Nuansa ‘unfinished’ dari penggunaan semen ekspos tengah menjadi tren interior yang diterapkan di banyak ruangan, mulai dari restoran, kafe, bahkan tak jarang hunian yang mulai mengaplikasikan material ini pada lantai dan dinding.
Bersama Yudhi Puspa Tia (@yudhipuspa), arsitek sekaligus Creative Director Rumah Dua Pohon, her world membagikan cara pengaplikasian dan perawatan dari semen ekspos.
Semen ekspos merupakan teknik finishing yang menggunakan semen putih atau semen instan tanpa menggunakan acian dan cat karena menonjolkan warna material semen itu sendiri. Jenis finishing ini menghasilkan pola halus dan warna yang tak homogen seperti menggunakan cat warna abu-abu.
Pada dasarnya, semen ekspos bisa diaplikasikan di lantai mau pun dinding, namun untuk pengaplikasian di lantai memerlukan keahlian tukang yang tinggi karena cukup sulit membuat lapisan yang rata dan halus, berbeda dengan dinding yang mungkin lebih mudah.
Untuk finishing dinding dan lantai, pada prinsipnya semen ekspos bisa diaplikasikan ke semua ruangan, kecuali area kamar mandi dan area luar. Hal ini disebabkan karena semen ekspos rawan retak apabila terkena panas dan hujan.
Setelah tanah dipadatkan, berikan lapisan pasir secukupnya. Hal ini ditujukan untuk membantu leveling agar terlihat lebih rata dan mengurangi kelembapan tanah.
Meski sensitif terhadap air, perawatan semen ekspos terbilang mudah.
Warna abu-abu dari semen ekspos cenderung menimbulkan kesan dingin. Agar ruangan terlihat lebih hangat, kombinasikan dengan material kayu atau bata serta percantik dengan pencahayaan berwarna kuning.
Itulah serba-serbi pengaplikasian dan perawatan semen ekspos. Sudah berani mencoba?