Perusahaan cold-pressed juice Re.juve memperkenalkan diet flexitarian melalui webinar yang diselenggarakan pada Kamis (3/12) dengan tema "Flexitarian: Sustaining the Healthy Habit with Real Food." Diskusi virtual antara CEO Re.juve Richard Anthony bersama dengan Konsultan Nutrisi dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes membahas tentang meningkatnya stres yang dialami oleh masyarakat karena Work From Home atau WFH.
(Baca Juga: Mengenal Diet Intermittent Untuk Menurunkan Berat Badan)
"Kalau nambah stres biasanya dilakukan dengan mencari makanan di rumah dengan membuka kulkas dan memakan persediaan di kulkas," kata Richard. Hal ini membuat banyak orang mengalami Quarantine Syndrome, yaitu menaiknya berat badan selama di rumah yang disebabkan oleh stres karena tidak beraktivitas seperti biasanya.
dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes mengatakan bahwa diet flexitarian merupakan diet yang baik demi menjaga kesehatan selama pandemi, terutama bagi mereka yang mengalami Quarantine Syndrome. Diet ini menerapkan pola makan yang lebih mengutamakan konsumsi sayur dan buah. Namun, hal ini bukan berarti orang yang menjalaninya harus meninggalkan daging sepenuhnya.
dr. Rita juga menjelaskan bahwa diet ini termasuk mudah karena tidak memiliki efek samping seperti rasa lapar yang biasanya dirasakan saat menjalani diet ekstrim lainnya.
Sebelum memulai diet, pemula disarankan untuk menganalisa jumlah makanan termasuk daging yang dikonsumsi setiap minggu. Lalu, dari pola makan itu, dr. Rita menganjurkan untuk mengurasi porsi daging sedikit demi sedikit dan menaikkan asupan buah dan sayur.
Diet flexitarian juga memiliki banyak manfaat selain menurunkan berat badan, seperti menurunkan kolesterol, melancarkan pencernaan, meningkatkan imunitas, mengontrol kadar gula darah, mengontrol tekanan darah, dan menjaga kesehatan tulang.
(Baca Juga: Selain untuk Diet, Ini Manfaat Lain Skipping untuk Tubuh)
Itu dia fakta mengenai diet flexitarian dari Re.juve. Apakah kalian tertarik untuk mencoba?
(Penulis: Regina Yohana)