Life & Health

19 Ciri Kolesterol Tinggi Dan Cara Menurunkannya Kembali

By : Rengganis Parahita - 2021-09-04 11:00:02 19 Ciri Kolesterol Tinggi Dan Cara Menurunkannya Kembali

                               

Jumlah kadar lemak yang terlalu banyak dalam darah dapat menyebabkan kolesterol (hiperkolesterolemia). Apalagi jika kondisi tersebut tak disertai dengan pola makan yang baik dan olahraga yang teratur. Tentu kondisinya bisa semakin parah!


Sumbatan lemak yang dibiarkan akan menghambat jalannya aliran darah dari dan menuju jantung. Ini yang menyebabkan para penderita kolesterol tinggi bisa terserang stroke dan serangan jantung di kemudian hari. Oleh sebab itu, healthy lifestyle tetap harus dilakukan. Nah, untuk jaga-jaga supaya kamu bisa terhindar dari penyakit ini, perhatikan 19 ciri kolesterol tinggi.


Intinya, tetap jaga asupan nutrisi, make sure angka kolesterol pada saat dicek di bawah 200, dan aktif bergerak setiap hari, ya. Jika angka kolesterol menunjukkan 200 - 239 mg/dL, maka artinya kolesterolmu sudah di ambang batas tinggi. Apalagi jika sudah di atas 240 mg/dL.


Wah, itu sudah tinggi sekali dan perlu pengobatan serta pengawasan khusus. So, here you go! Jangan sepelekan gejala-gejala di bawah ini apalagi jika kamu sadar bahwa gaya hidupmu kurang sehat dan sering makan fried foods, jeroan, makanan tinggi lemak, dan jarang olahraga, ya. Harus mulai waspada, lho!


1. Nyeri di dada

                 

(Jangan abaikan nyeri dada akibat kolesterol karena bisa berujung serangan jantung! Foto: Dok. Pexels)


Tanda yang pertama ialah nyeri di dada atau angina. Tingginya kolesterol jahat atau yang biasa dikenal dengan sebutan medis yaitu Low Density Lipoprotein (LDL), dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke pada seseorang. Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Karena LDL merupakan komponen inti yang menyebabkan terbentuknya plak di pembuluh darah (aterosklerosis).

Plak inilah kemudian yang berbahaya karena dapat menyumbat pembuluh jantung hingga aliran darah ke seluruh tubuh jadi tersendat. Akibatnya dada jadi terasa nyeri dan tak nyaman. Jika penyumbatan ini terjadi terus-menerus, maka blokade aliran darah dalam arteri pun akan terjadi. Serangan jantung jadi kondisi fatal yang dapat terjadi setelahnya.


2. Mudah Lelah

               

 (Cepat lelah padahal gak habis ngapa-ngapain? Hmmm, mungkin kolesterolmu sedang tinggi. Foto: Dok. Pexels)


Next, penderita kolesterol tinggi juga umum merasakan lebih cepat lelah. Jika kamu merasa tidak sedang banyak melakukan aktivitas berat  namun tubuh seketika merasa lesu, bisa jadi pasokan oksigen ke seluruh tubuh sedang sangat minim.

Hal inilah yang menyebabkan organ dan jaringan tubuh harus bekerja ekstra padahal jantung dan pembuluh darah sedang kesulitan dalam mengalirkan darah karena tersumbat oleh aterosklerosis. Jadilah kamu merasa lebih cepat lelah karena tubuh seakan dipaksa untuk bekerja lebih keras dari biasanya. Get the point?

3. Otot tubuh melemah                

(Tiba-tiba otot terasa lemas. Bisa jadi kadar minyak dalam darahmu sedang banyak! Foto: Dok. Pexels)


Mungkin hal ini tidak terjadi ke seluruh bagian tubuh. Namun karena pasokan oksigen tak banyak akibat aliran darah yang tersumbat di dalam arteri, maka otot-otot pun menjadi lemah terutama otot tangan dan kaki. Jadi kalau kakimu tiba-tiba sering terasa lemas atau otot tangan sering terasa loyo, bisa jadi ada penumpukan kolesterol yang sedang terjadi dalam darah. Meski pelemahan otot tak selalu disebabkan oleh kolesterol tinggi, namun ada baiknya kamu mulai mewaspadainya karena hal ini sangat mungkin terjadi pada mereka yang punya kadar LDL lebih dari batas normal.


4. Leher kaku

                                   

(Salah satu gejala kolesterol tinggi yang paling sering terjadi. Foto: Dok. Pexels)


Keempat, kakunya otot leher secara tiba-tiba. Ini nampaknya yang paling sering dan banyak terjadi pada para penderita kolesterol tinggi. Meski bukan sebuah penanda pasti, namun para penderitanya sering mengalami hal ini terutama setelah makan-makanan yang punya kadar lemak tinggi atau makanan laut.

Kakunya otot leher memang merupakan gejala khusus yang belum tentu jadi penanda kolesterol. Bisa saja dari kebiasaan duduk yang kurang baik saat bekerja atau terlalu tegaknya struktur tulang leher sehingga sering menyebabkan nyeri.

Namun, penumpukan plak pada pembuluh darah yang seharusnya membawa darah dan oksigen ke otak bisa tersumbat akibat hal ini. Inilah yang menyebabkan otot leher sering terasa kaku saat kolesterol sedang tinggi. Konsekuensi terburuknya yaitu stroke. Saat oksigen gagal dialirkan ke otak, maka sebagian otak akan mati dengan sendirinya sehingga semua sistem dalam tubuh ikut shut down dan tak bisa digerakkan. Mengerikan sekali, ya.


5. Sering Sakit kepala

             

(Kalau pusing terlalu sering terjadi, pasti sedang ada yang tak beres. Foto: Dok. Pexels)


Masih berhubungan dengan nomor 4, seringnya sakit kepala pada orang yang menderita kolesterol tinggi diakibatkan oleh aliran oksigen yang tak lancar terbawa oleh aliran darah ke kepala. Akibatnya, kamu akan merasa sangat pusing bahkan bisa sampai hilang keseimbangan jika kolesterolnya sedang benar-benar tinggi atau bahkan sangat tinggi. Waspada akan hal ini! Karena rasanya luar biasa menyiksa!


6. Bau Mulut

                               

(Ternyata napas tak sedap bisa jadi pertanda kolesterol tinggi. Foto: Dok. Pexels)


Pernah dengar halitosis atau bau mulut yang terjadi akibat kolesterol tinggi? Jika belum, let we explain it to you. Kolesterol yang sangat tinggi bisa menyebabkan gangguan serius pada sistem pencernaan.

Sama hal nya seperti maag dan asam lambung, sesuatu yang berhubungan dengan organ pengolah makanan selalu erat kaitannya dengan aroma napas yang tak sedap karena antara usus, lambung, dan mulut, terdapat satu tabung penghubung yang bernama esofagus (kerongongan).

Karena merupakan satu kesatuan, maka gangguan yang terjadi di bawah sana bisa langsung terdeteksi dari udara yang keluar lewat mulut Anda. Mulut pun jadi kering akibat gangguan tersebut. Akibatnya, aroma napas pun jadi tak sedap.


7. Xanthelasma

                                    

(Waspadai warna kekuningan di sekitar lingkar mata. Foto: Dok. Pexels)


Baru dengar istilah ini? Tenang, banyak yang tak familiar memang dengan Xanthelasma. Merupakan endapan kolesterol lunak yang muncul sebagai benjolan di bawah jaringan kulit, Xanthelasma punya ciri seperti noda berwarna kuning muda yang muncul di ujung kelopak mata atau pada bagian lipatan tubuh seperti siku, tumit, atau lutut.

Biasanya, benjolan ini berbentuk seperti bentol kecil yang cukup padat bila disentuh. Jika berkembang di lipatan tubuh, ia cenderung akan mengeras, namun jika berada di kelopak mata atas dan bawah, ia lebih sering berkembang secara simetris. Apakah akan membesar? Tergantung. Lesi ini bisa tetap berukuran sama atau malah tumbuh sangat lambat siring berjalannya waktu.


8. Gumpalan di urat     

(Meski mirip asam urat, namun benjolan ini jelas tak sama. Cek ke dokter jika menemukan hal seperti ini di tubuhmu. Foto: Dok. Intisari)


Dilansir dari situs Kompas (31/07/2020), untuk yang memiliki kolesterol tinggi akibat faktor genetik, penumpukan kolesterol di bawah jaringan kulit kadang bisa terlihat seperti gumpalan separuh biji kacang pada urat dekat buku jari. Semakin tinggi kadar kolesterol, maka akan semakin mungkin gumpalan ini terjadi. Namun, walau lemak ini berkembang seperti benjolan, kamu tak akan merasakan sakit saat menekannya.

Sering muncul pada persendian seperti lutut dan siku, terkadang benjolan ini juga bisa muncul di kaki, tangan dan juga bokong. Ukurannya pun beragam, dari sekecil jerawat hingga sebesar anggur. Warnanya kekuningan atau kadang malah oranye. Meski tak semua penderita kolesterol tinggi memilikinya, tapi kondisi ini biasa terjadi pada orang yang memiliki kadar trigliserida tinggi juga. Jadi saat kolesterol dan trigliserida sama-sama lebih dari batas normal, benjolan ini akan lebih mungkin untuk tumbuh.

Oleh sebab itu, pengecekan lab rutin terkait dengan kadar kolesterol dalam darah wajib dilakukan terutama untuk yang punya faktor genetik. Meski risikonya lebih kecil pada yang tak memiliki garis keturunan ini, namun tindakan preventif tetap tak boleh diabaikan. Makan yang bernutrisi, olahraga yang teratur, dan melakukan pengecekan berkala adalah hal yang wajib dilakukan oleh tiap orang tanpa terkecuali. Agar tetap sehat, aman, dan nyaman dalam berkehidupan sampai hari tua.


9. Gangguan Pencernaan

                                   

(Kadar kolesterol tinggi ternyata bisa bikin pencernaan terganggu, lho. Terutama kondisi perlemakan hati! Foto: Dok. Pexels)


Well, saat kadar kolesterol dalam darahmu terlalu tinggi, maka salah satu risikonya adalah penumpukan lemak pada hati yang mengakibatkan satu penyakit bernama fatty liver atau perlemakan hati. Hal ini tentu menjadikan fungsi dan vitalitas hati jadi tak maksimal yang kemudian berpengaruh juga pada kesehatan empedu. Batu empedu pun bisa muncul akibat hal ini.

Melansir situs Halodoc, ada 80% lebih kasus batu empedu yang terjadi karena kolesterol tinggi. Oleh sebab itu, hal ini bisa mengakibatkan gangguan yang lebih serius pada pencernaan dan rasa tak nyaman di area perut. Hasilnya, kamu akan sering merasa mual, gampang muntah, kembung, hingga nyeri perut yang tak tertahankan.


10. Cepat mengantuk

                                    


Sama hal nya seperti mudah lelah, kamu juga akan mudah mengantuk jika kadar kolesterol dalam darahmu terlalu tinggi. Penumpukan lemak jahat dalam tumbuh memang merupakan sumber dari segala penyakit. Kenapa? Karena ia mempersempit pembuluh darah sehingga kelancaran aliran darah jadi terganggu. Nah, kurangnya oksigen yang terbawa dari seluruh tubuh ke otak inilah yang akan membuat penderitanya jadi mudah menguap dan pada akhirnya mengantuk. Hayo, kamu sering begini, enggak?


(Baca Juga: 7 Manfaat Ikan Salmon Yang Baik Bagi Kesehatan)


11. Jantung berdebar

                                     

(Salah satu yang paling terpengaruh kalau kolesterolmu tinggi adalah jantung. Foto: Dok. Pexels)


Saat plak kolesterol sangat banyak dalam arteri, maka jantung harus bekerja lebih keras untuk mengedarkan darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Kondisi ini pada akhirnya dapat berimbas pada kondisi di mana dada akan terasa nyeri dan jantung terasa berdebar lebih cepat dan keras dari biasanya karena dipaksa untuk terus memompa darah supaya aliran darah tetap bisa normal seperti sedia kala.

Padahal jalur arteri tak mampu mengalirkannya secara wajar diakibatkan oleh penumpukan plak yang mempersempit lalu-lintas darah. Akibatnya jadi deg-degan! Tapi hati-hati kalau debaranmu mulai tak beraturan, ya. Kadang cepat, kadang pelan, lalu cepat lagi. Baiknya langsung ke dokter karena kuatir serangan jantung akan menyerang.


12. Kram saat tidur malam

                                     

(Pernah merasa kaki tiba-tiba tak bisa digerakkan saat seang tidur? Foto: Dok. Pexels)


Masih dari akibat terganggunya aliran darah, penderita kolesterol tinggi bisa mengalami kram parah terutama pada saat tidur malam. Untuk meminimalisirnya, gantungkanlah kaki ke bagian ujung tempat tidur sehingga posisinya lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan badanmu. Hal ini akan membuat darah kembali mengalir seperti semula dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Nyeri akibat kram pun perlahan akan hilang.


13. Sering nyeri di tungkai atau telapak kaki

                                     

(Kaki kerap terasa nyeri? Bisa jadi kolesterolny sedang tinggi! Foto: Dok. Pexels)


Serupa dengan asal usul rasa nyeri yang telah dijelaskan di atas, penumpukan plak yang terjadi pada pembuluh darah di kaki juga dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri di bagian kaki. Tak cuma itu, nyeri pun bisa merembet sampai tungkai dan juga dengkul sehingga menyebabkan rasa sakit yang mengganggu terutama saat beraktivitas.


14. Tekanan darah tinggi

                                   

(Ini, nih, yang bahaya. Hipertensi jika dibarengi dengan kolesterol, kedepannya bisa fatal. Foto: Dok. Pexels)


Ketika pembuluh darah jadi sempit akibat plak kolesterol dan plak tersebut akhirnya mengeras karena kalsium, maka jantung akan bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kerja keras inilah yang menyebabkan tekanan darah tinggi. Namun karena umumnya hipertensi tak bisa dirasakan secara langsung, maka cara paling tepat untuk mengetahui dan mendeteksinya adalah dengan melakukan pemeriksaan secara rutin.

Hal ini penting dilakukan karena jika kolesterolmu tinggi dan tekanan darahmu juga tinggi, maka risiko stroke dan serangan jantung akan semakin mudah terjadi. Bukan tak mungkin, lho, hal ini terjadi pada usia muda. Bahkan sekarang usia bukan lagi jadi patokan. Penderita sakit jantung sudah mulai merambah ke mereka yang masih di bawah 25 tahun akibat gaya hidup yang tidak sehat.


15. Nyeri di bahu 

                                 

(Tak cuma leher, bahu juga sering terasa tak nyaman kalau kolesterol sedang mencuat. Foto: Dok. Pexels)


Nah, kalau kamu tipe yang sering nyeri di bahu setelah makan makanan yang tinggi lemak, maka bisa dipastikan kolesterolmu sedang merangkak naik. Penjelasannya tak jauh berbeda dengan apa yang sudah ada di atas. Akibat adanya penyempitan arteri, maka perjalanan aliran darah menuju otak jadi terhambat di tengah jalan. Leher dan bahu pun jadi anggota tubuh yang sering digerakkan. Oleh karenanya, nyeri pun rentan terjadi di area tersebut. 


16. Sulit ereksi bagi pria                                                                        

(Duh, mengkhawatirkan, lho, fakta yang ini. Jangan sampai terjadi di kamu, yaaa.. Foto: Dok. Pexels)


Then, ini yang paling mengkhawatirkan terutama bagi kaum pria. Disfungsi ereksi atau impotensi merupakan gejala kolesterol tinggi pada wanita dan laki-laki di mana tubuh kesulitan memproduksi zat kimia yang dibutuhkan saat ereksi. Plak yang telah mengeras kemudian menghalangi aliran darah menuju ke area genital dan juga penis, sehingga berdampak pada proses ereksi.

Semakin tinggi kadar LDL pada darah, semakin tinggi pula kemungkinan gejala ini muncul. Hubunganmu dengan pasangan pun bisa jadi tak harmonis lagi. Masa iya gara-gara kolesterol tinggi kami jadi gak bisa happy lagi sama si dia. Hiks, sedih, kan?


17. Sering kesemutan dan kebas

                                

(Jangan sepelekan kesemutan apalagi kebas yang datang tiba-tiba. Foto: Dok. Pexels)


Sistem syaraf yang terganggu akibat olak dari kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan kesemutan dan sensasi kebas pada beberapa bagian tubuh terutama wajah, tangan, dan kaki. Jangan dibiarkan, ya. Karena jika terlalu sering, hal ini akan memicu stroke dini.


18. Obesitas dan lingkar pinggang yang besar

                               

(Kadang alasan diet bukan hanya untuk kurus tapi juga agar tetap sehat! Foto: Dok. Pexels)


Seseorang yang memiliki indeks massa tubuh 30 atau lebih tinggi, maka peluang untuk memiliki kolesterol tinggi pada tubuhnya akan lebih besar. Seorang pria yang memiliki lingkar pinggang 40 inci atau lebih dan wanita yang memiliki lingkar mencapai 35 inci, maka risiko untuk memiliki kolesterol tinggi akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang memiliki lingkar pinggang normal. Jadi kalau kamu merasa demikian, maka kamu harus mulai waspada dengan mulai berolahraga atau makan asupan yang bernutrisi. Hindari semua yang punya kadar lemak tinggi, ya!


(Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Dini)


19. Hasil cek lab

                               

(Bukti paling valid kolesterolmu sedang rendah atau tinggi hanya bisa diketahui lewat pemeriksaan ini. Foto: Dok. Pexels)


Last but not least, penanda paling valid bahwa kolesterolmu sedang tinggi adalah dari hasil cek darah di laboratorium. Di sini, kamu akan tahu berapa jumlah HDL, LDL, dan total kolesterolmu. Jika memang terbukti tinggi, maka pergilah ke dokter untuk tahu lebih lanjut mengenai langkah yang harus diambil selanjutnya.

Apakah perlu pengobatan medis atau mulai pantang makan makanan tertentu. Hanya dokter atau ahli nutrisi yang bisa menjawabnya. Namun jika tak mau ke dokter, setidaknya ada cara mudah untuk menurunkan kolesterol. Meski tidak kilat, namun setidaknya kondisimu akan membaik jika melakukan beberapa hal di bawah ini:


1. Mengonsumsi banyak buah dan sayur

2. Lebih banyak makan ikan atau daging putih dibandingkan daging merah

3. Mengonsumsi minyak ikan setidaknya 1 kapsul setiap hari

4. Masukkan plain Greek yogurt pada menu sarapan harianmu

5. Olahraga teratur minimal 30 menit setiap hari sampai benar-benar berkeringat

6. Stop konsumsi minyak! Ganti asupanmu dengan rebusan, tumisan, kukusan, makanan yang dibakar atau makanan yang di tim

7. Stop merokok

8. Turunkan berat badan jika sudah berlebihan

9. Jauhi makanan kaleng karena banyak mengandung trans-fat dan garam

10. Menghindari asupan santan yang terlalu kental, dan

11. Menghindari asupan tinggi kolesterol


Semoga kamu sehat selalu! Stay healthy!


Life & Health