Life & health

Review Film: 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan'

By : Hafizah Rana Dalilah - 2019-12-20 12:41:00 Review Film: 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan'


Diadaptasi dari novel Meira Anastasia berjudul Imperfect: A Journey To Self-Acceptance, film 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan' menggambarkan kegelisahan dan rasa insecure yang bisa dialami setiap orang, dan bagaimana mereka kemudian bisa menerima ketidaksempurnaan tersebut. 

Dibintangi Jessica Mila, Rara sebagai tokoh utama menjadi pusat dari penceritaan. Dengan kulit yang tak putih, dan tubuh yang tak langsing, Rara jauh dari standar cantik yang kerap disematkan publik. Tekanan datang sedari kecil ketika ia dibandingkan dengan adiknya yang justru berbeda dengannya, terlahir putih dan berpenampilan menarik. Rasa minder dan insecure makin menjadi ketika rekan kerja di kantornya juga memandang serupa. 

Pengalaman Rara ini bisa dialami siapa saja. Bahwa setiap orang merasa insecure atau tidak percaya diri dengan penampilannya. Melihat orang lain lebih baik, lebih putih, lebih cantik, lebih langsing, dan lebih lainnya. Beranjak dari fenomena yang sangat dekat dengan keseharian, atau istilah lainnya relatable tersebutlah, film 'Imperfect' hadir menjadi cermin yang menampilkan refleksi bagi penontonnya. Dibumbui humor, film yang disutradarai Ernest Prakasa ini berhasil menyuguhkan tontonan yang mengasikkan, sarat makna, sekaligus menghibur. 

(Baca Juga: A Chat with Jessica Mila: Di Balik Layar 'Imperfect')

(Jessica Mila sebagai Rara. Foto: Dok/Starvision)


Film 'Imperfect: Karier, Cinta dan Timbangan' dibuka dengan adegan masa kecil Rara ketika adiknya yang lucu dan menggemaskan lahir. Cerita kemudian berlanjut saat ia dewasa dengan kulit gelap, rambut keriting, dan tubuh gemuk. Penampilannya berbanding terbalik dengan adiknya Lulu (Yasmin Napper).

Tak pelak, Rara kerap mendapatkan body shaming dari orang-orang di sekitarnya, mulai dari teman-teman ibunya yang kerap bertandang ke rumah, seperti Magda (Wanda Hamidah), Nora (Diah Permatasari), dan Monik (Cathy Sharon) hingga rekan kerjanya di kantor Marsha (Clara Bernadeth), dengan gank-nya beranggotakan Irene (Karina Nadila) dan Wiwid (Devina Aureel). 

Beruntung, Rara punya kekasih yang baik Dika (Reza Rahadian), dan sahabat Fey (Shareefa Danish) yang menerima dia apa adanya sebagai penyeimbang. Namun, itu tak cukup. 

Pimpinan perusahaan tempat ia bekerja, Kelvin (Dion Wiyoko) membuat Rara menyadari bahwa penampilan tak kalah penting ketika itu menyangkut jenjang karier. Mau tak mau, Rara berubah. Ia menurunkan berat badan dan mengubah penampilan. Dalam sebulan hal itu bisa tercapai. Namun, persoalannya tak sesederhana itu. Apakah perubahan ini kemudian membuatnya lebih bahagia? 

Di sinilah film 'Imperfect' kemudian memberi pandangan dan eksekusi lebih jauh dan pelajaran penting. 

Menariknya, di sela penceritaan seputar Rara, film ini menyuguhkan kisah yang sejalan dengan 'ketidaksempurnaan' itu lewat sosok empat anak kos sewaan Dika. Mereka yakni Neti (diperankan sangat baik Kiky Saputri), Maria (Zsazsa Utari), Prita (Aci Resti), dan Endah (Neneng Wulandari). Dengan keunikan masing-masing, keempatnya menjadi karakter yang mewakili representasi akan keberagaman, dari mulai berbeda bentuk badan, warna kulit, ras, hingga keyakinan. 

Di satu titik, Rara, Dika, dan keempat anak kos ini akan menemui titik kesamaan dan memberikan konklusi yang membuat film 'Imperfect' menjadi sempurna. 


(Baca Juga: 9 Fakta Menarik Seputar Film 'Milly & Mamet')

(Anak kos di film Imperfect.Foto:Dok.Starvision/Youtube)


Rasa insecure 

Beranjak dari bukunya, Meira turut menulis skenario bersama Ernest Prakasa. Ini bukan yang pertama pasangan ini berkolaborasi. Sebelumnya, Meira-Ernest pernah menulis bersama untuk film Susah Sinyal.

Dari buku ke film, kisah ini mengupas akan rasa insecure sebagai fokus utama, di samping pelajaran akan bahayanya body shaming. Meira dan Ernest menghadirkan naskah yang cerdas, dialog yang pas, dan menarik sepanjang film. Membuatnya tidak membosankan, dan seperti film-film Ernest sebelumnya (Ngenest, Cek Toko Sebelah, Milly & Mamet), film ini dibumbui humor yang menghibur tapi juga sarat makna.

Dari jajaran pemeran, Jessica Mila menunjukkan transformasi yang membuat takjub, dari seseorang yang bongsor ke tubuh langsing bak model. Reza Rahadian seperti biasa selalu tampil meyakinkan. Di luar itu, Kiki Saputri dengan aksinya yang kocak, nyeleneh dan natural sebagai standup comedian bisa dibilang sebagai sosok yang paling mencuri perhatian atau steal the scenes sepanjang film. 

Disamping skenario yang kuat, karakter yang terbangun dengan baik, dan ensemble cast yang tepat, film Imperfect juga diiringi musik yang asik dengan mengikuti mood penceritaan. 

Film ini pada akhirnya meski mengusung tema yang berat, justru muncul dengan begitu ringan dan mudah dicerna. Humor menggelitiknya juga akan terus terngiang di telinga hingga akhir film dan saat beranjak keluar dari bioskop. 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan' bisa jadi film terbaik yang dibesut Ernest. 

(Baca Juga: Review Film: 'Milly & Mamet' (Ini Bukan Cinta & Rangga)

Film 'Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan' tayang di bioskop mulai tanggal 19 Desember 2019.


Life & health