Sepanjang fase kehidupan, tubuh kita kerap mengalami perubahan-perubahan yang cukup signifikan. Misalnya pada saat pubertas, masa kehamilan, atau bertambah berat badan. Demi memfasilitasi perubahan kondisi tubuh ini, kulit di area-area tertentu akan meregang begitu cepat sehingga kolagen dan jaringan elastisnya rusak. Layaknya bekas luka, peregangan ini menimbulkan perubahan molekular yang permanen, sehingga jika sudah terjadi, tidak dapat kembali lagi secara alami. Wujudnya pada kulit adalah guratan-guratan dengan pola bergaris, yaitu stretch mark.
Banyak yang masih bertanya-tanya mengapa penampakan stretch mark berbeda-beda, ada yang berwarna merah dan putih. Di awal kemunculannya, stretch mark biasanya berwarna kemerahan. Mengapa? Saat baru meregang, jaringan kulit belum beradaptasi dengan kondisi ini, sehingga terjadi inflamasi. Namun warna merah ini akan bertransformasi menjadi putih ketika ia mulai sembuh dan kulit telah beradaptasi dengan baik. Setelah itu, lama-kelamaan ia juga akan sedikit memudar dan terlihat lebih menyatu dengan kulit. Ajaibnya, keseluruhan proses ini tidak terasa sakit, mungkin hanya sedikit gatal. Sungguh menakjubkan ya apa yang bisa kulit kita lakukan.
Seperti buku, tubuh kita juga memiliki ceritanya sendiri. Stretch mark dapat dianalogikan sebagai “tulisan” yang menceritakan jalan kehidupan kita. Mulai dari masa transisi menuju dewasa, pengalaman naik-turun berat badan, kehamilan, hingga menyusui. Seluruhnya penuh perjuangan, namun kita berhasil melaluinya. Dalam perjalanan tersebut kulit kita juga memberikan kekuatan yang luar biasa karena bisa menyesuaikan dengan segala perubahan. It stretches and shrinks with you. Stretch mark membentuk kita menjadi perempuan yang kuat seperti sekarang. Terlebih untuk sosok ibu, ia merupakan tanda bahwa kamu pernah “membawa” kehidupan di dalam tubuh dan melahirkannya ke dunia. Mengagumkan, bukan? Rasanya tak ada lagi alasan untuk membenci stretch mark yang merupakan tanda perjuangan kita ini.
(Baca juga: 3 Perawatan Spa yang Wajib Dicoba Setelah Karantina)
Menerima keberadaannya bukan berarti kita harus mengabaikannya. Walaupun tidak bisa dihilangkan, namun stretch mark bisa kita rawat agar tampilannya pun lebih halus. Berikut rekomendasi produk perawatan khusus yang bisa membantu area stretch mark tetap ternutrisi dan terjaga kelembapannya.
Pijatkan dua kali sehari dengan gerakan memutar di area stretch mark. Aromanya hangat dan tekstur minyaknya pun sangat nyaman. Selain stretch mark, produk ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki warna kulit yang tidak merata, tanda penuaan, dan kulit kering.
Diformulasi dengan lebih dari 50 persen minyak almond yang dipadukan dengan camelina. Body oil ini terasa ringan dan membuat kulit semakin kenyal, kencang, dan halus permukaannya. Keharuman lembutnya juga pasti membuat kamu ketagihan.
Kandungan eksklusif ekstrak crowberry dalam krim ini membantu meningkatkan produksi kolagen agar kulit semakin elastis. Hal ini membuat kulit lebih kuat menghadapi peregangan, sehingga tampilan stretchmarks dapat terminimalisir. Must have untuk tindakan preventif.
Area leher, dada, dan payudara memiliki kulit yang lebih tipis dibandingkan bagian tubuh lainnya. Hal ini membuatnya lebih sesuai dirawat oleh produk bertekstur cair seperti serum yang tidak “memberatkan”. Walau ringan, manfaat serum ini tetap intensif dengan kandungan utama buah dan kulit manggis yang menghaluskan, mengencangkan, dan bersifat antioksidan.
(Baca juga: Review Perawatan Kulit Tubuh: Koleksi Tree Hut Morrocan Rose)
Jika ingin produk perawatan terserap dan bekerja lebih maksimal, maka sel kulit mati harus disingkirkan terlebih dahulu. Scrub ini mengandung minyak buah cupua?u yang eksotis kaya akan asam lemak dan sangat bersahabat untuk kulit. Ia membantu memperbaiki tekstur, serta meratakan warna kulit, sangat membantu untuk membuat stretchmarks tampil lebih lembut. Butiran scrub-nya adalah fine salt crystal yang halus.