SEBENTAR lagi memasuki puasa Ramadan. Dalam menjalani puasa banyak orang terserang rasa ngantuk. Sementara, banyak orang berharap bisa tetap produktif saat menjalaninya.
Menanggapi hal itu, dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK dari RS. Ciputra, menjelaskan, rasa ngantuk saat menjalani puasa Ramadan hal yang lumrah sebenarnya. Karena waktu tidur kita terpotong untuk melakuksan sahur. Alhasil, seseorang kerap terserang rasa kantuk saat beraktivitas.
Tetapi, kondisi itu bisa disiasati, kata Jovita. Pertama, kamu bisa tidur lebih cepat sehingga kamu tetap dapat 6-7 jam tidur. Jumlah jam tidur tersebut, sudah bisa membuat performa kerja stabil sampai nanti berbuka puasa.
“Kedua, makan saat sahur secukupnya dan hindari mengonsumsi makanan karbohidrat simpel. Itu karena itu cepat diolah jadi gula dalam darah oleh tubuh. Saat pengolahan, darah mengalirnya ke pencernaan, bukan ke otak, makanya bikin seseorang ngantuk.
Apa saja makanan itu? Nasi putih, kue, permen, minuman berkarbonasi, coklat, Jus buah, madu, pasta yang dibuat dengan tepung putih. Sebaliknya, perbanyak makan protein saat sahu. Karena tubuh membutuhkan waktu lama untuk mencerna protein,” terangnya dalam acara yang bertema Halodoc Luncurkan Program #Puasa Sehat, di The Hook Restaurant, di Blok S, Kebayoran Baru, Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, sebaiknya kamu juga menyempatkan olahraga dalam agenda mingguan kamu. Tak perlu sampai memforsir tenaga, tapi cukup sampai tubuh berkeringat saja minimal 30 menit. Itu akan mengatrol stamina tetap baik. Sehingga, saat kamu beraktivitas tidak mudah mengantuk atau lemas.
“Banyak juga orang menganggap bahwa makan kangkung bikin ngantuk. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukan bahwa mengonsumsi kangkung itu bikin ngantuk. Jadi, kalalu ada yang nanya: makan kangkung itu bikin ngantuk apa nggak? Itu cuma mitos,” pungkas Jovita.