Dalam rangka memperingati 40 tahun kesuksesan dari Police, brand ikonik dari De Rigo satu ini memberikan perspektif baru dalam konsep maskulinitas dengan cara mendefinisikannya ulang. Project terbaru dari brand lifestyle Police, dibawakan dari keinginan untuk memenangkan nilai-nilai masa kini yang terhubungkan dengan maskulinitas untuk terbuka kepada generasi-generasi baru di situasi ketika sosok pria lebih liberal dan mengurangi stereotip mereka. Konsep ini juga tidak melupakan para pecinta brand Police yang sejak tahun 1980 sudah mengenal mereka dari berbagai campaign, testimonial, dan produk dari brand tersebut.
(Baca Juga: Terlalu Gemas! Intip Koleksi Tas Kolaborasi Barbie x Kipling)
Dengan begitu, strategi terbaru yang disebut ‘Audacity Wanted’ memulai debutnya secara global untuk merangkul konsep baru dari maskulinitas. Interpretasi dari maskulinitas telah berevolusi dengan adanya the ‘new’ Police yang menjadi saksi dalam evolusi dunia pria. Penggambaran pria secara tradisional telah menjalani proses definisi ulang dalam mewujudkan manifestasi dari maskulinitas yang liberal dan positif.
Tidak hanya itu, strategi baru ini juga bertujuan untuk mendorong dan mengajak para pria untuk mengeksplorasi gender mereka dan mencari makna tersendirinya. Adanya maskulinitas seperti itu menjadikan dunia baru pada situasi ketika pria ‘tidak takut terhadap apa pun,’ akhirnya dapat menemukan diri mereka yang berempati, vulnerable, dan dengan bangga memberikan ide dan pikirannya yang kreatif.
Masih banyak brand lain yang merepresentasikan ‘Audacity Wanted’ dan Police memilih posisinya untuk menuliskan kembali aturan tersebut. Police membuat narasi dengan konsep keberanian dalam kebebasan untuk mengekspresikan diri sendiri. Strategi ‘Audacity Wanted’ menjadi suatu call to action bagi para pria masa kini untuk membebaskan diri dan keluar dari zona nyaman serta menunjukan berbagai sisi mereka melalui keberanian yang selalu membedakan pria Police dari yang lainnya.
(Baca Juga: Adidas Rayakan Hari Kemerdekaan RI ke-78 Bersama Tahilalats)
(Penulis: Larasati Emiri)