Life & health

Momen Paling Dinanti, Ini Fakta Menarik Tentang Black Friday

By : Her World Indonesia - 2021-11-22 19:00:06 Momen Paling Dinanti, Ini Fakta Menarik Tentang Black Friday

Belanja saat ada diskon besar-besaran di sebuah mal merupakan kegiatan paling menyenangkan bagi semua orang. Bagi seorang wanita, belanja saat hari Black Friday tiba jadi momen paling ditunggu-tunggu. Pasalnya, momen Black Friday atau Jumat Hitam biasanya dimanfaatkan seluruh toko akan memberikan potongan harga besar selama 24 jam dalam upaya menarik konsumen untuk membelanjakan uang mereka membeli kosmetik dan baju baru, barang-barang keperluan rumah tangga hingga pernak-pernik kebutuhan Natal dan Tahun Baru.

Black Friday sendiri dijadwalkan satu tahun sekali setiap satu hari setelah perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat selesai. Hal inilah yang membuat para warga Amerika Serikat dan di belahan dunia lain rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan barang yang mereka inginkan dengan harga miring. Bahkan, di tahun 2015 silam ada seorang pria bernama Kevin Sutton yang mendirikan tenda tepat di depan salah satu pusat perbelanjaan di Amerika Serikat selama 33 hari sampai Black Friday tiba. Aksi nekatnya di hari Black Friday ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang tuna wisma di Central Florida.


(Baca Juga : Inilah 12 Situs Belanja Sayur & Buah Online Saat #dirumahaja)


Merupakan fenomena belanja paling dinanti, sebenarnya di awal tercetusnya nama “Black Friday”, tidak ada hubungannya dengan shopping dan potongan harga, lho. Jika kamu penasaran, inilah dia asal usul Black Friday dan segudang cerita unik dibalik hari istimewa ini lewat artikel yang telah HerWorld Indonesia rangkum dari berbagai sumber.


1. Sejarah “Black Friday” bermula dari krisis keuangan



(Peringatan hari Black Friday bermula dari krisis keuangan di Amerika Serikat. Foto: Dok. Monstera/Pexels)


Kembali ke tahun 1869 tepatnya pada 24 September, saat negara Amerika Serikat sedang dilanda krisis keuangan. Semua berawal dari dua orang pria bernama Jim Fisk dan Jay Gould, selaku pemodal di bursa saham Wall Street, yang berinisiatif membeli sebanyak mungkin emas di Amerika Serikat dengan harapan harga emas nasional dapat melambung tinggi, lalu mereka berdua pun mendapat keuntungan besar. Tak sesuai ekspektasi Jim dan Jay, harga emas nasional di Amerika Serikat pada masa itu lantas turun drastis. Akibat ide konyol mereka, pasar saham menjadi anjlok dan berdampak terhadap perekonomian Amerka selama bertahun-tahun. 


2. Black Friday kembali populer di tahun 1950an sampai 1960an dan jadi tren sampai hari ini



(Black Friday jadi populer di tahun 1950an dan 1960an, kemudian berkembang jadi tren masa kini. Foto: Dok. Gustavo Fring/Pexels)


Lepas dari krisis keuangan puluhan tahun lalu, penggunaan istilah Black Friday kembali jadi populer di Amerika Serikat sekitar tahun 1950an dan 1960an. Tepatnya di Philadelphia, istilah Black Friday digunakan oleh Departemen Kepolisian untuk menggambarkan kemacetan lalu lintas akibat kepadatan kerumunan manusia di pusat kota. Tepatnya di toko-toko ritel, untuk merayakan kegembiraan para konsumen menyambut musim belanja menjelang hari Natal. Ramainya para pembeli yang berdesak-desakan dan saling sikut agar tidak kehabisan stok barang di toko tujuan, terkadang membuat pihak kepolisian harus bekerja ekstra untuk memantau para pembeli agar tidak menimbulkan kegaduhan ketika berbelanja. Istilah Black Friday yang tercatat pertama kali muncul di media ada di dalam sebuah iklan yang dimuat The American Philatelist edisi 1966.


(Baca Juga : 7 Produk Wajib Punya dari Situs Belanja Online Zara)


3. Fenomena Black Friday di Indonesia



(Tidak ketinggalan, fenomena Black Friday pun hadir di Indonesia sejak tahun 2012. Foto: Dok. Karolina Grabowska/Pexels)


Terinspirasi dari Black Friday di Amerika Serikat, Indonesia juga memiliki perayaan belanja dengan potongan harga fantastis yang disebut Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Tren perayaan belanja ala Black Friday di Indonesia ini mulai dikenal secara luas sejak dicetuskan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce pada tahun 2012 lalu. Harbolnas di Indonesia sendiri diperingati setiap tahun di tanggal 12 Desember, dan diinisiasi oleh enam toko online terbesar di Indonesia yang dibawah naungan Asosiasi E-commerce Indonesia (IdeA) yaitu Bukalapak, ZALORA, Lazada, Blanja, PinkEmma, dan Berrybenka. Hanya memanfaatkan gadget tanpa harus berdesak-desakan dengan orang lain, hadirnya Harbolnas bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di Indonesia tentang mudahnya berbelanja via daring. Sampai detik ini, sudah banyak perusahaan e-commerce lain yang bergabung untuk merayakan Hari Belanja Online Nasional.


4. Perayaan Black Friday ala Jack Ma



(Perayaan Black Friday di Tiongkok dirayakan sebagai Hari Jomblo sedunia. Foto: Dok. Max Fischer/Pexels)


Tahukah kamu? Di Negeri Tirai Bambu ada perayaan khusus Hari Jomblo, lho. Berawal dari para mahasiswa di Universitas Nanjing yang merayakan masa jomblonya dengan shopping barang-barang baru pada tanggal 11 November tahun 1993 silam, mulai dari sinilah Hari Jomblo atau Single Day populer dan dirayakan sampai hari ini. Melihat peluang besar, Jack Ma, selaku pendiri dari perusahaan e-commerce Alibaba pun membuat Black Friday versi dirinya sendiri, dimana Alibaba siap memberikan potongan besar-besaran selama 24 jam dimulai tepat tengah malam di hari 11 November setiap tahunnya. Baik yang berbelanja di toko langsung maupun toko online, Alibaba memberikan diskon harga untuk berbagai merek lokal sampai internasional. Perayaan Black Friday ala Jack Ma ini pertama kali resmi diumumkan pada 11 November 2009.


(Baca Juga : 5 Cara Hemat Belanja Online Saat Diskon Besar-Besaran)


Perayaannya selalu dinanti setiap satu tahun sekali, Black Friday diberbagai belahan dunia menjadi momen yang membuat siapapun rela menunggu berjam-jam di depan pusat perbelanjaan. Tahun ini, Black Friday akan siap kembali dengan kehebohan yang lebih fantastis di tanggal 26 November mendatang. By the way, kamu sudah siap untuk merayakan Black Friday belum?



(Penulis : Nabila Marshanda Aliescha)


Life & health