Life & health

Cara Aliya & Samira Pikat Investasi Untuk Bangun Start-Up

By : Vanessa Masli - 2022-04-28 15:00:02 Cara Aliya & Samira Pikat Investasi Untuk Bangun Start-Up

Buat kamu yang memutuskan untuk memiliki bisnis sendiri, technology start-up sudah tak lagi asing terdengar dan bahkan menjadi salah satu opsi model bisnis yang ingin dijalani. Dengan mengandalkan sepenuhnya pada kerja teknologi dalam membangun usaha yang dirintis, tentu modal investasi jadi salah satu hal esensial.


Itulah yang disadari oleh dua wanita dan juga co-founder dari Tinkerlust, Aliya Amitra dan Samira Shihab ketika merintis preloved fashion e-commerce sekitar tujuh tahun yang lalu. Tinkerlust, sebuah situs fashion e-commerce yang jadi “ruang pertemuan” antara penjual produk branded fashion bekas layak pakai atau preloved dengan para pembeli yang membutuhkan barang-barang tersebut dengan harga yang terjangkau.



(Co-founder Tinkerlust, Aliya Amitra dan Samira Shihab. Foto: Dok. Tinkerlust)


Tak hanya pengalaman Aliya yang merasakan ragam tantangan ketika berjualan barang-barangnya yang sudah tak terpakai ke berbagai bazar sebelum Hari Raya tiba maupun kesulitan Samira dalam menemukan produk-produk branded preloved dengan harga terjangkau, Tinkerlust didirikan dengan membawa dua misi.


Mulai dari memotivasi para wanita untuk menjadi smart shopper dengan tak menghabiskan biaya terlalu besar pada sebuah fashion item, tapi menabungnya untuk hal lebih penting. Lalu, melalui Tinkerlust, misi untuk menjaga kelestarian Bumi pun juga dikembangkan oleh Aliya dan Samira. Apalagi dengan fakta bahwa fashion jadi penyumbang limbah terbesar kedua di dunia, bisnis ini memiliki misi penting.


So, I feel like dengan adanya Tinkerlust ini juga membantu, hopefully, mengurangi penyumbang limbah ini. Jadi, dibandingkan pakai hanya sekali, you can sell it di Tinkerlust. Bahkan yang sudah dibeli dua kali dan kalau dijaga dengan baik, tetap bisa dijual kembali di Tinkerlust. Jadi bener-bener, umur fashion item-nya bisa lebih panjang,” ungkap Aliya Amitra saat berbincang dengan host, Iwet Ramadhan dalam sesi A Chat With Her World Indonesia.


(Baca Juga: Koleksi Upcycled Fashion Diana Rikasari x Urban Outfitters)


Setelah satu tahun berjalan, Aliya dan Samira pun menyadari bahwa model bisnis seperti ini akan membutuhkan investasi dari pihak luar. Akhirnya proses mencari investor atau fundraising pun dilakukan hingga pada tahun kedua, Tinkerlust terus berkembang dan bertahan hingga tahun ketujuh ini.


Samira dan Aliya pun membagikan hal-hal yang harus dipersiapkan saat ingin membangun koneksi dengan investor dan mendatangkan investasi untuk start-up yang sedang dirintis. Penasaran apa saja? Simak deretannya


1. Tangible items (aset berwujud)


Samira membagikan persiapannya dalam dua kategori, tangible dan non-tangible. Untuk tangible items atau aset berwujud, ada tiga hal yang benar-benar perlu kamu persiapkan. Pertama adalah pitch deck. Sebuah presentasi yang menceritakan apa bisnis yang dirintis dan sosok di baliknya harus jadi persiapan utama untuk memikat investor.


Lalu, secara keuangan, kamu juga harus mempersiapkan financial forecast yang bisa bantu kamu memprediksi kondisi keuangan dari bisnismu di masa mendatang. Terakhir, semua data yang dapat mendukung pentingnya kehadiran bisnis tersebut dan alasan bisnismu layak berkembang secara menyeluruh.


“Semua hal harus tahu di luar kepala. Tak hanya sales, tapi juga unit economics, contribution margin, hingga profit margin. Semua harus dihafalkan,” jelas Samira Shihab.



(Produk-produk yang bisa kamu jual dan beli di Tinkerlust. Foto: Dok. Tinkerlust/Instagram)


2. Non-tangible items (aset tak berwujud)


Kategori ini memang tak terlihat tapi bisa jadi penentu kesuksesanmu dalam memikat para investor yang kamu temui. Aset tak berwujud yang harus kamu persiapkan sebagai seorang pebisnis maupun founders startup, khususnya para wanita adalah kepercayaan diri dan kesiapan mental yang kuat.

“Itu [fundraising] stres sekali karena they are going to drill you. They are going to question you as a founder,” ungkap Aliya mengingat kembali masa-masanya berusaha yakinkan investor untuk turut mendukung Tinkerlust.


Menurut Aliya, kamu harus percaya pada model bisnis yang sedang dijalani untuk bisa membangun koneksi dengan investor. Sebab tak sedikit yang investor bisa menanamkan karena melihat kekuatan founders-nya.


(Baca Juga: Tamara Gondo, Berdayakan Pengungsi Dalam Bisnis Slow Fashion)


Itu dia beberapa tips yang dibagikan Samira Shihab dan Aliya Amitra untuk memikat investasi dalam membangun start-up seperti Tinkerlust hingga tahun ketujuh ini. Kamu bisa menyaksikan perbincangan seru A Chat With bersama Aliya Amitra dan Samira Shihab di kanal YouTube Her World Indonesia.



Life & health