Life & Health

5 Hal Ini Bisa Terjadi Pada Tubuhmu Saat Menyimpan Dendam

By : Fariza Rahmadinna - 2023-03-04 10:00:01 5 Hal Ini Bisa Terjadi Pada Tubuhmu Saat Menyimpan Dendam

Ketika menyimpan dendam, kemarahan, dan sakit hati, ternyata itu tidak pernah merugikan orang lain, kecuali dirimu sendiri. Peneltian telah membuktikkan bahwa menyimpan dendam dan kemarahan dapat memengaruhi kesehatan fisik maupun mental secara keseluruhan. Ini termasuk stres kronis, gangguan kecemasan, dan bisa menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh yang bisa menimbulkan berbagai penyakit. 


Lebih lengkapnya, inilah yang bisa terjadi pada tubuhmu saat menyimpan dendam. 


1. Menurunkan sistem kekebalan tubuh


Faktanya, menyimpan dendam berkepanjangan ternyata dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kamu. Jika dibiarkan, tentunya ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit ringan dan serius. Namun, sebuah penelitian tahun 2017 yang dilakukan oleh University of Pennsylvania menemukan bahwa, tidak menyimpan dendam dan memaafkan seseorang yang telah menyakitimu dapat memberikan efek positif untuk kesehatan dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh. 


2. Menimbulkan berbagai penyakit


(Menimbulkan berbagai penyakit. Photo by Polina Tankilevitch on Pexels)


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, menyimpan dendam berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Princeton University menemukan bahwa, menyimpan kemarahan dan dendam berkepanjangan telah dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti sakit maag kronis dan nyeri kronis, hingga peningkatkan tekanan darah dan detak jantung.


Namun sebaliknya, memiliki perasaan ikhlas, tenang, dan tentram telah dikaitkan dengan efek positif untuk kesehatan yang dapat menurunkan risiko penyakit tertentu. 


3. Memengaruhi kesehatan mental


Tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, menyimpan rasa sakit hati dan dendam akibat perbuatan atau ucapan seseorang yang menyakitkan juga dapat memengaruhi kesehatan mental kita. Belum lama ini, sebuah penelitian dalam jurnal Behaviour Research and Therapy menemukan bahwa, menyimpan dendam, rasa sakit hati, kemarahan, dan emosi negatif lainnya dapat memperburuk suasana hati dan membuatmu rentan terhadap kondisi kesehatan mental, seperti stres kronis, depresi, anxiety, gangguan stres pascatrauma (PTSD), perilaku agresif, dan gangguan panik. 


4. Memengaruhi kualitas tidur


(Memengaruhi kualitas tidur. Photo by Miriam Alonso on Pexels)


Meskipun terdapat banyak faktor yang dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas tidur, menyimpan dendam dan kemarahan berkepanjangan bisa menjadi salah satu faktornya. Hal itu dibuktikkan dalam sebuah studi di jurnal Psychology & Health yang menemukan bahwa, tidak mau memaafkan dan menyimpan dendam biasanya akan cenderung berlama-lama merenungkan dan memikirkan kemarahan dan kekesalan. Itulah yang bisa mengganggu kualitas dan kuantitas tidur. 


Sudah banyak penelitian yang membuktikkan bahwa kurang tidur secara signifikan telah dikaitkan dengan penambahan berat badan, memengaruhi suasana hati, fluktuasi hormon, melemahkan sistem kekebalan tubuh, hingga bisa menyebabkan masalah kesuburan. 


5. Memengaruhi kesejahteraan emosional


Pada dasarnya, menyimpan dendam sangat tidak baik untuk dirimu. Ini akan menjeratmu dalam kemarahan panjang dan membuatmu sulit melangkah maju ke depan dan move on. Dari satu studi tahun 2014 dalam jurnal Indian Journal of Psychological Medicine, menyimpan dendam dapat menghambat kemampuan dalam mengatasi atau menyelesaikan masalah, sehingga kamu akan semakin terjebak di masalah lalu dan stres. 


Penelitian lain juga menunjukan bahwa terpaku pada emosi negatif, alih-alih menyelesaikannya, bisa sangat berbahaya dan dapat mengikis kesejahteraan emosional kamu. 


Itulah lima efek negatif yang dapat ditimbulkan dari menyimpan dendam dan kemarahan berkepanjangan. Untuk menghilangkan dendam dan kemarahan berlarut-larut, cobalah untuk berlatih memaafkan dengan cara menerima secara lapang bahwa siapapun pasti pernah berbuat kesalahan dan tidak ada yang bisa merubah apa yang sudah terjadi.


Akan tetapi, melupakan dan memaafkan merupakan proses panjang yang membutuhkan waktu. Jadi, jika rasa sakit itu masih muncul, tidak apa-apa, teruslah mencoba berlatih memaafkan. 


Life & Health