zelikha)