Ini 7 Tipe Wanita Karier, Kamu Salah Satunya?

Wanita telah menjadi bagian dalam struktur kehidupan masyarakat, tetapi kerap “disembunyikan” di balik tembok-tembok rumah untuk fokus mengurus rumah tangga. Hingga pada awal abad ke-20, ketika para wanita mulai mengisi lowongan-lowongan kerja dalam berbagai industri yang semula didominasi para pria dan mulai menjalani peran baru sebagai wanita karier.

A little fun fact, sebelum abad ke-20, banyak wanita yang telah melakukan berbagai pekerjaan seperti penerbit, pembuat gaun, fotografer, bahkan ada yang bekerja sebagai anggota pemadam kebakaran. Faktanya, wanita selalu menjadi kelompok yang produktif dalam bekerja hanya disembunyikan dalam catatan sejarah karena bias gender yang berkembang di masyarakat.

Wanita yang memilih untuk fokus mengurus rumah tangga setelah menikah pun menjadi norma yang muncul di Amerika Serikat (dan juga banyak negara pada masa itu). Sekalipun bekerja, para wanita kerap kali menjadi buruh pabrik atau pekerjaan rumah tangga lain yang cenderung tidak higienis dan seringkali tidak aman.

Pada tahun 1930 menjadi awal partisipasi wanita dalam roda ekonomi dengan semakin banyak wanita bekerja dan meniti karier meski sudah menikah. Puncaknya terjadi pada tahun 1970an, setidaknya 40 persen wanita yang sudah menikah terlibat menjadi tenaga kerja, dan semakin banyak wanita single yang turut menempati posisi-posisi dalam roda ekonomi, yang semula didominasi oleh pria.

Kesempatan kerja bagi wanita pun kian meluas seiring dengan bertambahnya jumlah wanita yang mengemban pendidikan ke jenjang-jenjang yang lebih tinggi. Namun, seiring perkembangan tersebut, tidak sedikit wanita masih dianggap memiliki jenjang karier yang lebih singkat dan sebagai pemberi nafkah kedua dalam keluarga.

Seiring berjalannya waktu, banyak wanita yang menyadari kemampuan mereka dalam menyeimbangkan kehidupan kerja dan keluarga. Inilah yang menghadirkan dua tipe keluarga, berdasarkan pilihan sang wanita. Memilih untuk fokus membesarkan anak-anaknya dan ada juga, memilih untuk tetap meniti karier meski sudah berkeluarga

(Wanita mulai aktif bekerja pada awal abad ke-20. Foto: Dok. Museum Victoria/Unsplash)

Di Indonesia sendiri, Raden Ajeng Kartini menjadi sosok yang berjasa dalam membuka pilihan bagi wanita Indonesia. Berawal dari keputusannya untuk dipinang oleh bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, melepaskan impiannya untuk menempuh pendidikan lebih tinggi di Belanda.

Ketika menikah, Kartini pun diberi kebebasan dan mendapatkan dukungan untuk mendirikan sekolah wanita di Rembang. Kemudian, misinya untuk memberikan kesempatan para wanita mengenyam pendidikan pun semakin meluas, bahkan setelah kematiannya pada 1904. Kesempatan itulah yang membuka jalan bagi banyak wanita Indonesia untuk memilih jalani hidup sebagai wanita karier.

Wanita Indonesia yang semula dibesarkan untuk menjadi istri para pria hasil perjodohan keluarga, kini berhasil menunjukkan kemampuan terbaik mereka dengan bekerjasama bersama para pria dalam berbagai industri. Mulai dari kesempatan pendidikan bagi wanita sehingga mereka dapat berkontribusi dalam berbagai bidang, ilmu pengetahuan hingga seni.

Kini, wanita karier menjadi hal yang umum dalam kehidupan masyarakat dunia, tanpa terkecuali Indonesia. Pada 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa sebanyak 47,95 juta orang wanita bekerja dan paling banyak sebagai tenaga usaha jasa yang persentasenya mencapai 58,04 persen.

Lebih dari satu abad berjalan setelah Kartini memperjuangkan emansipasi bagi seluruh wanita Indonesia, kini semakin banyak wanita yang tidak hanya meniti karier tetapi juga menempati posisi-posisi penting dalam perusahaan tempat mereka bekerja.

Laporan Women In Business 2020 yang dirilis oleh lembaga Grant Thornton International mencatat bahwa Indonesia menjadi negara keempat yang memiliki jumlah wanita di posisi manajemen senior paling banyak dengan persentase sebesar 37 persen, setara dengan negara Meksiko.

Ketika berbicara tentang para wanita karier, dalam pekerjaan apapun, pasti memiliki karakter dan etos kerjanya masing-masing. Lembaga riset internasional, Career Woman Lab melakukan riset kepada 900 pekerja wanita di Jepang rentang usia 20-30 tahun dan menyimpulkan ada tujuh tipe wanita karier berdasarkan etos kerja serta konsumsi mereka.

Intip daftar tipe-tipe wanita karier beserta karakteristik mereka dalam bekerja.

1. The professional type

Tipe wanita karier satu ini adalah spesialis dalam membuat perubahan. Mereka cenderung memiliki keinginan besar untuk terus diandalkan dan dihargai oleh orang lain, baik atasan maupun sesama rekan kerja. Sebagian besar dari tipe ini memiliki motivasi besar terhadap pekerjaan yang dilakukan, pada dasarnya hobi (dan hidup) mereka adalah pekerjaan.

Wanita karier dengan tipe profesional ini cenderung bijaksana dalam menjalani hari-hari mereka, termasuk di luar pekerjaan. Mereka dengan mudah untuk membuat keputusan dalam waktu cepat tetapi dengan pertimbangan yang matang.

2. The gung-ho type

Gung ho adalah kata sifat yang berarti sangat bersemangat. Dari makna kata tersebut, kamu bisa mengidentifikasi bahwa rekan sesama wanita di kantormu yang cenderung bersemangat, terkadang ketika harimu tidak benar-benar menyenangkan, berarti kamu berhadapan dengan tipe wanita karier gung ho. Semangat yang ada dalam diri mereka mendorong diri untuk berikan performa terbaik. Ingin belajar menyeimbangkan kehidupan kerja dan personal? Kamu bisa mengambil inspirasi dari tipe wanita karier satu ini.

3. The showy type

Wanita karier dengan tipe ini menikmati kebebasan dan cenderung mengambil pekerjaan yang dapat mereka tunjukkan kepada rekan kerja. Mereka akan terus menunjukkan diri mereka sehingga bisa dikagumi oleh orang lain. Selain itu, terus menerus membangun ikatan pertemanan menjadi hal yang mereka percayai dapat memberikan peluang untuk terus menunjukkan kemampuannya.

(Tipe-tipe wanita karier. Foto: Dok. Brooke Caigle/Pexels)

4. The bandwagon type

Kategori berikutnya adalah wanita-wanita karier yang tidak fokus untuk meniti karier, tetapi memiliki target untuk temukan pasangan yang memiliki status sosial yang tinggi. Tipe wanita cukup memerhatikan bagaimana orang lain memandang mereka sehingga standar yang tinggi juga disematkannya dalam memilih pasangan.

Pada dasarnya, wanita tipe ini meniti karier dengan harapan bisa mendapatkan pria idamannya di tempat kerja. Mereka kerap merasa tidak puas dengan situasi hidup yang dijalani saat itu dan terus berusaha mengikuti tren agar terlihat baik di mata orang lain.

5. The casual career woman

Wanita karier dalam kategori ini mengedepankan nilai keseimbangan dan mencari kebahagiaan yang dapat mereka raih. Casual career woman memiliki pola pikir yang cukup tradisional dengan memilih untuk keluar dari pekerjaan mereka ketika sudah menikah dan fokus untuk mengurus rumah tangga. Bagi mereka, kebahagiaan seorang perempuan didapatkan dari pernikahan.

(Tipe wanita karier dan keunikan karakternya. Foto: Dok. Mikael Blomkvist/Pexels)

6. The oddball type

Tipe berikutnya memiliki keunikan dan kebebasannya tersendiri. Wanita karier dengan tipe seperti ini akan menikmati hal-hal yang disukai sesuai dengan kebiasaannya dan bekerja hanya untuk kesenangan hidup mereka. Hal ini ditemukan pada wanita karier yang baru memasuki awal usia 30 tahun. Fokus mereka adalah untuk menikmati hidup sebaik mungkin, sesuai dengan keinginannya.

7. The humdrum type

Kamu mungkin lebih sering mendapati mereka terdiam dan terkadang membuatmu sulit untuk membuka topik obrolan, karena itu adalah karakteristik mereka. Wanita karier dengan tipe humdrum cenderung tidak cakap dalam berkomunikasi dan memilih untuk larut dalam dunia kecil mereka. Karakter wanita karier satu ini cenderung pasif dan dikenal tidak memiliki ambisi besar dalam meniti karier.

Inilah beberapa tipe wanita karier dengan keunikan dan karakteristik masing-masing yang bisa kamu temukan pada rekan-rekan kerjamu di kantor atau mungkin, salah satu tujuh tipe di atas menggambarkan dirimu?